Lahan Basah memiliki dua definisi, yakni Lahan Basah Alami dan juga Lahan Basah Buatan. Lahan Basah Alami ialah tanah yang selalu basah karena drainase yang buruk. Ini adalah istilah umum yang menekankan pentingnya kelebihan air (Moorman & van de Wetering, 1985). Situasi ini terkait dengan iklim dengan lokasi lahan potensial energi rendah (area elevasi rendah), atau berkaitan dengan bentuk lahan yang berupa cekungan tambat (retention basin). Dalam Webster's New Collegiate Dictionary, lahan basah (wetlands) diberi arti lahan atau daerah yang mengandung lengas tanah banyak, seperti dataran pasang surut dan rawa. Lahan basah buatan adalah area yang sengaja dirancang untuk menyerap air dalam jumlah besar, baik untuk mengairi tanah atau untuk menahan air tergenang di permukaan tanah untuk jangka waktu tertentu. Lahan basah buatan tidak terbatas pada kondisi iklim dan sedikit diperluas.
a. Rawa
Rawa, dengan badan air dan sumber airnya yang tergenang secara permanen atau musiman, muncul secara alami di tanah yang relatif datar atau berongga dengan endapan mineral atau gambut yang telah tumbuh menutupi vegetasi yang membentuk ekosistem.
b. Lahan Gambut
Gambut adalah jenis lahan basah yang terbentuk dari tumpukan bahan organik berupa pepohonan, rerumputan, lumut, dan sisa-sisa hewan di dalam tanah. Indonesia merupakan negara dengan rawa yang sangat luas. Luas lahan gambut Indonesia diperkirakan mencapai 22,5 juta hektar. Di Indonesia, sebaran rawa bervariasi di beberapa pulau: Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.
c. Anak Sungai
Anak sungai didefinisikan sebagai cabang sungai kecil. Ketika satu atau lebih sungai bertemu, sungai yang lebih kecil biasanya dianggap anak sungai. Istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi anak sungai ke aliran utama biasanya adalah anak sungai kiri atau anak sungai kanan.
d. Sungai
Sungai adalah aliran besar dan panjang yang mengalir terus menerus dari hulu (sumber) ke hilir (muara). Ada beberapa jenis sungai, dan jenis sungai berdasarkan sumber air, debit atau volume, formasi batuan, arah aliran, dan letak muara.
Berdasarkan sumber airnya yakni, sungai hujan, sungai Gletser, sungai campuran. Berdasarkan debit aliran yakni sungai permanen, sungai periodik, sungai Episodik, sungai Ephemeral. Berdasarkan struktur lapisan batuan yakni, sungai Anteseden, sungai Epigenesa. Berdasarkan arah aliran yang dilalui yakni, sungai Konsekuen, sungai Subsekuen, sungai Obsekuen, sungai Insekuen. Berdasarkan tempat bermuaranya yakni sungai Areis, sungai Edoraic, sungai Exoric.
Pemanfaatan Lahan Basah
Lahan basah Kalimantan Selatan terbagi menjadi beberapa wilayah. Dilihat dari tipologi kawasan ini, Kabupaten Barito Kuala merupakan kawasan dengan lahan basah terluas. Tidak heran jika Kota Selidah masih memanfaatkan lahan basah untuk kegiatan ekonomi yaitu sektor pertanian. Dalam penelitian ini kami tidak hanya mendokumentasikan kawasan lahan basah di Kabupaten Barito Kuala tetapi juga di Kabupaten Tapin.
Adapun dalam penelitian ini kami mendokumentasikan beberapa foto di wilayah lahan basah rawa pada gambar (1) kawasan lahan basah gambut pada gambar (2) anak sungai pada gambar (3) dan juga sungai pada gambar (4). Beberapa foto tersebut merupakan foto yang diambil pada tiga kecamatan yakni, Kecamatan Candi Laras, Kecamatan Mandastana dan juga Kecamatan Alalak dan merupakan data pribadi pada tanggal 12 November 2022.
                                                      Gambar 1. Lahan Basah Rawa
Rawa merupakan daerah yang hampir selalu tergenang sepanjang tahun. Ketinggian air di daerah ini bervariasi dari sangat dangkal hingga cukup dalam. Rawa biasanya tergenang oleh sistem drainase yang tersumbat. Lahan basah rawa yang digambarkan di atas adalah yang berada di wilayah Kecamatan Alalak atau lebih tepatnya Kabupaten Barito Kuala. Lahan basah rawa sering dimanfaatkan warga untuk memancing.
                                                     Gambar 2. Lahan Basah Gambut
Gambut adalah jenis lahan basah yang terbentuk dari tumpukan bahan organik berupa pepohonan, rerumputan, lumut dan sisa-sisa hewan yang terurai di dalam tanah. Indonesia adalah negara dengan rawa-rawa yang sangat luas. Lahan Basah gambut pada gambar di atas berasal dari kabupaten Mandastana. Lahan Basah gambut ini banyak dimanfaatkan bagi banyak orang karena sering digunakan sebagai perkebunan kelapa sawit dan memberikan penghasilan yang dapat diandalkan dari kelapa sawit.
                                                         Gambar 3. Anak Sungai
Anak sungai pada diatas terletak di Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin. Anak sungai ini banyak digunakan sebagai jalur perdagangan kelapa sawit atau sebagai jalur transportasi oleh penduduk setempat untuk mencari purun untuk dibuat tikar, keranjang bahkan topi.
                                                           Gambar 4. Sungai
Sejak zaman dahulu, peradaban manusia tidak lepas dari yang namanya sumber air, dan sungai memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sungai biasanya membawa banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya bisa mendapatkan keuntungan dari makanan, tapi juga bisa memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Sungai pada Gambar 4 banyak dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga, seperti mencuci dan mandi.
DOKUMENTASI
                                              Proses Pencarian Tempat Lahan Basah oleh :
                                                1.  Nikma Majdiya (2210416220031)
                                                2.  Akhmad Fahrurozi (2210416310035)
                                                3.  Dinda Ariyani (2210416220038)
                                                4. Khairu Rizki Rahmatullah (2210416310051)
                                                5. Nadia Helma (2210416320028)
                                                6. Muhammad Ikhwandi (2210416110019)
                                                7. Muhammad Dimas Aditya Sukma (2210416310053)
                                                8. Arif Rahman (2210416310021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H