Pemandangan para pedagang di atas kapal adalah salah satu keunikan dari pasar terapung. Pasar terapung terletak di desa Sungai Pinang, kecamatan Tabuk, sungai Tandipah, Banjar, provinsi Kalimantan Selatan.
Keunikan dari wisata pasar terapung adalah pengunjung dapat berwisata sambil belanja dipasar apung lokbaintan Kalimantan selatan. Dengan suasana yang unik pengunjung dapat menyaksikan sendiri bagaimana berjualan di kapal seperti yang biasa diliput oleh berbagai media.
Kalimantan selatan memang disuguhi banyaknya sungai yang saling terhubung ke wilayah lain dan menuju sungai induknya yaitu sungai barito. Sungai Barito adalah salah satu tempat dimana kapal-kapal besar berlabuh menuju laut. Â Maka tidak heran jika banyak warga warga yang memanfaatkan sungai Barito sebagai sumber rezeki.
Salah satu sungai yang sangat terkenal adalah sungai Martapura. Disinilah tempat pasar terapung Lok Baintan itu berada. Kalimantan memiliki 2 pasar apung yaitu di Muara Quin dan Lok Baintan. Berbagai wisatawan dari penjuru kota sengaja datang untuk menyaksikan sendiri bagaimana proses jual beli yang ada di atas kapal.
Perjalanan menuju lokasi pasar terapung lok baintan
Perjalanan dimulai dari kota banjar baru Kalimantan selatan. Pasar terapung dibuka sangat pagi. Sehingga bagi para pengunjung yang ingin menatangi pasar terapung harus berangkat sepagi mungkin agar dapat menikmati suasana pasar terapung. Dinginnya pagi membuat suasana perjalanan menuju pasar terapung semakin menarik.
Tak sedikit pengunjung yang langsung mecari soto banjar ketika telah sampai di Banjar. Soto tersebut dapat ditemui di sekitar basecamp dimana kapal kapal klotok (kapal berbunyi otok otok) Â bersandar. Kapal klotok tersebut yang biasa digunakan pengunjung untuk mengunjungi pasar terapung.
Setelah menikmati kuliner Banjar, penumpang dapat langsung mencari kapal yang akan mereka tumpangi untuk menuju pasar terapung. Dalam perjalanan menuju pasar, pengunjung dapat menikmati keindahan sungai dan pepohonan yang asri dari atas kapal. Sungai Martapura merupakan salah satu sungai yang masih terjaga. Sehingga pemandangan dan suasana sungai dapat membuat pengunjung merasa nyaman.
Perjalanan menggunakan kapal klotok memakan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke pasar apung. Sesampainya di pasar apung, pengunjung akan menemukan kapal kapal cukung (kapal dayung kecil). Kapal cukung banyak didapati di sungai Martapura karena kapal ini merupakan salah satu ciri khas dari suku Banjar.
Sesampainya di lokasi lok Baitan, pengunjung akan disambut dengan  keramaian aktivitas jual beli diatas kapal cukung. Para pedagang menaiki kapal cukung yang didalamnya terdapat berbagai bahan pokok dan sayur mayur. Satu kapal cukung berisi penjual dan barang dagangan yang akan mereka jual.Â
Baru saja pengunjung sampai di pasar apung, beberapa acil (panggilan untuk ibu pedagang) akan langsung mendekati dan menawarkan dagangannya kepada pengunjung. Acil-acil disana sangatlah ramah. Acil akan menyambut para wisatawan dan mengenalkan wisata pasar terapung tersebut.Â
Ciri khas yang dimiliki acil-acil di sana mereka selalu memakai caping dengan ukuran besar dan memakai bedak dingin di bagian wajahnya. Bedak tersebut berfungsi untuk menghindari wajah dari terpaan sinar matahari. Jadi acil menutup muka mereka dengan bedak dingin agar kulit mereka terjaga dari sinar matahari dan selalu terasa dingin.Â
Wisatawan juga diperbolehkan untuk ikut menaiki kapal cukung jika ingin merasakan secara langsung berdagang di atas kapal. Namun dengan catatan wisatawan harus selalu berhati-hati karena kapal yang sempit dan rawan terbalik. Karena menjaga keseimbangan kapal cukung sangatlah sulit, maka para wisatawan tak banyak yang berani untuk mencoba menaikinya. Sedikit saja wisatawan hilang keseimbangan, maka kapal tersebut akan terbalik dan dagangannya akan tumpah.
Keunikan sistem jual beli yang diterapkan di pasar apung membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Mereka melakukan jual beli dengan cara barter. Barter adalah proses jual beli tanpa uang namun dengan cara saling menukar barang masing-masing. Seorang pedagang yang menjual pisang dapat dibeli menggunakan telur. Itulah salah satu contoh dari sistem barter. Namun, khusus untuk wisatawan diperbolehkan untuk menggunakan uang sebagai alat pembayaran.Â
Selain membeli sayur dan buah, wisatawan juga dapat membeli kue wadai. Kue wadai adalah makanan khas dari daerah Banjar. Jadi, untuk wisatawan yang bingung ingin membeli oleh-oleh, maka kue wadai bisa anda jadikan sebagai oleh-oleh.
Ketika matahari mulai terik, para penjual dan pembeli di pasar sedikit demi sedikit kembali ke rumah mereka masing-masing. Dalam perjalanan pulang, pengunjung disuguhi pemandangan pinggir sungai dan monyet-monyet yang bergelantunga di pohon. Banyak anak-anak kecil yang bermain di pinggir sungai membuat suasana sungai menjadi lebih hidup.
Soto Banjar yang cukup terkenal di Kalimantan Selatan adalah Soto Banjar. Soto Banjar sangat diminati wisatawan hingga pelanggannya tak pernah surut.
 Dengan tarif Rp 17.000 hingga Rp 32.000 pengunjung dapt menikmati rasa yang khas dari Soto Banjar. Pengunjung juga bebas memilih beraneka ragam sate-satean yang telah disediakan. Alunan musik khas Banjar dan tarian-tarian daerah dapat menghibur pengunjung yang sedang menikmati kuliner khas Banjar ini.Â
Suasana syahdu nan indah membuat pengunjung serasa dihipnotis oleh tempat tersebut. Sungguh indah bukan, menikmati soto banjar yang segar diiringi musik khas banjar dan indahnya pemandangan.Â
Wisata yang ada di Kalimantan Selatan memang sangat banyak, namun wisata Pasar Apung Banjar sangat patut anda coba. Manikmati suasana sungai hingga melakukan jual beli di atas kapal. Pengunjung juga dapat bersua foto untuk mengenang momen ketika berwisata di Lok Baintan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H