Mohon tunggu...
Dinda Syifa S
Dinda Syifa S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Manusia Menurut Islam

16 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:35 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Wellpixel from Getty Images

Pengertian Manusia

Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bermacam-macam istilah, seperti : Turaab, Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat diartikan sesungguhnya Allah menciptakan jasad manusia dari berbagai macam unsur kimiawi yang ada pada tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses berikutnya tidak terdapat dalam Al-Quran secara rinci.

"Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat." ( QS. AlMukminun 12-16) (Depag, 2013)

Penciptaan Manusia Menurut Islam

Di antara lafadz-lafadz yang sering digunakan Al-Qur'an dalam mengungkapkan asal mula penciptaan manusia adalah sebagai berikut:

  • Turab (tanah) Para mufassir dalam memaparkan "turab" dengan kata "tanah" sekalipun dalam kamus diartikan dengan kata "debu" atau "serbuk tanah" yaitu sesuatu yang berukuran sangat kecil. Turab adalah zat renik, jadi awal manusia tercipta dari zat renik, yaitu sel telur yang sangat kecil. Ketika berlangsungnya proses fusi terjadi percampuran kromosom sel jantan dan sel betina yang kemudian pada akhirnya beberapa sifat ayah dan ibu dalam gen-gen kromosom akan dimiliki dan menurun pada kepribadian anak selanjutnya. Allah Swt mendeskripsikan manusia yang tercipta dari tanah, kemudian setelah berproses menuju kesempurnaannya, Tuhan menghembuskan ruh (Qs Shad/38:71-72). Kejadian manusia yang berawal dari tanah sangat dipengaruhi oleh kekuatan alam seperti makhluk lainnya. Dengan "ruh" manusia diarahkan ke tujuan yang immateri.
  • Thin (tanah liat) Lafadz thin berarti tanah yang mengandung banyak air, lumpur. Maurice Bucaile berpendapat bahwa lafadz thin merupakan komponen penting dalam pembentukan fisik manusia awal dari penciptaan manusia pada umumnya adalah bermula dari Thin (tanah liat yang basah) sebagai lafadz untuk penyebutan awal terciptanya nabi Adam yang kemudian menjadi sperma atau ovum. Pada akhirnya dari thin tersebut bercabang menjadi dua.
  • Thin lazib (tanah yang melekat dan keras) Lafadz lazib berarti "menjadi kuat, tetap" dan lafadz tersebut biasa diartikan dengan yang pekat, keras, dan lekat. Thin lazib dapat didefinisikan sebagai "tanah liat yang lengket dengan keras".
  • Hama' (lumpur hitam) Lafadz hama' berarti "tanah yang bercampur air dan berwarna kehitamhitaman. Sedangkan lafadz masnun berarti "wadah cetakan". Lafadz hama' dalam Al-Quran selalu beriringan dengan masnun seperti terdapat dalam QS. Al-Hijr/15:26.
  • Shalshal (tanah liat kering yang dibuat untuk tembikar). Dalam kamus kata shalshal berarti lumpur yang kering, yang gemerisik karena keringnya. Lafadz tersebut juga berarti lempung yang merupakan bahan porselin atau lumpur murni yang bercampur dengan pasir. Imam Al-Razi dalam tafsirnya menjelaskan Lafadz shalshal dalam Qs alHijr/15:26 berarti tanah yang sudah kering, setelah sebelumnya basah dan lembab. Dalam al-Qur'an bentuk dari shalshal seperti Al-Fakhkhar yakni kerangka matang berbentuk manusia.

Perempuan dan lelaki dinyatakan Al-Quran bersumber dari unsur yang sama dan dalam mekanisme yang sama. Tidak terdapat perbedaan secara substansial dan secara struktural antara keduanya. Dengan demikian, secara alamiah dalam proses keberadaan laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan. Dalam penciptaan makhluk, termasuk di dalamnya manusia. Beberapa ayat menjelaskan peranan tanah liat, di samping peranan air. Seperti yang kita temukan dalam QS. al-An'am/6: 2, QS. Al-Hijr/15: 26, QS. al-Mu'min/40: 12, dan QS. as-Shaffat/37: 11.

Tugas Manusia

  • Sebagai Hamba

Manusia, di muka bumi ini mengemban tugas utama, yaitu beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Beribadah baik ibadah mahdoh yaitu menjaga hubungan manusia dengan sang Maha Pencipta Allah SWT sedangkan ibadah ghairu mahdoh, merupakan usaha sadar yang harus dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial yaitu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.

Dalam QS.Al-Baqarah:153 Allah SWT berfiman: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

  • Sebagai Khalifah

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi disamping untuk beribadah, juga harus mampu memelihara dan memakmurkan alam (Huud: 61).

