Mohon tunggu...
Dinda Davina W 01
Dinda Davina W 01 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerak Telor sebagai Makanan Khas Betawi

2 Mei 2023   11:30 Diperbarui: 2 Mei 2023   11:34 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan Kerak Telor adalah salah satu makanan khas Betawi, Jakarta yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.  Menurut sejarah, makanan ini berasal dari masa penjajahan Belanda di Indonesia. Saat itu, para penjajah Belanda memperkenalkan makanan barat seperti poffertjes, panekuk (pancake), dan kue-kue tradisional Belanda lainnya kepada masyarakat pribumi.

Namun, masyarakat Betawi tidak sepenuhnya menerima makanan-makanan tersebut karena rasanya yang berbeda dengan makanan tradisional mereka. Oleh karena itu, masyarakat Betawi menciptakan makanan yang menggabungkan unsur-unsur Barat dan Timur, yaitu kerak telor. Konon makanan ini diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja, pada saat itu masyarakat Betawi  membuat beragam makanan dengan  memanfaatkan banyaknya buah kelapa pada saat itu. Kemudian dari coba-coba tersebut terciptalah kerak telor.

Kerak telor awalnya dijual oleh para pedagang asongan yang menjajakan makanan tradisional di Jakarta pada abad ke-17. Namun, seiring berjalannya waktu, kerak telor semakin populer dan banyak dijual di pasar-pasar tradisional.


Pada awalnya, makanan Kerak Telor hanya dimakan oleh golongan bangsawan atau elit Jakarta. Mereka biasanya membeli makanan ini di tempat-tempat tertentu seperti di kawasan Glodok atau Sunda Kelapa, yang saat itu merupakan pusat perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, makanan Kerak Telor semakin populer di kalangan masyarakat Betawi dan kini menjadi salah satu makanan ikonik dari kota Jakarta. Proses pembuatan makanan ini juga semakin disempurnakan, dengan penambahan berbagai macam bahan seperti daun bawang, kelapa parut, dan udang.

Sumber: binus.ac.id
Sumber: binus.ac.id

Secara tradisional, makanan khas Betawi, Jakarta yang terbuat dari beras ketan yang digoreng dengan bahan-bahan seperti telur ayam, bawang merah, cabai rawit, dan rempah-rempah seperti ketumbar dan kunyit. Bahan-bahan ini kemudian dicampur dan diaduk hingga tercampur rata, lalu dipanggang di atas tungku arang dan dihiasi dengan bahan-bahan seperti serundeng dan bawang goreng.
Proses pembuatan makanan Kerak Telor sangat unik karena makanan ini tidak dimasak di atas kompor, melainkan dipanggang di atas tungku arang. Hal ini memberikan aroma dan rasa yang khas pada makanan Kerak Telor.

Kerak Telor biasanya disajikan di atas daun pisang yang telah dibersihkan, sehingga memberikan kesan yang lebih tradisional. Makanan ini juga biasanya dijual di pinggir jalan atau di warung-warung makan khas Betawi.

Kerak Telor tidak hanya enak, tapi juga mengandung banyak gizi, seperti protein dari telur, karbohidrat dari beras ketan, serta rempah-rempah yang memberikan manfaat kesehatan. Oleh karena itu, makanan ini menjadi pilihan yang tepat untuk disantap sebagai camilan atau hidangan utama.

Makanan Kerak Telor menjadi semakin populer pada saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, di mana makanan ini menjadi salah satu makanan wajib yang harus disajikan. 


Sebagai makanan khas Betawi, Kerak Telor menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Jakarta dan Indonesia. Saat ini, makanan ini masih sangat populer dan mudah ditemukan di banyak tempat makan di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Selain itu, makanan ini juga sering disajikan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun, atau acara budaya lainnya.

Penting untuk tetap melestarikan makanan kerak telor dan warisan budaya Betawi karena hal ini merupakan bagian penting dari identitas dan kekayaan budaya Indonesia. Melestarikan makanan khas Betawi juga dapat membantu mempromosikan pariwisata di Indonesia dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia.

Selain itu, melestarikan makanan kerak telor juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat. Makanan khas Betawi ini menjadi sumber penghasilan bagi para pedagang, tukang masak, dan orang-orang yang terlibat dalam proses pembuatannya. Dengan membeli dan mempromosikan makanan kerak telor, kita dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Karena itu, penting bagi kita untuk terus melestarikan makanan kerak telor dan warisan budaya Betawi agar kekayaan budaya Indonesia dapat terus hidup dan berkembang, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun