Mohon tunggu...
Dinda 111
Dinda 111 Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Hobi saya bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal JIT untuk Perusahaan

21 Oktober 2022   12:44 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mengenal bahwa semua perusahaan memiliki sifat untuk mencari untung sebanyak-banyaknya dengan biaya secukupnya. Seperti yang kita ketahui, perusahaan biasanya menentukan berapa produk yang dibuat, berapa biaya yang akan dikeluarkan, bagaimana keadaan pasar agar bisa memiliki probabilitas untuk meraih untung yang banyak. Namun, munculah perusahaan yang menerapkan sistem baru bahwa perusahaan tersebut baru akan membuat barang saat barang tersebut dipesan oleh konsumen. Sistem ini dikenal dengan Just in time atau JIT.

Just in time


Just in Time adalah sistem produksi untuk mengurangi biaya, pengerjaan yang efisien serta memperoleh kualitas yang diinginkan oleh perusahaan. Sistem ini dibuat untuk meminimalisir pemborosan karena overproduction, excess inventory, waiting (menunggu proses produksi yang lama).

Sistem ini pertama kali diterapkan oleh Toyota Motor Corporation.Pada tahun 1937 kata Just in Time pertama dicetuskan oleh Kiichiro Toyota lalu berbagai dilakukanlah beberapa pengembangan dengan penambahan takt time, standardized work, kanban, and supermarkets di tahun 1950.

Kepopulerannya bermulai dari Toyota yang ikut dalam kegiatan joint venture bersama pabrik BMC atau Leyland Australia di Sydney dari tahun 1950an sampai 1970an. Penyebaran informasi metode JIT terjadi pada tahun 1977 dan dimuat dalam dua artikel berbahasa inggris.

Artikel pertama menyebut sistem ini dengan nama sistem Ohno yang diambil dari nama pengembang Toyota Taiich Ohno. Artikel lainnya di tulis dalam jurnal Toyota yang lalu publikasi implementasi nya tahun 1980.Belum ditemukannya alasan yang pasti mengapa pengembang menggunakan sistem ini.

Beberapa perkiraan alasan Toyota menganut sistem JIT :

  • Kelemahan dalam bidang finansial Jepang membuat industri di Jepang sulit untuk membiayai produksinya
  • Jepang tidak memiliki ruangan atau daerah untuk menyimpan kelebihan persediaan
  • Jepang kekurangan sumber daya alam untuk menciptakan produk- produknya
  • Jepang memiliki pengangguran yang tinggi

Prinsip-prinsip dasar JIT

Kanban atau sistem produksi yang terjadwal sesuai pesanan

Dalam Just in Time dikenal dengan istilah Kanban. Kanban merupakan sistem penjadwalan yang mentrigger untuk memproduksi barang dan berapa banyak yang akan diproduksi sesuai dengan permintaan pasar. Jadi bukan merupakan sistem untuk mengatur jumlah persediaan atau inventory dimana bila stock habis harus segera di lakukan order kembali untuk re-stock. Kanban adalah alat yang efektif untuk melakukan produksi secara keseluruhan. Sistem manufaktur akan dioperasikan bila masuk order dalam jumlah tertentu. Tujuannya untuk memproduksi finish goods tepat waktu dan pada batas jumlah yang akan di konsumsi (Just in Time). Proses produksi menghasilkan barang sebanyak yang dibutuhkan konsumen dan sepecatnya dikirim untuk menekan holding cost.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun