Mohon tunggu...
Dinda fifi kurnia
Dinda fifi kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 20107030028

Hai Salam kenal ! Aku Dinda mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tak Lagi Menguras Gajian, Kini Nongkrong Penghasil Cuan

30 Juni 2021   10:10 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:01 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nongkrong adalah salah satu hobi yang sangat disenangi pada usia remaja. Bagi mereka nongkrong adalah salah satu kegiatan menyenangkan disaat jenuh. Kini hobi ini lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan bagi remaja.

Saat ini, istilah nongkrong tak lagi booming. Kebanyakan orang mengganti kata-kata nongkrong tersebut menjadi "ngopi". Maka tak heran, jika beberapa kedai kopi didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di kedai kopi. Mereka datang untuk beberapa keperluan seperti mengerjakan tugas, ngobrol dengan teman, ataupun hanya sekedar menikmati suasana dengan kopi.

"Ya seneng aja bisa kumpul-kumpul sama temen sambil ngerjain tugas" Jawab Luthfi, mahasiswa UIN Yogyakarta. Istilah ngopi ini, memang sudah menjadi keseharian bagi pelajar dan mahasiswa di kota besar. Wlaupun ngopi memerlukan biaya, namun hal tersebut tak menjadi alasan bagi mereka. Bahkan terkadang mereka sengaja memilih cafe hits sebagai tempat mereka untuk bertukar cerita.

Beberapa cafe saat ini memang banyak dilengkapi fasilitas yang lengkap sehingga pengunjung betah untuk berlama-lama berada di caf tersebut. Biasanya, cafe yang biasa digunakan untuk ngopi tersebut menyediakan fasilitas wifi. Karena layanan internet telah mendarah daging dikalangan semua orang, maka fasilitas wifi dapat menjadi daya tarik bagi sebuah cafe untuk menarik minat pelanggan.

Saat ini, beberapa caf telah menyediakan fasilitas lengkap. Mulai dari tempat yang nyaman, wifi, musholla, kamar mandi, dan juga berbagai spot foto yang instagramable. Tak hanya caf biasa, banyak orang yang menganggap caf tongkrongan mereka seperti rumah sendiri.

Namun, tongkrongan tak selalu memberi efek negatif kepada setiap pengunjungnya, banyak pengungjung yang memanfaatkan caf sebagai sumber inspirasi untuk melakukan sebuah karya sehingga caf tak melulu menjadi tempat untuk menghabiskan waktu, melainkan tempat untuk memanfaatkan waktu.

Nongkrong di warung kopi dapat menyegarkan pikiran. Meluangkan waktu untuk bertukar cerita dan melontarkan candaan bersama teman dapat mengurangi beban pikiran. Nongkrong akan lebih asik jika ditemani berbagai game menarik seperti uno, monopoli, dan game-game lainnya.

Selain bertukar cerita dengan teman, ngopi bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengerjakan tugas. Dengan suasana yang asyik membuat pengunjung menjadi enjoy dan bisa mengerjakan tugas dengan pikiran yang jernih. Tugas-tugas dari tempat kerja juga bisa dikerjakan dengan nongkrong di warung kopi. Dengan hanya memesan minuman pengunjung sudah dapat akses masuk ke jaringan wifi yang telah disediakan.

Bukan hanya tugas, saat ini warung kopi seringkali menjadi tempat perkumpulan organisasi. Di warung kopi, semua anggota organisasi dapat mendiskusikan perihal organisasinya dengan enjoy. Rapat rutin yang dilakukan sebuah organisasi mahasiswa juga sering dilaksanakan di warung kopi. Selain tempatnya yang asik, warung kopi dapat mengubah suasana rapat yang tegang menjadi asik dan enjoy.

Tak hanya pelajar dan mahasiswa, warung kopi juga menjadi tempat nongkrong para penulis. Entah itu penulis artikel, ataupun penulis berita. Dengan menyendiri di warung kopi, para penulis dapat berfikir jernih dan menghasilkan tulisan yang berbobot. Maka dari itu, menyendiri di warung kopi menjadi sebuah rutinita yang dilakukan penulis untuk mencari inspirasi.

Di era milenial ini, berbagai plaform menulis sangat mudah untuk didapati. Penyedia wadah untuk menulis telah banyak tersedia di media sosial, sehingga banyak pelajar dan mahasiswa yang memanfaatkannya sebagai tempat mengasah bakat ataupun sebagai pekerjaan sampingan. Penulisan tulisan-tulisan tersebut di upload di media sosial.

Salah satu platform blog dan publikasi online yang saat ini sedang digandrungi oleh pelajar dan mahasiswa adalah kompasiana. Kompasiana adalah platform blog yang menampung berbagai cerita, berita dan informasi dari masyarakat yang mempunyai latar belakang berbeda-beda. Kompasiana mendorong masyarakat yang memiliki hobi menulis untuk melaporkan peristiwa yang terjadi disekitarnya. Karena banyaknya orang yang menekuni kompasiana, platform blog ini seperti sedang tren dikalangan jurnalis.

Platform ini mendukung para masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan gagasan pikiran melalui sebuah tulisan. Tulisan yang ditayangkan di kompasiana bukanlah tulisan sembarangan. Tulisan tersebut telah melalui proses seleksi sehingga tidak ada tiruan atau plagiat.

Jurnalis pemula sering menggunakan plaform ini untuk mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan. Konsistensi jurnalis dalam mengabarkan peristiwa terbaru melatih seorang jurnalis untuk terus mencari informasi yang aktual dan terupdate. Dalam kompasiana terdapat poin yang akan didapatkan oleh kompasioner.

Tulisan yang diupload di kompasiana akan dipilih menjadi beberapa kelompok. Jika tulisan yang ditulis berisi informasi yang menarik dan terbaru, maka bisa jadi artikel tersebut masuk kedalam artikel pilihan. Jika tulisan tersebut sangat menarik, maka bisa jadi artikel masuk kedalam artikel utama yang ditampilkan di menu utama kompasiana. Namun banyak juga artikel yang tidak masuk sebagai artikel pilihan dan artikel utama. Jika penulis konsisten dan terus belajar, maka lama-kelamaan hasil tulisan tersebut dapat dipilih sebagai artikel utama.

Tulisan yang masuk di artikel utama, dapat menerima uang yang akan dikirim melalui gopay oleh kompasiana. Maka dari itu, banyak pelajar dan mahasiswa menjadikan kompasiana sebagai pekerjaan sampingan.

Maka dari itu, warung kopi tak henti pengunjung dari pelajar, mahasiswa dan penulis. Karena saat ini, mencari uang tidak harus mencari pekerjaan di perusahaan. Melalui tulisan di media sosial saja bisa menghasilkan uang. Saat ini, pemikiran nongrong hanya menghabiskan waktu dan menghamburkan uang harus ditepis jauh-jauh. Nyatanya, banyak orang yang hanya nongkrong sembari membawa laptop dapat menemukan inspirasi-inspirasi dan ditulis dalam platform media dapat berpenghasilan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun