Mohon tunggu...
Dindaaaf
Dindaaaf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Berbasis Kearifan Lokal Seiring Berkembangnya Pendidikan yang Berbasis Modernisasi

22 Agustus 2024   10:19 Diperbarui: 22 Agustus 2024   10:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun karakter, keterampilan, dan pengetahuan generasi mendatang. Seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan terus mengalami perubahan dan inovasi, salah satunya adalah integrasi antara pendidikan berbasis kearifan lokal dan pendidikan berbasis modernisasi. Keduanya memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing, namun dengan penggabungan yang tepat, pendidikan dapat menjadi lebih relevan, bermakna, dan mampu menjawab tantangan global tanpa kehilangan identitas budaya.


Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendekatan pendidikan yang memanfaatkan pengetahuan, nilai, budaya, dan tradisi lokal sebagai bagian dari proses belajar mengajar. Kearifan lokal meliputi berbagai aspek kehidupan yang telah teruji dan berkembang dari generasi ke generasi dalam suatu komunitas. Nilai-nilai ini mencakup penghargaan terhadap alam, solidaritas sosial, gotong royong, dan harmoni dengan lingkungan. Di sisi lain, pendidikan modernisasi lebih menekankan pada penguasaan teknologi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing dalam dunia global yang terus berubah.


Pengintegrasian kearifan lokal dalam sistem pendidikan memiliki sejumlah manfaat yang signifikan. Pertama, pendidikan yang berbasis kearifan lokal dapat memperkuat identitas budaya dan jati diri siswa. Di tengah arus globalisasi yang kuat, penting bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Dengan mengenal lebih dalam kearifan lokal, siswa dapat memiliki rasa bangga terhadap identitas mereka, yang pada gilirannya memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian.


Kedua, kearifan lokal sering kali menawarkan solusi yang relevan dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial. Misalnya, praktik pertanian tradisional yang ramah lingkungan, atau sistem pengelolaan air dan hutan yang berkelanjutan, bisa dijadikan contoh nyata dalam pendidikan. Hal ini mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan teknologi modern, tetapi juga memahami dan menerapkan pengetahuan lokal yang berkelanjutan.


Namun demikian, pendidikan berbasis kearifan lokal bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai dan praktik lokal ini ke dalam kurikulum yang sering kali sudah sangat padat dengan materi-materi yang harus dikuasai siswa. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal mungkin dianggap kurang relevan atau ketinggalan zaman dibandingkan dengan pendidikan modern yang lebih fokus pada teknologi dan inovasi.


Di sinilah peran penting integrasi antara pendidikan berbasis kearifan lokal dan modernisasi. Pendekatan ini tidak melihat keduanya sebagai dua hal yang bertentangan, melainkan sebagai dua komponen yang saling melengkapi. Pendidikan modernisasi dapat memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global, sementara kearifan lokal memberikan landasan etika dan moral yang kuat serta pemahaman akan konteks sosial dan lingkungan tempat mereka hidup.


Sebagai contoh, di dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, siswa tidak hanya belajar tentang konsep-konsep ilmiah modern, tetapi juga bagaimana masyarakat lokal telah lama menerapkan prinsip-prinsip ekologi dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula, dalam pembelajaran teknologi, siswa dapat diajarkan bagaimana teknologi modern dapat digunakan untuk memperkuat dan melestarikan tradisi lokal, misalnya dengan menggunakan media digital untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan cerita rakyat atau seni tradisional.


Dengan demikian, pendidikan yang menggabungkan kearifan lokal dan modernisasi akan menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam mengambil keputusan, mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap komunitas dan budaya mereka.


Dalam konteks global yang semakin kompleks dan terhubung, pendidikan semacam ini sangat diperlukan. Pendidikan berbasis kearifan lokal dan modernisasi bukanlah sekadar pilihan, tetapi suatu kebutuhan untuk menciptakan generasi yang mampu berpikir global tetapi tetap berakar kuat pada nilai-nilai lokal. Ini adalah tantangan dan peluang besar bagi para pendidik, pembuat kebijakan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya mengajarkan apa yang dibutuhkan di masa kini, tetapi juga mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi masa depan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun