Mohon tunggu...
Dinda faikatullafifa
Dinda faikatullafifa Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersyukur adalah rasa trimakasih kepada Allah atas nikmat yang diberikan.

Menulislah jika ingin dikenang!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dengan Pluralisme dan Islam dengan Budaya

20 Desember 2019   07:55 Diperbarui: 20 Desember 2019   07:51 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

4. Hubungan antara islam dan pluralisme

  Pluralisme tidak dapat dipungkiri adanya karena beribu-ribu bahkan berjuta-juta penduduk dunia yang memiliki paham yang berbeda -beda. Perbedaan itu yang menjadi faktor utama perpecahan. Islampun mulai terpecah belah menjadi beberapa golongan ada islam NU, Muhammadiyah,Ahmadiyah,HTI, dan masih banyak lagi lainnya.

E) cara cara mengatasi pluralisme

  •  Walaupun berbeda suku ,ras ,agama dan kepercayaannya tetapi masih akan tetap satu tujuan yaitu perdamaian
  • Menumbuhkan rasa menghargai satu sma lain
  • Menghilangkan sikap meremehkan dan anggapan kita tentang satu kesatuan islam budaya

Budaya yaitu suatu hasil cipta ,krasa dan rasa suatu masyarakat yang mereka anggap baik dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan swhari-hari.  Karena budaya merupakan suatu karya atau produk yang tempatnya salah dan lupa ,dan kebenaran absolut itu yang dipakai dab smua aspek tidak mutlak. Dan ada yang tidak sesuai dengan fitrah dan akal yang ditanamkan oleh Allah. Oleh karna itu , agama sebagai universal dari segi waktu ,tempat dan kandungan ajaran yang diturunkan Allah. Ia datang sebagai pedoman dan berbagai norma serta nilai kebudayaan yang baik dibiarkan dan yang buruk diluruskan .

Adapun 2 syarat bagi praktik budaya dan. Adat istiadat:

1.budaya dan adat tersebut tidak bertentangan dengan prinsip islam dan fitrah manusia

2. Keberadaan budaya dan adat tersebut telah mendarah danging dan tidak bisa diubah.

 Namun islam memiliki peran yang sangat penting dalam menyaring budaya lain yang masuk ke masyarakat muslim. Bahkan ada kaum terpelajar yang terbawa arus penyusupan budaya sehingga tidak dapat membedakan mana budaya asing atau yang tidak sesuai islam.

Selesai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun