Pada minggu ke empat (15/08/2022) pelaksanaan KKN Kolaboratif, mahasiswa melakukan kunjungan ke beberapa UMKM untuk melihat potensi desa. Orang yang tinggal di desa cenderung dinilai mempunyai ekonomi yang menengah kebawah, padahal kenyataannya sumber daya alam yang melimpah justru bisa menjadi peluang usaha jangka Panjang dengan keuntungan yang menggiurkan.
Pada minggu ke empat (15/08/2022) pelaksanaan KKN Kolaboratif, mahasiswa melakukan kunjungan ke beberapa UMKM untuk melihat potensi desa. Orang yang tinggal di desa cenderung dinilai mempunyai ekonomi yang menengah kebawah, padahal kenyataannya sumber daya alam yang melimpah justru bisa menjadi peluang usaha jangka Panjang dengan keuntungan yang menggiurkan.
Contohnya di desa Tisnogambar kecamatan Bangsalsari kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa ini tidak mempunyai objek wisata seperti kebanyakan desa pada umumnya, tapi sumber daya alam seperti bambu, kayu, dan tanah liat banyak digunakan masyarakat setempat untuk meraup keuntungan.
Menurut hasil survey mahasiswa KKN Kolaborasi posko 145 Jember tahun 2022, banyak warga desa yang menggantungkan hidupnya dengan cara mengolah sumber daya alam yang ada.
1. Genteng
Karena lokasi desa Tisnogambar yang berada di daerah yang kaya akan tanah liat, Sebagian besar warga desa mengolah tanah liat tersebut menjadi genteng. Tidak sepele, satu keluarga bisa memproduksi ratusan genteng siap pakai setiap harinya.Â
Proses pembuatan yang masih menggunakan tenaga manusia menghasilkan kualitas genteng yang orisinil dan tahan lama, hal ini tentunya menambah nilai jual genteng di pasaran dan bisa bersaing dengan produk serupa yang menggunakan campuran lainnya.
2. Tasbih
Warga setempat sangat pandai dalam melihat peluang usaha, di Desa Tisnogambar ini terdapat pondok pesantren yang bisa dikatakan banyak jumlahnya sehingga tak heran para warga menjadi pengrajin tasbih yang memanfaatkan pohon kopi sebagai bahan bakunya.Â
Teksturnya yang unik dan strukturnya yang kuat menjadikan tasbih asli Tisnogambar sangat digemari kaum religius setempat. Produk ini sangat laku di kalangan para santri sehingga permintaannya selalu tinggi setiap tahun.