Mohon tunggu...
Dinda fifi kurnia
Dinda fifi kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 20107030028

Hai Salam kenal ! Aku Dinda mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Derita Pengrajin, Dulu Borongan Kini Satuan

30 Juni 2021   13:13 Diperbarui: 30 Juni 2021   14:08 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fase di mana kebangkrutan datang

Sekitar 5 tahun lebih bisnis yang dijalankan bapak Rohmadi berjalan lancar. Kenaikan orderan yang pesat dapat dirasakan hampir setiap bulan. Ribuan pesanan telah sampai ditangan pembeli dengan selamat. Namun roda selalu berputar. "Hidup dengan posisi di atas tidak selamanya terus berada di atas, melainkan harus turun ke bawah agar manusia dapat belajar". Berhasil tidak selamanya akan terus berhasil. Semua telah tuhan rencanakan dengan sangat baik.

Hingga pada suatu hari barang yang dikirimkan ke luar negeri hancur ditengah kapal. Semua barang harus dikembalikan karena deburan ombak yang kencang menyebabkan kecacatan pada barang. Kecacatan pada barang tersebut menimbulkan kerugian yang teramat banyak bagi bapak Rohmadi. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat bapak Rohadi untuk tetap melanjutkan bisnisnya.

Tahun 2006 gempa bumi melanda kota Bantul, Yogyakarta. Gempa bumi tepat berpusat di kecamatan yang bapak Rohmadi tinggali. Semua rumah hancur hingga ke pondasinya. Gempa dahsyat tersebut menuai kerugian yang sangat banyak. Istri dan anak-anak bapak Rohmadi bahkan menjadi korban dari gempa tersebut. Mereka mengalami luka yang cukup parah sehingga harus membutuhkan perawatan yang sangat intens.

Setelah keterpurukan tersebut, bapak Rohmadi memulai kembali bisnisnya dengan modal seadanya dan harus membayar semua kerugian yang harus dihadapinya.Bapak Rohmadi sempat tertatih-tatih dalam melanjutkan bisnisnya. Dengan keadaan seperti itu, masih banyak oknum-oknum yang menipu bapak Rohmadi hingga kembali mengalami kerugian yang besar. Namun, sedikit demi sedikit bapak Rohmadi melanjutkan bisnisnya. Walaupun tidak seperti yang lalu, namun bapak Rohmadi tetap bersyukur bisnisnya tetap terus berjalan.

Tak Diduga, Pandemi Datang

dokpri
dokpri

Tahun 2020 tiba-tiba pandemi virus covid-19 memulai penyebarannya di Indonesia. Semakin lama virus semakin cepat menyebar dengan menuai kasus yang sangat banyak. Pandei tersebut sangat berdampak buruk bagi ekonomi di Indonesia. Berbagai pekerjaan terpaksa harus dihentikan agar penyebaran virus covid-19 tidak merambah banyak.

Pembatasan ekspor import juga dibatasi guna memutus penyebaran virus covid-19. Karena pembatasan itulah banyak pekerja yang harus dirumahkan, semua hotel, warung makan, bandara, dan tempat-tempat umum lainnya harus berhenti beroperasi. Jam-jam malam telah diterapkan. Banyak sekali pekerja yang terdampak oleh virus covid-19.

Tak terkecuali bisnis yang dijalankan oleh bapak Rohmadi. Bapak Rohmadi yang awalnya menerima borongan orderan kini terhenti. Bapak Rohmadi hanya membuat beberapa sample barang untuk stok hari mendatang. Sesekali seseorang memesan barang namun hanya bijian. Bapak Rohmad tidak lagi bekerja untuk mengebangkan bisnisnya, melainkan hanya untuk bertahan selama masa pandemi ini.

Bapak Rohmadi sangat mengharapkan pandemi ini segera berakhir agar dapat bekerja seperti dulu lagi. Bapak Rohmadi juga telah berusaha memasarkan barangnya melalui media sosial. Namun tetap saja, penghasilan dari penjualan online tidak seberapa. Namun semua tetap harus disyukuri, walaupun bisnis bapak Rohmadi terhalang pandemi, namun nikmat kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun