Mohon tunggu...
Dinda Novita Sari
Dinda Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahaiswa biasa yang sedang berusaha meraih apa yng menjadi mimpinya, dan berusaha membahagiakan orang-orang yang saya sayangi. saya adaah orang yang introvert parah, tidak mudah bergaul dengan orang lain, dan lebih suka menyendiri di perpustakaan atau kamar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Assesment oleh Guru

13 November 2023   23:30 Diperbarui: 13 November 2023   23:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah evaluasi menurut para ahli dapat di artikan berbeda-beda. Misalnya menurut Giba dan Lincoln, mengemukakan evaluasi sebagai "a process for describing an evaluand and judging its merit and worth". Sedangkan Gilbert Sax, berpendapat bahwa evaluatin is a process trough which a value judgemnt or decision is made from a variety of observations and from he background and training of the evaluator". Evaluasi pembelajaran adalah suati proses yang di lalui oleh pendidik dan peserta didik dan keseluruhan proses belajar.

Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripasa sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. Ada beberapa hal yang harus ada dalam evaluasi menurut Arifin (Asrul, 2022).

  • Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk)
  • Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti.
  • Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement). Dalam pemeberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi, melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti (worth and merit) dari sesuatu yang sedang di evaluasi. Tanpa memberikan pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.
  • Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu. Tanpa kriteria yang jelas pemberian pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu proses yang dapat diklarifikasikan sebagi evaluasi.

Assessment atau penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangkan pembuatan keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbngan tetentu. Assesment memiliki peran penting dalam evaluasi belajar, tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengukur sejauh mana siswa telah memahami suatu materi pembelajaran, tetapi juga sebagai pedoman untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, menyusun rencana pengajaran yang evektif, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Berikut adalah bebera[a cara dimana assesment dapat berfungsi sebagai pedoman dalam evaluasi belajar:

  • Mengukur pencapaian pembelajaran, Assesment mengukur sejauh mana siswa  mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini memberikan wawasan tentang pemahaman mereka tentang konsep-konsep utama dan keterampilan yang harus dikuasai.
  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, Dengan menggunakan berbagai jenis penilaian, guru dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan setiap siswa. Informasi ini dapat membantu menyesuaikan pembelajaran  dengan kebutuhan setiap siswa.
  • Memberikan umpan balik, Penilaian memberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada siswa terhadap hasil belajarnya. Umpan balik ini tidak hanya bersifat korektif tetapi juga formatif, membantu siswa  memahami di mana mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
  • Mengerahkan rencana pengajaran, Hasil penilaian dapat membantu guru  menyesuaikan rencana pengajarannya. Jika sebagian besar siswa mengalami kesulitan dengan suatu konsep tertentu, guru dapat memilih metode pengajaran yang berbeda atau menghabiskan lebih banyak waktu untuk memahami materi.
  • Membantu pemilihan metode pengajaran, Penilaian dapat membantu guru memilih metode pengajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan siswanya. Jika suatu konsep sulit dipahami oleh sebagian besar siswa, guru dapat menggunakan pendekatan yang lebih interaktif atau memberikan contoh spesifik untuk menjelaskan konsep tersebut.
  • Mendorong pembelajaran berkelanjutan, Penilaian bukan hanya tentang mengukur apa yang telah dipelajari tetapi juga tentang mendorong pembelajaran yang berkelanjutan. Dengan merinci hasil penilaian, siswa dapat mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan pemahaman  dan fokus pada pengembangan pribadi.
  • Memotivasi siswa, Penilaian yang disusun dengan baik dapat menghadirkan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, sehingga memotivasi mereka untuk meningkatkan upaya mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan semangat belajar.

Penting untuk diingat bahwa Assesment harus seimbang dan komprehensif, termasuk berbagai metode dan alat penilaian untuk memberikan gambaran  komprehensif tentang kemajuan siswa. Selain itu, penilaian harus diintegrasikan secara efektif ke dalam proses pembelajaran untuk mendukung perkembangan siswa secara komprehensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun