Mohon tunggu...
Dinda Syifa S
Dinda Syifa S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Manusia Menurut Islam

16 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:35 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Wellpixel from Getty Images

Akal (aql), pendengaran dan penglihatan (bashar) adalah perantara (wasilah) untuk mencari ilmu. Semua perantara tersebut diberikan kepada manusia dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran (haqq), adapun kebenaran adalah untuk mengontrol diri agar tidak terjerumus dalam kesesatan, dan untuk mengetahui kebenaran tersebut diperlukan cara berfikir yang benar pula (tafakkur). Setidaktidaknya, dalam Al-Alqur'an harus mengoptimalkan potensi dirinya untuk senantiasa tadzakkur, tafakkur, tadabbur. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa manusia banyak mempunyai kecenderungan yang disebabkan oleh banyak potensi yang dibawanya. Dalam garis besarnya, kecenderungan itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kecenderungan menjadi orang baik (taqwa) dan kecenderungan menjadi orang jahat (fujur). Dalam hal ini, pendidikanlah yang berperan memfasilitasi dan mengembangkan nilai-nilai positif pada manusia agar menjadi pribadi yang unggul dan barakhlak mulia.

Hubungan Manusia Dengan Agama Islam

Fitrah Terhadap Agama Islam

Manusia membutuhkan Tuhan untuk disembah, penyembahan yang dilakukan manusia kepada sang maha Pencipta merupakan bagian dari karekteristik penciptaan itu sendiri sebagaimana penciptaan satelit mengorbit pada planetnya. Allah SWT berfirman yang artinya: "Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing Telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan." (Q.S: An-Nuur, 24:41).

Dan adapun juga dalam al-qur'an surat Ar-Rum ayat 30, bahwa ada potensi fitrah beragama yang terdapat pada manusia. Dalam hal ini dapat ditegaskan bahwa insan adalah manusia yang menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Manusia insan secara kodrati sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna bentuknya dibanding dengan makhluk lainnya sudah dilengkapi dengan kemampuan mengenal dan memahami kebenaran dan kebaikan yang terpancar dari ciptaan-Nya.

Manfaat agama bagi kehidupan manusia pada dasarnya mengarahkan pada dua kondisi umum yaitu kehidupan manusia sebagai orang perorang dan hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat.

  • Sebagai Pembimbing Dalam Hidup

Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenangmemberikan pemahaman bagi individu bahwa Tuhan memiliki kekuatan di luar batas nalar manusia yang sifatnya mengatur segala hal yang terjadi pada kehidupan manusia.

  • Penolong Dalam Kesukaran

Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya.

  • Pengendali Moral

Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati. Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah. Dalam Al-Qur'an ada ayat yang berbunyi: "Dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang tuamu) uf!!."

Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta dihormati kepada anak. Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral, mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia lain (hablum minannas atau hubungan sosial).

Manusia merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan dari tanah dengan bermacam-macam istilah telah dinyatakan dalam Al-Qur'an, bahwa manusia bersumber dari unsur yang sama. Adapun tugas-tugas manusia di muka bumi adalah sebagai hamba, sebagai khalifah, dan sebagainya. Agama Islam sebagai rahmatan lil 'alamin telah mengatur peran dan hakikat manusia di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun