Mohon tunggu...
Dinda Amalliya
Dinda Amalliya Mohon Tunggu... -

Ilmu Komunikasi Unsri'16

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemimpin Indonesia Bertangan Besi

28 September 2016   19:26 Diperbarui: 29 September 2016   11:00 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia pernah dipimpin oleh sesosok orang yang bertangan besi, selama 32 tahun ia pernah memimpin negeri ini. Soeharto adalah presiden terlama yang memimpin Indonesia. Pada masa pemerintahan Soeharto, rakyat tidak bebas dalam bersuara, kebebasan rakyat di batasi dengan banyak aturan, dalam berorganisasipun diatur oleh pemerintah secara nyata. Gaya kepempimpinan yang khas membuat rakyatnya bungkam untuk bersuara. Pak Harto  panggilan akrab beliau, beliau merupakan pemimpin yang punya visi dan misi. Target jangka pendek dan jangka panjangnya sangat jelas, mahir dalam strategi, detailis dan pandai dalam menggunakan kesempatan. Pembawaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul. Gaya kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisifatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian.

Soeharto merupakan orang yang ambisius terhadap kekuasaan, ia tidak akan puas atas apa yang didapatkanya. Ia selalu berusaha untuk menjatuhkan lawan-lawan politiknya dengan taktik strategi  yang dimilikinya dan tidak mau memberi kesempatan kepada orang lain untuk memegang kendali kekuasaan di negara ini. Soehrato juga di  kenal dengan Macan Asia di segani pemimpin-pemjmpin dunia, Soeharto salah satu tokoh pemimpin Asia pada masanya. kepemimpinannya lebih mementingkan rakyat, bagaimana agar rakyatnya hidup makmur.

Pada tahun 1968 adalah awal dari kepemimpinan tangan besi. Ini menandai munculnya era Orde Baru. Pemerintah Soeharto berfokus pada pembangunan ekonomi dengan manajemen fiskal. Soeharto mengubah pembangunan di bidang ekonomi dengan cara yang luar biasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi yaitu dari transformasi menuju industrialisasi. Para menteri-menteri tidak diizinkan mengambil kebijakan sendiri. Para menteri mengimplementasikan keputusan yang diajukan oleh Presiden. Langkah Soeharto yang diambil untuk melakukan depolitisasi pemerintahan. Golkar digunakan sebagai kendaraan parlementer yang kuat milik Soeharto. Golkar juga digunakan sebagai alat untuk memastikan bahwa mayoritas suara dalam pemilihan umum akan mendukung pemerintah. Golkar memiliki jaringan yang luas sampai ke desa-desa dan didanai untuk mempromosikan pemerintah pusat. Dengan adanya dorongan dari partai-partai politik untuk memperkuat kekuasaan politik Soeharto.

Pada tahun 1984 organisasi sosial politik harus menyatakan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi mereka. Soeharto menggunakan pancasila sebagai alat penekanan karena semua organisasi berada di bawah ancaman tuduhan melakukan tidakan-tindakan anti-Pancasila.

Pada tahun 1980an adalah puncak kekuasaan Soeharto setiap pemilu ia menangkan secara mudah, tetapi pada tahun 1990an pemerintahan orde baru mulai kehilangan kontrol. Perkembangan ekonomi yang semakin maju membuat rakyat Indonesia lebih banyak mendapat kesempatan untuk menduduki bangku pendidikan dan yang terdidik merasa frustasi karena tidak memiliki pengaruh apapun dalam merubah keadaan politik negara ini. Sementara, pengusaha pribumi juga frustasi karena tidak mendapat kesempatan untuk berbisnis. Karena kesempatan-kesempatan itu hanya diberikan kepada keluarga dan teman dekat Soeharto.

Khawatir suatu hari mungkin akan terjadi perlawanan dari jutaan penduduk, pemerintah Orde baru akhirnya membuat kebijakan-kebijakan yang lebih menekan. Pada pertengahan 1997 indonesia di serang krisis moneter yang berlanjut pada krisis sosial dan juga politik.

Awal mula keruntuhan rezim orde baru di awali dengan bergejolaknya mahasiswa menuntut turunya Soeharto dari jabatan kepresidenan. Kerusuhan yang terjadi dimana-mana, mahasiswa berdemontrasi dengan anarkis. Pada tanggal 12 Mei 1998 terjadinya bentrokan mahasiswa dengan aparat keamanan yang menyebabkan 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh. Keributan berlanjut pada tanggal 13-14 Mei 1998. Penjarahan toko-toko milik orang cina terjadi dimana-mana hampir di seluruh kota di Indonesia. Demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung di daerah-daerah. Jakarta menjadi medan pertempuran tempat kerusuhan dan menghancurkan ribuan gedung, sementara itu lebih dari seribu orang terbunuh. Hingga akhirnya presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 mei 1998. Untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Pemerintahan di lanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia B.J. Habibie. Dia tidak memiliki pilihan lain selain menyetujui tuntutan masyarakat Indonesia untuk memulai era Reformasi.

Hilangkan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme(KKN) agar negara ini menjadi salah satu negara yang makmur dan termasuk dalam jajaran-jajaran negara maju. Menumpas kemiskinan untuk jutaan orang yang ada di Indonesia ini, karena rakyat menengah kebawah tidak bisa berbuat apa-apa untuk menentang kebijakan pemerintahan.

Walaupun sistem pemerintahan yang otoriter dan terkenal dengan rezimnya tetapi Soeharto mempunyai visi dan misi yang baik untuk negara ini. Ia lebih berfokus pada pembangunan ekonomi di Indonesia. Soeharto mengubah pembangunan di bidang ekonomi dengan cara yang luar biasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi yaitu dari transformasi menuju industrialisasi. Pada pertengahan tahun 1997 indonesia mengalami krisis moneter yang berlanjut pada krisis sosial dan juga politik dan akhirnya menyebabkan kemunduran Soeharto dari jabatan kepresidenannya.

 

NAMA                           :  DINDA AMALLIYA DARMAWAN

NIM                               :  07031181621177

FAKULTAS                    :  ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN                      :  ILMU KOMUNIKASI (KAMPUS INDRALAYA A)

DOSEN PEMBMBING :  NUR ASLAMIAH SUPLI, BIAM, M.SC

SUMBER                       :  http://revyoktavia.blogspot.co.id/2014/03/makalah-kepemimpinan-profil-dan.html
                                         https://fadliadhin.wordpress.com/2014/05/05/sistem-pemerintahan-orde-baru/comment-page-1/            http://khoiril-amri.blogspot.co.id/2014/01/peristiwa-peristiwa-penting-pada-era.html

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun