Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus, pemerintah Indonesia mengambil berbagai langkah untuk menanggulangi pandemi, beberapa kebijakan utama yang diberlakukan yaitu :Â
1. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) :
Pemerintah Indonesia menerapkan PSBB di beberapa wilayah yang paling terdampak, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan beberapa provinsi lainnya. PSBB membatasi pergerakan masyarakat, melarang pertemuan besar, menutup sekolah, serta membatasi operasi tempat-tempat usaha, kecuali yang esensial seperti supermarket dan apotek. Meskipun langkah ini diambil untuk membatasi penyebaran virus, implementasinya tidak selalu berjalan efektif karena kepatuhan masyarakat yang rendah dan kesulitan ekonomi.
2. Vaksinasi Massal :
Pada awal 2021, Indonesia meluncurkan program vaksinasi massal dengan menggunakan vaksin Sinovac yang diproduksi di Tiongkok, serta vaksin lain seperti AstraZeneca dan Pfizer. Vaksinasi difokuskan pada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, lansia, dan pekerja esensial. Pemerintah menargetkan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dengan memvaksinasi 70% populasi pada akhir 2021.
3. Pembatasan Mobilitas dan PPKM :
Pemerintah juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah untuk mengendalikan penyebaran virus. PPKM diterapkan dalam beberapa tingkat, mulai dari PPKM mikro (di tingkat RT/RW) hingga PPKM darurat yang berlaku di seluruh wilayah yang terdampak parah. PPKM darurat, misalnya, diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali pada pertengahan 2021 ketika varian Delta dari virus menyebabkan lonjakan kasus yang sangat besar.
4. Penguatan Sistem Kesehatan :
Untuk menghadapi lonjakan pasien, pemerintah membangun rumah sakit darurat di berbagai lokasi, termasuk di Wisma Atlet Jakarta. Selain itu, ada penambahan jumlah ventilator, peningkatan kapasitas tes COVID-19, serta kampanye penggunaan masker dan protokol kesehatan di kalangan masyarakat.
2. Dampak COVID-19 di Indonesia
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat signifikan bagi Indonesia di berbagai aspek kehidupan:
1. Ekonomi:
Seperti banyak negara lain, Indonesia mengalami resesi ekonomi akibat pandemi. Pada kuartal kedua 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Sektor-sektor seperti pariwisata, perhotelan, dan transportasi sangat terdampak oleh pembatasan sosial. Banyak perusahaan yang tutup dan jutaan orang kehilangan pekerjaan, terutama pekerja informal yang sangat tergantung pada pendapatan harian.
Pemerintah merespons dengan meluncurkan sejumlah paket stimulus ekonomi, termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat miskin, subsidi upah, serta berbagai program bantuan untuk UMKM. Meski demikian, upaya ini belum sepenuhnya bisa mengatasi dampak besar yang ditimbulkan pandemi.
2. Pendidikan:
Pandemi juga memengaruhi sektor pendidikan di Indonesia. Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia ditutup dan pembelajaran dialihkan ke sistem online. Namun, tidak semua siswa memiliki akses yang memadai terhadap internet dan perangkat pembelajaran digital. Akibatnya, terjadi kesenjangan pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Banyak anak-anak yang mengalami ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi.
3. Vaksinasi dan Harapan di Masa Depan
Setelah program vaksinasi berjalan, Indonesia mulai melihat tanda-tanda perbaikan. Pada paruh kedua tahun 2021, setelah lonjakan besar kasus akibat varian Delta, kasus harian COVID-19 mulai menurun. Vaksinasi yang meluas diharapkan bisa membangun kekebalan kelompok dan mencegah lonjakan kasus di masa depan.
Namun, tantangan tetap ada. Varian baru seperti Omicron menimbulkan kekhawatiran akan gelombang pandemi berikutnya. Selain itu, tingkat vaksinasi di beberapa daerah di luar Jawa dan Bali masih tertinggal, sehingga pemerintah terus bekerja keras untuk memastikan akses vaksin merata di seluruh wilayah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H