Mohon tunggu...
Dinda Nur Cahyani
Dinda Nur Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat membaca pikiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produksi Kata Cipung pada Tahap Pemerolehan Bahasa

29 Juni 2023   20:56 Diperbarui: 29 Juni 2023   21:00 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rini: "Keren sekali ubur-uburnya."

Cipung: "Bubuu..!!"

Ada pula pengenalan kata pada waktu-waktu yang tidak disengaja seperti percakapan di atas. Saat itu Rini dan Cipung sedang bersama-sama melihat ubur-ubur, lalu tanpa sadar Rini memuji ubur-ubur tersebut dan Cipung secara otodidak menyebut "ubur-ubur" secara lantang dengan penyebutan yang masih  terbatas.

Anak-anak memproduksi perkataan orang dewasa pada tahap awal pemerolehan bahasa. Ada beberapa cara penyederhanaan ketika anak-anak memproduksi kata. Penyederhanaan ini disebabkan oleh (1) kepandaian artikulasi anak yang masih terbatas; (2) memori span atau kemampuan menyimpan atau mengingat salam jangka waktu singkat yang masih terbatas, dan (3) kemampuan Berikut beberapa cara tersebut. 

  1. Menghilangkan konsonan akhir

  2. Mengurangi kelompok konsonan menjadi segmen tunggal seperti putih tih, tiga ga, dan mau au

  1. Menghilangkan silabe yang tidak diberi tekanan seperti raffi api, shark cak, dan bismillah biyyah

  1. Duplikasi silabe yang sederhana (reduplikasi) seperti ubur-ubur bubu

Saya menyertakan contoh pada beberapa cara penyederhanaan, contoh tersebut saya ambil dari produksi kata yang sudah Cipung kenal. Setelah dikelompokan saya baru menyadari bahwa saya belum pernah menemukan cara penyederhanaan pertama yakni menghilangkan konsonan akhir pada perkembangan pemerolehan bahasa Cipung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun