Kebiasaan Kecil yang Menjadi Penyebab Korupsi

Hai teman-teman kompasiana!!

Kalian udah tau belum nih kalau sebenarnya korupsi itu bisa terjadi dimana-mana loh dan bahkan tanpa sadar banyak dilakukan di depan mata, ih serem ya!

Sebelum kita lanjut, kita harus tau dulu apa itu korupsi? Korupsi adalah suatu kegiatan yang dimana seseorang mengambil hak yang seharusnya bukan haknya, katakanlah semacam mencuri.

Modus korupsi bermacam-macam sekali dan banyak dilakukan oleh orang-orang dalam kegiatan sehari-hari, dan bukan hanya di kalangan pejabat.

Yuk kita simak! apa saja kebiasaan kecil yang menjadi penyebab korupsi?

1. Menyontek di kalangan pelajar

Pasti semua pelajar udah ga asing lagi nih sama yang namanya 'menyontek' dan pastinya sebagian besar pelajar pernah melakukannya.
Kegiatan menyontek sangatlah merugikan diri sendiri dan juga orang lain yang telah berusaha untuk mendapat hasil yang maksimal.
Jadi tanamkan dalam diri bahwa menyontek sangat tidak dibenarkan.

2. Datang terlambat

Orang yang sering terlambat berpotensi untuk melakukan tindakan korupsi kedepannya, hal tersebut mengartikan bahwa orang itu tidak dapat menghargai waktu. Jika terlambat maka akan membuat waktu terbuang sia-sia. Bayangkan saja jika anda menjanjikan suatu pertemuan dengan seseorang dan anda datang terlambat, kondisi ini bisa merugikan seseorang yang menunggu anda. Belajarlah untuk selalu menghargai waktu dan tepat waktu.

3. Membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting

Banyak orang tidak sadar bahwa mereka mempunyai banyak tugas yang harus diselesaikan. Di waktu luang biasanya mereka malah melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat dan terlena dengan aktivitas tersebut, akibatnya tugas yang seharusnya di selesaikan menjadi terlupakan dan menumpuk. Di waktu kemudian mereka akan pusing sendiri karena banyaknya tugas yang menumpuk.

4. Malas mengantre

Kebiasaan terakhir yang dapat menyebabkan korupsi adalah malas untuk antre. Mengantre tentunya memiliki tujuan untuk melatih kesabaran dan mendapat giliran sesuai dengan urutan. Dengan mengantre menjadikan kondisi tetap kondusif, dan tidak merebut hak orang lain.

Hai teman-teman kompasiana!!

Kalian udah tau belum nih kalau sebenarnya korupsi itu bisa terjadi dimana-mana loh dan bahkan tanpa sadar banyak dilakukan di depan mata, ih serem ya!

Sebelum kita lanjut, kita harus tau dulu apa itu korupsi? Korupsi adalah suatu kegiatan yang dimana seseorang mengambil hak yang seharusnya bukan haknya, katakanlah semacam mencuri. 

Modus korupsi bermacam-macam sekali dan banyak dilakukan oleh orang-orang dalam kegiatan sehari-hari, dan bukan hanya di kalangan pejabat.

Yuk kita simak! apa saja kebiasaan kecil yang menjadi penyebab korupsi?

1. Menyontek di kalangan pelajar

Pasti semua pelajar udah ga asing lagi nih sama yang namanya 'menyontek' dan pastinya sebagian besar pelajar pernah melakukannya. 

Kegiatan menyontek sangatlah merugikan diri sendiri dan juga orang lain yang telah berusaha untuk mendapat hasil yang maksimal.

Jadi tanamkan dalam diri bahwa menyontek sangat tidak dibenarkan.

2. Datang terlambat

Orang yang sering terlambat berpotensi untuk melakukan tindakan korupsi kedepannya, hal tersebut mengartikan bahwa orang itu tidak dapat menghargai waktu. Jika terlambat maka akan membuat waktu terbuang sia-sia. Bayangkan saja jika anda menjanjikan suatu pertemuan dengan seseorang dan anda datang terlambat, kondisi ini bisa merugikan seseorang yang menunggu anda. Belajarlah untuk selalu menghargai waktu dan tepat waktu.

3. Membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting

Banyak orang tidak sadar bahwa mereka mempunyai banyak tugas yang harus diselesaikan. Di waktu luang biasanya mereka malah melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat dan terlena dengan aktivitas tersebut, akibatnya tugas yang seharusnya di selesaikan menjadi terlupakan dan menumpuk. Di waktu kemudian mereka akan pusing sendiri karena banyaknya tugas yang menumpuk.

4. Malas mengantre

Kebiasaan terakhir yang dapat menyebabkan korupsi adalah malas untuk antre. Mengantre tentunya memiliki tujuan untuk melatih kesabaran dan mendapat giliran sesuai dengan urutan. Dengan mengantre menjadikan kondisi tetap kondusif, dan tidak merebut hak orang lain.