Mohon tunggu...
Dinda Aulia
Dinda Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Salah Jurusan, Stay or Leave?

16 Juni 2023   16:44 Diperbarui: 16 Juni 2023   16:47 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tau ga gengs, menurut penelitian yang dilakukan Indonesia Career Center Network (ICCN) pada tahun 2017, menunjukan bahwa sebanyak 87 persen mahasiswa indonesia mengalami masalah 'Salah jurusan'

WHAT?!?!?

Walau penelitian telah lebih dari 5 tahun, namun hingga sekarang masih sering ditemukan mahasiswa yang mengeluh salah jurusan. Hal ini dibuktikan dengan curhatan para mahasiswa dan lulusan di sebuah website quora.

Curhatan tersebut bermula ketika sebuau beberapa akun mengungkapkan pernyataan terkait salah jurusan ketika berkuliah.

Berdasarkan jawaban disana, saya menyimpulkan bahwa teryata salah jurusan membawa impact yang begitu besar kepada kehidupan seseorang. Diantaranya perkuliahan akan terganggu karena orang tersebut tidak mampu dan/atau tidak minat menjalani perkulihan itu. Selain itu juga selama perkuliahan orang tersebut tidak dapat mengembangkan skill yang seharusnya bisa ia dapatkan dari jurusan tersebut, tapi lagi-lagi karena tidak minat dan tidak cocok ia jadi kurang bisa mengembangkan skill selama berkuliah. bahkan berkuliah di jurusan yang salah juga mampu membuat sang mahasiswa burn out hingga depresi berat, karena menjalani/ mempelajari hal yang tidak ia sukai dan juga jika ia merasa iri dengan orang lain berkuliah di jurusan yang ia sukai.

lalu bagaimana jika kita merasa salah jurusan kak?

nahhh ada beberapa pendapat terkait hal itu.

1. Menurut najwa shihab
najwa shihab mengungkapkan bahwa tidak apa berkuliah di jurusan yang sala. Hal itu tidak akan menjadi masalah jika kita memiliki tujuan untuk mencoba hal baru. toh, ketika kita masuk kedunia kerja belum tentu kita bekerja sesuai jurusan kita sewaktu kuliah.

2. Raim Laode
menurutnya perkuliahan hanya bertujuan mengubah pola pikir dan membangun relasi. Untuk masalah pekerjaan tidak bisa dilihat dari jurusan kuliah. Jadi, tidak masalah jika merasa salah jurusan perkuliahan.

3. Mahasiswa S1 pendidikan bahasa arab. 

Ia merasa salah jurusan, walaupun pada akhirnya ia mampu lulus tepat waktu dan dengan IPK memuaskan. Hal ini disebabkan karena ia tidak berhasil masuk di jurusan yang ia inginkan, lalu ia 'iseng' memilih jurusan pendidikan bahasa arab. Pada semester awal ia masih biasa, karena masih banyak mata kuliah umum. Namun, mulai semester dua ia meraskaan perkuliaha yang ia jalani semakin sulit dan berat. Ia selalu mendaptkan nilai rendah pada mata kuliah jurusan nya. Ia mengungkapkan IPK yang ia dapatkan merupakan bantuan dari hasil nilai mata kuliah umum yang baik dibandingkan mata kuliah jurusan nya.

Berdasarkan 3 pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa anda boleh memutuskan tetap berkuliahan di jurusan yang 'salah' asalkan anda siap menghadapi ketidaknyamanan dan mampu berusaha menganggap bahwa kuliah hanya mengubah pola pikir anda. Sehingga, anda tetap mendapatkan manfaat dan/atau skill dari perkuliahan yang anda jalani.

Jika anda masih bimbang untuk stay or leave, saya berikan beberapa tambahan pertimbangan apakah anda perlu stay or leave.

Stay di sesuati yang tidak kita sukai merupakan hal yang tidak mudah, hal ini berlaku pula pada jurusan. Ketika anda memutuskan untuk stay di jurusan yang anda rasa salah/ tidak sesuai dengan diri anda, ini yang harus ada siapkan dan hadapi.

1. Anda harus siap jika selama 8 semester perkuliahan apa yang anda pelajari tidak sesuai dengan kesukaan anda. Misal anda tidak suka angka tapi masuk jurusan akuntansi, anda harus siap selama 8 semester itu harus melihat angka dan berhitung.


2. Siapkan hati yang ikhlas

3. Tetap kerjakan segala tugas yang diberikan, supaya tidak ada pengalaman atau skillyang terlewat.


4. Ambil pengalaman dan skill sebanyak-banyak nya di luar mata kuliah, misal nya organisasi atau UKM. Hal ini mengatasi jika anda masih belum mampu 100% minat mengembangkan skill kejuruan anda.


5.  tanya pada diri anda, apa alasan anda tetap berada di jurusan yang 'salah' ini.

Namun, jika kalian sudah merasakan seperti ini. Mungkin ini saat nya anda untuk leave.

1. Jika setelah intropeksi anda tidaj menemukan alasan atau hal yang bisa yang anda ambil (skill, dan pengetahuan) dari jurusan 'salah' ini, anda dapat leave. Asal anda memiliki biaya dan mau melakukan tes ulang di jurusan yang anda minati.

2. Jika anda sampai burn out, anda sebaiknya memutuskan untuk pindah saja. Karena walaupun jurusan kuliah tidak menentukan pekerjaan kita dimasa depan, tapi memaksa berkuliah di jurusan yabg salah dapat menyebabkan stress parah.

3. Anda merasa yakin bahwa jurusan lain merupakan jurusan yang anda minati.

itu adalah beberapa hal yang dapat kamu pertimbangkan ketika mengalami masalah 'Salah Jurusan'.

Perlu dipahami kembali, jurusan perkuliahan memang tidak mempengaruhi pekerjaan kita dimasa depan. Namun, menjalani/ melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan/minat tidak akan berjalan dengan baik dan itu dapat menyakiti mental kita. Jadi, perlu bagi kita mempertimbangkan setiap langkah kita, mulai dari jurusan perkuliahan hingga pekerjaan kita dimasa depan. 

Sekian terimakasih banyak.

Tetap Semangat yaaa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun