Mohon tunggu...
Dinda Putri Rifanti
Dinda Putri Rifanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19! Mengulik Lebih Lanjut Strategi Promosi Kesehatan Stasiun di Kota Pelajar

21 Maret 2023   20:56 Diperbarui: 22 Maret 2023   12:57 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dalam benak Anda saat mendengar kata media promosi kesehatan?

Mengutip dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2007, promosi kesehatan adalah upaya peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola determinan kesehatan dengan belajar dari, melalui, untuk dan bersama masyarakat sehingga masyarakat dapat membantu dirinya sendiri dan mengembangkan kegiatan masyarakat yang sesuai dengan sosial budaya setempat serta didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 

Promosi kesehatan seperti halnya penyuluhan kesehatan tidak dapat dipisahkan dari media karena pesan yang disampaikan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, sehingga kelompok sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sampai memahaminya, dan memutuskan menerima untuk berperilaku positif.

Media promosi kesehatan diperlukan untuk mendukung upaya penanggulangan Covid-19 yang bertujuan memberikan informasi kesehatan secara transparan serta berkelanjutan terkait Covid-19 dan yang terpenting menggunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh masyarakat awam untuk kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan.

Apa pentingnya peran media promosi kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19?

Media promosi kesehatan berperan penting di masa pandemi Covid-19, seperti halnya para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan melawan Covid-19. Media dapat membantu mencegah penyebarannya dengan memberikan informasi tentang bahaya Covid-19 untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat. Langkah promosi kesehatan yang dilakukan pemerintah penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di masa pandemi, penerapan protokol kesehatan wajib diterapkan di tempat-tempat umum, terutama yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Sebagai contoh tempat umum, stasiun kereta api sering dikunjungi banyak orang, terutama wisatawan dari luar kota. Sehingga kemungkinan untuk terpapar virus Covid-19 semakin besar. Protokol kesehatan diwajibkan saat melakukan aktivitas di tempat dan fasilitas umum untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Salah satu media promosi kesehatan yang terdapat di stasiun dibuat dalam bentuk poster yang ditempel di papan pada sisi kanan pintu masuk dengan mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata untuk dapat menarik perhatian dan mengomunikasikan pesan secara singkat. Terdapat 3 poster tentang Gerakan 7M yang berisi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, meningkatkan imun, meningkatkan iman bertujuan untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan ukuran 20 x 30 cm dan 20 x 70 cm.

Poster yang terdapat di bagian paling kanan berisi tentang 8 tips mencuci tangan menggunakan air dan sabun berukuran 20 x 20 cm. Selain itu juga terdapat tempat mencuci tangan di lorong tunggu kedatangan kereta api yang dilengkapi tata cara mencuci tangan dengan benar dan beberapa hand sanitizer yang menempel di dinding stasiun.

Dok. pribadi Poster Promkes Stasiun
Dok. pribadi Poster Promkes Stasiun

Media promosi kesehatan yang ada di stasiun pastinya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan media poster yang ada di stasiun ini adalah sebagai berikut; dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman terhadap pesan yang disajikan yaitu tentang protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya yaitu hanya dengan menempelkannya menggunakan selotip pada papan pengumuman yang ada, pembuatannya mudah dan harganya murah karena hanya akan mengeluarkan biaya untuk pencetakan saja.

Sedangkan kekurangan yang ada pada poster di stasiun ini seperti; penempatan papan pengumuman yang kurang strategis yaitu di bagian belakang antrean loket menyebabkan hanya sedikit orang yang akan mengetahui keberadaan poster ini sedangkan yang lain bisa jadi kurang memperhatikan, tata letak dari poster yang kurang menarik, seperti gambarnya kurang mencolok serta pemilihan warna yang kurang pas, tidak dapat dibaca dari jarak 5 meter, jadi kita harus mendekat dan tidak dapat dibaca oleh orang lewat karena tulisan terlalu kecil.

Pandemi Covid-19 membuat mobilitas menjadi terhambat karena dikhawatirkan virus dapat menyebar pada kerumunan yang ada di tempat umum. Pengunjung diwajibkan menaati protokol kesehatan untuk dapat bepergian menggunakan transportasi umum seperti kereta api, yang ada pada poster di papan pengumuman stasiun kereta api kota pelajar yang berisi himbauan untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, meningkatkan imun. 

Petugas yang berada di area stasiun juga harus menerapkan protokol kesehatan ini agar tercipta suasana yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung untuk menggunakan jasa layanan kereta api. Kelebihan dan kekurangan yang ada di poster diharap dapat dijadikan evaluasi agar terbentuk media promosi kesehatan yang lebih baik dan dapat menarik pengunjung untuk memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun