Tak bisa dipungkiri semua orang yang hidup di dunia akan mengalami suatu masalah. Besar tidaknya masalah tersebut tergantung pada kita yang menyikapinya. Masalah akan terasa ringan ketika kita bisa berfikir positif dan melakukan hal yang positif. Namun, masalah akan terasa berat ketika kita memikirkannya terus menerus, merasa dihantui oleh masalah, sehingga tidak dapat berfikir dengan jernih. Saat ini banyak orang menutupi masalahnya dengan berpura-pura tersenyum. Walaupun senyum itu baik untuk suasana hati, namun memaksan untuk tersenyum ketika hati sedang sedih adalah kesalahan kecil yang bisa menjadi besar ketika dilakukan terus menerus.
Masalah yang dipendam terus-menerus akan menumpuk dan membuat dampak negatif terhadap tubuh. Anda mungkin merasa bisa menyelesaikan semua masalah itu sendiri. Atau anda merasa lebih baik jika masalah itu tidak diketahui oleh siapapun. Pikiran seperti itu memang wajar dimiliki oleh banyak orang. Namun, tidak boleh dilakukan secara terus menerus, karena dapat mengganggu mental. Masalah berat yang seharusnya dikeluarkan/diceritakan tetapi malah dipendam akan membuat stress hingga depresi.
Depresi adalah gangguan emosional, berfikir berlebihan,terasa banyak beban,merasa sedih,kehilangan semangat dan kehilangan harapan. Bahkan bisa sampai berfikir untuk mengakhiri hidup. Depresi akan muncul disaat masalah tak kunjung diselesaikan dan terus dipendam. Masalah akan datang terus menerus hingga orang tersebut tak tau cara mengatasinya. Ketika satu masalah datang, tak kunjung mencari solusi. Orang tersebut hanya memikirkan masalahnya, bukan solusinya. Itulah yang dinamakan dengan depresi. Sayangnya, banyak orang tak menyadari bahwa dirinya sedang depresi. Mereka tetap diam dan tak mau menceritakan masalahnya. Hingga timbullah berbagai kasus seperti bunuh diri, gila, Menyakiti diri sendiri, dll.
Adapun gejala gejala dari depresi adalah :
1. Emosi yang tidak stabil dan sensitif secara berkelanjutan
2. Tidak dapat konsentrasi
3. Mengalami kecemasan yang berlebihan
4. Mengalami gangguan Tidur
5. Hilangnya nafsu makan
6. Putus asa dan mempunyai pikiran untuk menyakiti diri sendiri
Jika anda merasa mengalami gejala seperti di atas, maka jangan pernah menyepelekan keluhan tersebut. Bisa jadi anda sedang mengalami gejala depresi. Kenali gejala tersebut dan segera beri tindakan pengobatan sebelum terlambat. Lalu, apa faktor dari depresi?
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan depresi
Yang pertama adalah faktor dari alkohol atau obat terlarang. Seseorang yang mengkonsumsi barang terlarang dapat merusak otak dan memicu terjadinya depresi. Kecanduan obat-obatan terlarang membuat pikiran tidak fokus dan hanya ingin mengkonsumsinya secara terus menerus. Jadi, lebih baik anda menjauhi alkohol dan obat-obatan berbahaya sebelum tubuh anda rusak karenanya. Yang kedua adalah faktor keturunan. Keturunan juga mempengaruhi timbulya depresi. Riwayat keluarga yang mempunyai sakit jiwa bisa menjadi salah satu faktor timbulnya depresi.Â
Ketiga adalah faktor trauma. Kejadian mengerikan yang selalu teringat sehingga anda takut untuk bertemu sesuatu yang menyangkut kejadian tersebut adalah trauma. Seperti contoh trauma karena tekanan batin, trauma karena bullying, trauma karena pelecehan seksual, dll. Trauma dapat menyebabkan gangguan pada otak sehingga menyebabkan rasa takut yang luar biasa.Trauma dapat disembuhkan dengan jangka waktu yang agak lama. Trauma dapat disembuhkan dengan cara konsultasi dengan psikiater. Sehingga psikiater dapat mendalami kasus tersebut dan mengobatinya dengan cara yang benar.
Terakhir adalah faktor dari diri sendiri. Perasaan rendah diri, pesimis, dan keras dapat membuat gangguan pada otak. Sifat tertutup dan selalu menyendiri adalah sifat menutup diri yang pastinya membuat dampak negatif pada diri anda. Berbaurlah dengan orang lain. Paksa diri anda untuk melakukan kegiatan sosial sehingga anda dapat lebih terbuka dengan orang-orang disekitar anda. Keterbukaan anda tentang masalah anda akan mengurangi kecemasan yang berlebihan.
Lalu bagaimana cara agar kita terhindar dari depresi, dan bagaimana cara menanganinya? Berikut adalah cara mencegah timbulnya depresi pada diri kita :
- Mempunyai tujuan hidup yang jelas
- Jika anda mempunyai tujuan hidup yang jelas, maka tidak akan memikirkan masalah berlarut-larut. Pemikiran anda hanya tertuju pada penyelesaian masalah agar masalah cepat selesai dan kembali mengejar target-target yang telah anda buat.
- Mengeksplor Hobi
- Jika anda memiliki kesenangan/hobi maka lakukanlah. Melakukan kegiatan sesuai kesukaan anda akan menambah gairah hidup. Hal-hal kecil yang membuat anda senang akan membuat anda lupa dengan masalah-masalah yang ada.
- Olahraga
- Berolahraga dapat menenangkan otak anda. Olahraga membuat pikiran anda menjadi fresh dan dapat berpikir positif. Tidak harus olahraga yang berat, anda dapat memulainya dengan olahraga ringan favorit anda.
- Nongkrong bersama teman
- Spent time bersama teman akan mengurangi beban pikiran anda. Anda juga akan merasa mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan teman anda. jika anda sudah merasa memiliki teman dekat, maka otomatis diri anda akan merasa nyaman dan menceritakan hal-hal yang anda lakukan bahkan masalah anda.
- Hindari minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang untuk melampiaskan kecemasan anda. Anda bisa menggantinya dengan hal yang lebih positif agar otak dapat berfikir dengan positif.
Lalu, kapan kita harus ke dokter?
Anda harus ke dokter jika anda mengalami gejala seperti di atas, apaagi ketika anda sudah memiliki niat untuk mengakhiri hidup anda. Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan keluhan anda. Dokter akan memberikan konsultasi, terapi, dan obat. Anda tidak perlu takut untuk memeriksakannya ke dokter, sebelum anda benar-benar terserang depresi sampai mengakhiri hidup.
Jangan ragu ragu ketika kamu merasa ada yang aneh pada dirimu sendiri atau kamu sedang tidak baik baik saja, jangan takut untuk pergi ke dokter, jangan ragu ragu untuk memeriksakan dirimu sedang kenapa dan kamu harud peduli dengan dirimu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H