Kata khalifah berasal dari kata "khalf" (menggantikan, mengganti), atau kata "khalaf" (orang yang datang kemudian) sebagai lawan dari kata "salaf" (orang yang terdahulu). Sedangkan arti khilafah adalah menggantikan yang lain, adakalanya karena tidak adanya (tidak hadirnya) orang yang diganti, atau karena kematian orang yang diganti, atau karena kelemahan/tidak berfungsinya yang diganti, misalnya Abu Bakar ditunjuk oleh umat Islam sebagai khalifah pengganti Nabi SAW, yakni penerus dari perjuangan beliau dan pemimpin umat yang menggantikan Nabi SAW. setelah beliau wafat, atau Umar bin Khattab sebagai pengganti dari Abu Bakar dan seterusnya; dan adakalanya karena memuliakan (memberi penghargaan) atau mengangkat kedudukan orang yang dijadikan pengganti. Pengertian terakhir inilah yang dimaksud dengan "Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi", sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Fathir ayat 39, Q.S. al-An'am ayat 165.

  • Tugas -- tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri

1.  Menuntut ilmu pengetahuan (Q.S.al-Nahl: 43), karena manusia itu adalah makhluk yang dapat dan harus dididik/diajar (Q.S. al-Baqarah: 31) dan yang mampu mendidik/mengajar (Q.S. Ali Imran: 187, al-An'am: 51).

2. Menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan bahaya dan kesengsaraan (Q.S. al-Tahrim: 6) termasuk di dalamnya adalah menjaga dan memelihara kesehatan fisiknya, memakan makanan yang halal dan sebagainya.

3. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Kata akhlaq berasal dari kata khuluq atau khalq. Khuluq merupakan bentuk batin/rohani, dan khalq merupakan bentuk lahir/ jasmani. Keduanya tidak bisa dipisahkan, dan manusia terdiri atas gabungan dari keduanya itu yakni jasmani (lahir) dan rohani (batin). Jasmani tanpa rohani adalah benda mati, dan rohani tanpa jasmani adalah malaikat. Karena itu orang yang tidak menghiasi diri dengan akhlak yang mulia sama halnya dengan jasmani tanpa rohani atau disebut mayit (bangkai), yang tidak saja membusukkan dirinya, bahkan juga membusukkan atau merusak lingkungannya.

  • Tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga

Di dalamnya meliputi tugas membentuk rumah tangga bahagia dan sejahtera atau keluarga sakinah dan mawaddah wa rahmah/cinta kasih (Q.S. ar-Rum: 21) dengan jalan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai suami-isteri atau ayah-ibu dalam rumah tangga.

  • Tugas kekhalifahan dalam masyarakat meliputi tugas-tugas

1. Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. al-Hujurat: 10 dan 13, al-Anfal: 46)

2. Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (Q.S. al-Maidah: 2);

3. Menegakkan keadilan dalam masyarakat (Q.S. al-Nisa': 135)

4. Bertanggung jawab terhadap amar ma'ruf nahi munkar (Q.S. Ali Imran: 104 dan 110)

5. Berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang lemah, termasuk di dalamnya adalah para fakir dan miskin serta anak yatim (Q.S. al-Taubah: 60, al-Nisa': 2), orang yang cacat tubuh (Q.S. 'Abasa: 1-11), orang yang berada di bawah penguasaan orang lain dan lain-lain.

  • Tugas kekhalifahan terhadap alam (natur) meliputi tugas-tugas:

1. Mengkulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia ini agar dibudayakan, sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi kemaslahatan hidup manusia.

2. Menaturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya atau hasil karya manusia harus disesuaikan dengan kondisi alam, jangan sampai merusak alam atau lingkungan hidup, agar tidak menimbulkan malapetaka bagi manusia dan lingkungannya.

3. Mengislamkan kultur (mengIslamkan budaya), yakni dalam berbudaya harus tetap komitmen dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-'alamin, sehingga berbudaya berarti mengerahkan segala tenaga, cipta, rasa dan karsa, serta bakat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran ayat-ayat serta keagungan dan kebesaran Ilahi.

 Potensi yang dimiliki oleh Manusia

Manusia adalah mahluk yang memiliki berbagai potensi bawaan. Jalaluddin (2009:191) dari sudut pandang potensi yang dimiliki itu manusia dinamakan dengan berbagai sebutan. Dilihat dari potensi intelektualnya manusia disebut homo intelectus.

Dalam pandangan Islam, manusia memiliki potensi: Qs. Al-Baqarah (2):31 yang  artinya : "Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!."

Manusia dalam pandangan Islam juga dianugerahi tiga potensi dalam mencari ilmu pengetahuan, yaitu: panca indera, akal, dan hati. Potensi potensi inilah yang diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi jasmani dan rohani yang ada pada diri manusia, sehingga bisa menjadi khalifah di muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun