Mohon tunggu...
Dinda Ovanuti
Dinda Ovanuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi

hi, terimakasih sudah mampir orang baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Protokol Kesehatan untuk Semua Orang

12 Juli 2021   16:35 Diperbarui: 12 Juli 2021   16:48 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Covid-19 atau yang dikenal dengan bahasa inggrisnya yaitu serve acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan salah satu virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona bukan lah virus biasa yang bisa disepelekan, karena jika terpapar virus ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga bisa menyebabkan kematian. Virus corona ini bisa menyerang siapa saja seperti lansia, orang dewasa, bahkan anak-anak.
 
Awalnya virus ganas ini muncul di Wuhan, China pada Desember 2019 dan menyerang banyak orang di China hingga ribuan orang meninggal, lalu virus yang mematikan ini semakin cepat menyebar ke seluruh dunia hingga ke negeri tercinta kita, Indonesia. Indonesia pertama kali dikonfimasi adanya kasus Covid-19 pada Senin, 2 Maret 2020. Pengumuman ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang telah beliau umumkan ada dua orang Indonesia telah positif terjangkit oleh virus Corona yaitu perempuan berusia 31 tahun dan ibunya yang berusia 64 tahun. Kasus yang diketahui sebagai kasus pertama Covid-19 di Indonesia ini telah diduga berasal dari perempuan berusia 31 tahun yang bertemu dengan warga negara Jepadang. Pertemuan tersebut terjadi pada 14 Februari 2020, di sebuah klub dansa di Jakarta. Namun kasus tersebut masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa itu bukan lah kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
 
Gejala Virus Corona
Gejala yang disebabkan oleh virus corona ada berbagai macam, mulai dari flu biasa hingga gangguan pernapasan berat menyerupai pneumonia yang bisa menyebabkan kematian. Gejala yang umum dialami korban jika terpapar infeksi virus corona biasanya mengalami gejala seperti demam tinggi, batuk kering, hidung berair dan bersin-bersin, pilek, nyeri tenggorokan dan bahkan sesak napas. Gagal napas hingga kematian dapat terjadi karena disebabkan oleh gejala virus Covid-19 yang semakin parah dan cepat menyebar di dalam tubuh kita. Namun, selain itu juga ada gejala yang tidak umum seperti hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, dan hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak. Gejala yang ditimbulkan oleh virus corona dapat muncul dua hari hingga dua minggu setelah terpapar Covid-19. Maka dari itu jika kita mengalami beberapa gejala atau hanya salah satu gejala di atas, segera periksa ke dokter untuk mengetahui apakah kita terkena virus corona atau tidak. Di zaman sekarang ini jangan pernah acuh terhadap protokol kesehatan karena hal tersebut dapat menjaga kita dari virus corona yang menyebar luas dan sangat ganas.
 
Masyarakat Abai terhadap Protokol Kesehatan
Sejumlah pihak menyoroti tingginya kasus Covid-19 Indonesia. Hal ini juga banyak dikaitkan dengan perbandingan angka Covid-19 di Indonesia dengan sejumlah negara di Asean. Deni Kurniadi, Dosen dari Universitas Padjajaran di departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran menanggapi hal tersebut. Pendapatnya dilansir pada laman Universitas Padjajaran pada Selasa, 12 Januari 2021, menurut beliau "kasus Covid-19 di Indonesia jangan dibandingkan secara apple to apple dengan negara tetangga, seperti Thailand atau Vietnam. Kita banyak berasumsi, berspekulasi, tetapi jarang evidence based (berdasarkan bukti ilmiah)." Sebenarnya apa yang diungkapkan oleh beliau benar adanya, karena kita tidak bisa melihat pelonjakan kasus Covid-19 hanya dari skala struktural saja, tapi juga dilihat dari bagaimana cara masyarakat menanggapi Covid-19 ini.
 
Percuma jika skala struktural tidak sebanding dengan cara hidup masyarakat di Indonesia karena masih banyak yang abai pada protokol kesehatan dan mengabaikan Covid-19. Padahal pada dasarnya protokol kesehatan tidak bisa diabaikan begitu saja karena sangat berdampak besar terhadap tubuh kita karena bisa mengurangi kemungkinan terpapar virus corona. Dan banyak presepsi masyarakat menganggap jika kasus Covid-19 menurun, maka boleh abai terhadap prokol kesehatan atau yang biasa disebut prokes. Padahal, secara realistis jika kasus Covid-19 menurun belum tentu virus corona menghilang atau tidak ada lagi.
 
Pengenalan 5M dan 3T
Protokol kesehatan 3M tentu tidak asing lagi bagi kita, yakni
1) memakai masker dengan benar,
2) mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta
3) menjaga jarak.
Tapi kini mulai digalakkan aksi 5M untuk melawan Covid-19 di masa pandemi Corona yang sampai sekarang masih ada, dan kasus Covid-19 terus meningkat. Serta ada 3T yaitu strategi untuk penanganan kasus Covid-19. Adapun makna 5M versi lainnya dipaparkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.

 Beliau memaparkan bahwa 5M tersebut adalah

1) man (sumber daya manusia atau SDM),
2) money  (pendanaan),
3) material (sarana dan prasarana),
4) method (metode), dan
5) machine (mesin).
Tujuan gerakan 5M menurut Widyastuti adalah untuk menguatkan strategi penanggulangan pandemi COVID-19 sesuai acuan nasional dan merupakan kolaborasi dari aksi 3T yakni
1) testing (tes),
2) tracing (pelacakan), dan
3) treatment (penanganan) dan untuk penguatan kampanye 3M.

Maka dari itu kita tetap harus mematuhi prokes dan tak abai pada keadaan di sekitar kita. Dan bisa memahami betapa penting satu-kesatuan antara 5M dengan 3T serta prokes 3M. Jika bukan diri kita sendiri yang peduli terhadap kesehatan kita, siapa lagi. Kalau kita menjaga kesehatan diri sendiri dan menerapkan hidup bersih dan sehat serta menerapkan prokes, berarti kita juga sayang terhadap orang-orang di sekitar kita agar tidak menyebarkan virus corona oleh karena itu tetap patuhi protokol kesehatan demi keselamatan bersama, dan jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun