Vanili merupakan salah satu tanaman perkebunan komoditas ekspor. Vanili sering dijuluki sebagai emas hijau, karena memiliki nilai jual tinggi. Biji vanili mencapai harga tertinggi di tahun 2018, yakni US$ 650/kg. Sedangkan pada 2020, harga biji vanili terkoreksi menjadi US$ 200/kg. Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak diminati oleh konsumen, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili yang tumbuh Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili di luar Negara Indonesia Seperti Mexico, Amerika Serikat, lebih-lebih Madagaskar yang juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup baik. Vanili Indonesia adalah vanili terbaik Dunia yakni dengan kadar Vanilin mencapai 2,6%. Sedangkan vanili Madagaskar yang merupakan saingan Indonesia hanya mengandung kadar vanillin 2,2%. Hal ini menunjukkan bahwa vanili Indonesia lebih unggul dibandingkan vanili Madagaskar.
Tanaman vanili memiliki nilai jual yang tinggi karena memiliki banyak kegunaan. Adapun kegunaan dari vanili adalah tanaman yang menghasilkan pengharum alami jenis bubuk sebagai pengharum makanan. Pada kehidupan sehari-hari, aroma vanillin dapat digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum. Industri makanan dan minuman, umumnya menggunakan ekstrak vanilin. Industri farmasi menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture dan absolute. Maka dari itu perlu didukung dengan teknik budidaya yang baik agar dapat menghasilkan tanaman vanili yang baik. Apabila unsur hara yang tersedia didalam tanah tidak mencukupi kebutuhan tanaman, maka perlu dilakukan pemupukkan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Pemberian unsur hara harus cukup agar tanaman vanili dapat tumbuh dengan optimal. Apabila tanaman vanili kekuranganan unsur hara maka akan mengakibatkan tanaman vanili mengalami penyakit fisiologis.
Unsur hara K adalah unsur hara makro yakni yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Kalium ditemukan dalam jumlah banyak didalam tanah, tetapi hanya sebagian kecil yang digunakan oleh tanaman yakni yang larut dalam air atau yang dapat diertukarkan (dalam koloid tanah). Selain itu, unsur hara kalium dapat hilang dari tanah apabila terjadi pencucian oleh air hujan. Oleh karena itu, kebutuhan tanaman vanili akan unsur hara K harus dicukupi. Apabila tanaman vanili kekurangan unsur hara K maka tanaman vanili pertumbuhannya akan tidak optimal. Tanaman vanili pertumbuhannya akan terhambat atau kerdil apabila kekurangan unsur hara kalium. Jika pertumbuhan tanaman vanili terhambat (kerdil) maka tanaman vanili itu abnormal dan dimana tanaman sudah mengalami gejala yaitu hipoplasis. Hipolplasis adalah kondisi lebih rendah dari kondisi normalnya. Selain itu, kekurangan unsur hara K pada tanaman vanili akan menyebabkan melemahnya batang pada tanaman vanili akibatnya tanaman vanili mudah rebah. Kandungan Kalium yang meningkat di dalam tanaman akan menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit karena dinding sel tanaman semakin tebal dan liat. Kalium meskipun tidak memberikan  pengaruh  langsung  terhadap  klorofil daun,  namun  kekurangan  kalium  akan  mengakibatkan kerusakan klorofil yang ditandai dengan munculnya nekrosis pada daun tanaman vanili. Terjadinya nekrosis pada daun tanaman vanili mengindikasikan bahwa pada tanaman vanili sudah muncul gejala yakni hipoplasis yaitu kondisi lebih rendah dari kondisi normalnya. Nekrosis ini dapat mengakibatkan kematian pada titik tumbuh. Oleh karena itu, tanaman vanili perlu dicukupi kebutuhan unsur haranya.
 Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara K dapat menggunakan pupuk kandang. Dimana pupuk kandang memiliki keistimewaan yakni dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation-kation tanah. Jenis pupuk kandang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara K pada tanaman vanili yaitu pupuk kandang ayam karena dibandingkan dengan jenis pupuk kandang yang lain yaitu pupuk kandang sapi, pupuk kandang kuda, pupuk kandang domba. Pupuk kandang ayam ialah yang paling tinggi kandungan kaliumnya. Kandungan unsur hara dalam kotoran ayam adalah yang paling tinggi, karena bagian cair (urine) tercampur dengan bagian padat. Sehingga diharapkan dengan pemberian unsur hara K yang cukup untuk tanaman vanili dapat menjadikan pertumbuhan tanaman vanili menjadi optimal. Sehingga jika pertumbuhan tanaman vanili dapat berjalan dengan optimal maka dapat memberikan hasil yang baik yaitu tanaman vanili dengan kualitas yang baik.
 Daftar Pustaka:
Anggraeni, Iis., Eko Nurhadi., dan Sri Widayanti. Ekspor Vanili Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berkala Ilmiah Agribisnis AGRIDEVINA : Vol. 8 No.2.
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Maki, Mustaqim., H Subairi. 2020. Peningkatan Ekonomi Pesantren Melalui Budidaya Vanili Dengan Sistem Agrikultur Di Kabupaten Bondowoso. Jurnal Istiqro: Jurnal Hukum Islam, Ekonomi dan Bisnis 42 Vol.6 / No.1: 40-57.
Ruhnayat, Agus. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Haran,P,K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili(Vanilla Planifolia Andrews). Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 49 -59.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H