Mohon tunggu...
Sukma Dinda Aisyah
Sukma Dinda Aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Muhammadiyah University of Yogyakarta

~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak dalam Berorganisasi

30 Desember 2023   23:00 Diperbarui: 31 Desember 2023   13:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seorang Muslim, kita tahu bahwa akhlak adalah salah satu bagian yang penting dalam kehidupan. Akhlak merupakan suatu hal yang akan mencerminkan bagaimana diri kita sebagai individu. Akhlak menurut bahasa adalah sesuatu yang harus diupayakan atau diadakan. Akhlak tidak muncul dengan sendirinya, melainkan harus kita bentuk. Ada banyak sekali cara untuk kita membentuk akhlak yang baik, salah satunya dengan meneladani sifat Nabi Muhammad SAW dalam mempraktikkan akhlak mulia ke dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki 4 sifat yaitu, Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tablig (menyampaikan) dan Fathonah (cerdas) dan sebagai seorang Muslim yang beriman, kita sebaiknya mengamalkan sifat-sifat tersebut ke kehidupan sehari-hari, seperti dalam bernegara, berbangsa, maupun dalam berorganisasi.

Sebagai seorang pelajar, tentunya kita sudah terbiasa dengan yang namanya organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa akhlak akan mencerminkan diri kita sebagai individu, maka dalam konteks berorganisasi sudah pasti kita harus memiliki akhlak yang baik. Ketika kita ada dalam suatu organisasi, kita harus bisa membangun personal branding yaitu dengan memiliki akhlak yang baik. Dan akhlak atau sikap yang baik akan sangat menggambarkan seperti apa diri kita di mata orang lain.

Ada 4 sifat Rasul yang bisa kita terapkan dalam berorganisasi, antara lain:

1. Siddiq (jujur) 

Kejujuran merupakan hal yang masih sering disepelekan oleh banyak orang. Orang-orang berpikir tidak apa-apa jika sesekali berbohong, apalagi jika kebohongan itu termasuk kebohongan kecil. Tetapi kita harus paham bahwa dengan membiasakan bersikap jujur, akan lebih mempermudah hidup dan urusan kita.

Di dalam suatu organisasi, kita akan bertemu banyak orang dengan berbagai karakter, baik yang sudah kita temui sebelumnya maupun belum. Hal ini membuat kita harus bisa membangun chemistry dengan orang-orang tersebut. Dan hal kecil seperti kejujuran adalah faktor yang bisa membuat kita akrab dengan sesama anggota. Tidak hanya dalam membangun chemistry, kejujuran bisa kita terapkan dalam segala urusan yang kita lakukan jika kita dalam suatu organisasi. Bayangkan jika kita mencoba untuk berbohong satu kali kepada teman divisi atau sesama anggota dalam organisasi, dan ketika mereka mengetahui hal tersebut, apa yang akan terjadi? Kita akan repot sendiri dan akan muncul kebohongan-kebohongan baru untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Hal tersebut justru yang akan menambah beban hidup kita. Sudah terlihat bahwa kejujuran adalah hal yang harus selalu kita terapkan, tidak hanya dalam berorganisasi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada akhirnya, kita juga yang akan merasakan dampak positif jika kita membiasakan diri untuk bersikap jujur.

2. Amanah (dapat dipercaya)

Menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lain merupakan hal yang baik karena memiliki sifat amanah adalah salah satu hal terpuji. Ketika kita dipercaya oleh orang lain atau teman, entah dengan diceritakan masalah pribadi atau dititipkan sesuatu, kita harus bisa menjaga kepercayaan yang telah mereka berikan kepada kita.

Kita pasti tahu jika kita memutuskan untuk mulai berorganisasi, kita harus siap jika diamanahi suatu tugas. Kita harus siap dengan segala tugas yang diamanahi kepada kita karena sifat amanah ini juga berhubungan dengan sikap tanggung jawab dan kewajiban, dimana tanggung jawab dan kewajiban juga hal yang penting ketika kita berada di dalam suatu organisasi. Kita tahu bahwa sangat sulit untuk percaya kepada orang lain, maka dari itu biasakanlah untuk tidak menyelepekan kepercayaan yang telah orang lain berikan kepada kita.

3. Tablig (menyampaikan)

Tablig atau menyampaikan merupakan sifat Rasul yang ketiga. Dalam konteks berorganisasi, ketika kita berada di suatu forum dan harus menjelaskan atau menyampaikan pendapat, tentunya harus disampaikan dengan perkataan yang baik dan jelas. Jadi, sifat Rasul yang satu ini harus kita latih karena manfaatnya juga sangat banyak untuk diri kita sendiri.

4. Fathonah (cerdas)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan bertemu dengan banyak dinamika, begitupun dalam berorganisasi. Dalam suatu organisasi, konflik atau masalah adalah hal yang pasti adanya. Konflik atau masalah yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik jika kita paham bagaimana cara mengatasinya.

Seperti yang selama ini kita lihat bahwa orang-orang yang berorganisasi cenderung memiliki kekreatifan yang lebih. Hal ini dapat dibuktikan bahwa kita juga harus cerdas dalam mencetuskan ide-ide baru. Tidak hanya jika kita dihadapkan dengan konflik atau masalah, tetapi ketika berdiskusi entah dalam maupun luar forum juga dibutuhkan otak yang bisa berpikir dengan cepat dan rasional. Kita juga tahu betul bahwa dalam berorganisasi, kita akan menjadi sedikit lebih sibuk dibanding yang lain, membuat kita harus pintar dan bijak dalam membagi waktu antara urusan pribadi dan urusan organisasi. Cerdas yang dimaksud di sini tidak hanya cerdas dalam akademik karena kecerdasan akan angat dibutuhkan sesuai situasi, contohnya seperti dalam berorganisasi.

Selain meneladani 4 sifat Rasul di atas, kita juga harus paham beberapa akhlak mahmudah atau sikap yang harus kita lakukan sebagai Muslim dalam berorganisasi. Setiap organisasi pasti memiliki budaya organisasi atau corporate culture. Dan sebagai seorang Muslim yang beriman, akhlak yang seharusnya kita lakukan adalah dengan mengikuti dan menaati prosedur dan peraturan dari organisasi tersebut. Hal ini yang secara tidak sadar juga akan membuat kita menjadi pribadi yang disiplin. Kita jadi tahu bahwa tidak ada tempat yang tidak memiliki aturan. Jika kita ingin semua terstuktur dengan baik, maka kita juga harus menaati peraturan yang ada.

Lalu, jika kita sudah memutuskan untuk berada dalam organisasi, kita harus paham bahwa kita tidak boleh bersikap egois. Menghargai pendapat orang lain merupakan sikap dasar yang harus kita lakukan dalam berorganisasi. Kita juga harus paham bagaimana memposisikan diri, mendahulukan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi juga sikap yang harus ada di dalam diri kita jika kita berada dalam suatu organisasi.

Kita tahu betul bahwa dengan berorganisasi akan ada banyak hal yang bisa kita implementasikan ke kehidupan sehari-hari. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam berorganisasi, termasuk membentuk karakter dari kebiasaan berakhlak baik. Sifat-sifat seperti jujur, amanah, tablig, cerdas, taat pada aturan, dan tidak egois merupakan hal yang perlu diperhatikan jika kita sedang berorganisasi. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita sebagai seorang Muslim untuk memiliki akhlak yang baik. Tetapi untuk berperilaku baik tidak hanya dalam berorganisasi, kita tidak boleh lupa untuk mempraktekkannya ke dalam keseharian kita dalam berbangsa dan bernegara. Dan organisasi bisa menjadi wadah yang tepat untuk kita membentuk karakter dan berakhlak baik. Dari kebiasaan-kebiasaan yang kita terapkan dalam berorganisasi, kita bisa terapkan juga ke kehidupan bermasyarakat.

Sukma Dinda Aisyah_20230510175_D_AIK 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun