Mohon tunggu...
Dinda Aisyah Andini
Dinda Aisyah Andini Mohon Tunggu... -

it's my life

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

dairy airin "biar cinta yang memaafkan"

25 Desember 2013   02:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada hati yang sedang kesal dalam penantian jam yang tidak kunjung datang ..
Ia bergumam ..
Aku sangat marah ..
Waktu semalaman aku menunggumu pulang tidak juga kau datang ..
Dan sekarang hampir menjelang pagi ..
Ponsel ku telah lelah menemaniku..
Dayanya semakin berkurang ..
Jika ia mati.. Siapa lagi temanku untuk aku ajak bicara sampai kau datang ..
Mataku sudah berkaca-kaca , tidak tahan melihat lingkaran waktu didinding ..
Bisakah kau mengutamakan sedikit saja aku di benakmu ..
Iya , disini aku dalam keramaian ..
Semua beramai memejamkan matanya untuk berjumpa dengan esok..
Tidak..
Aku tidak bisa ikut mereka ..
Berpetualang dalam mimpinya ..
Oh tuhan ..
Pukul jam dua lewat sudah ..
Aku masih belum tidur dan suamiku belum pulang ,
Mataku berkaca ..
Cepat pulang .
Aku sangat marah padamu ..
Begitulah airin menuliskan kekesalannya ,
Ia terpaksa mengizinkan suaminya untuk sejenak berceria bersama rekan- rekan kantornya ,
Ia tidak ingin , sebabnya Suaminya terpenjara dalam kejenuhan..
Namun , ternyata ..
Waktu sudah lewat di tentukan..
Semakin larut dan hampir pagi ..

pukul empat sudah ia sampai diburamnya fajar,

suara motornya terdengar bersahutan dengan syahdunya sholawat tarhim dimesjid,

"Assalamualaikum airin"

terdengarlah suara priaku, sepertinya ia sangat lelah..

mendengar suaranya yang parau, amarahku meredup begitu saja,

abi sudah pulang, kemana saja ?

kenapa lama sekali? tidak kah kau lihat pukul berapa ini?

pertanyaan ku bertubi-tubi menyerangnya,

airin , ban ku bocor..

aku mencari bengkel kesana kemari, tapi kau tahu ini jam berapa, jarang sekali ada bengkel yang buka..

maafkan aku karna telat pulang, aku tidak bermaksud membiarkan mu menunggu ..

mendengar ucapannya barusan, membuat rasa bersalah yang berbalik menghakimiku..

maafkan aku, aku terlalu berprasangka buruk pada mu..

mungkin karna begitu takut untuk kehilangannya,

mungkin karna begitu takut hingga menjadi posesif, atau mungkin karna masa lalu yang begitu nyaman tinggal di rumah ingatan..

membuat prasangka prasangka buruk tentangnya mudah menjadi kembang ingatan..

maafkan aku,

ini pelajaran untukku, untuk benar percaya bahwa kau begitu mencintaiku,

ini pelajaran untukku jikaaku memulai hidup baru dengan seseorang,aku harus menerima segalanya

mulai dari kekurangannya, masa lalunya, hingga tidaklah mudah mengingat segala yang buruk tentangnya,

bukan kah semua orang pernah melakukan kesalahan, dan itu bukan berarti ia tidak mau menjadi lebih baik,

semoga cintaku untuk mu adalah cinta yang selalu dalam keridhoan Allah,

hingga apapun yang terjadi kita tetap bersatu karna Allah,

Carpen .. DAIRY Airin .. "biar cinta yang memaafkan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun