Mohon tunggu...
Dinda Buana
Dinda Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Available

SUKA MENONTON DAN MENULIS - CERUTU (Cerita Seru Hari Sabtu)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Review Ep. 3-5] "Snowdrop" Tayang Lebih Cepat

29 Desember 2021   21:41 Diperbarui: 7 Januari 2022   03:42 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontroversi atas drama Snowdrop masih berlanjut. Karena drama ini penayangannya bertahap, maka tidak mungkin mengungkap narasinya sekaligus. Sehingga muncul kesalahpahaman penonton. 

Guna mengurangi kekhawatiran tersebut, JTBC akhirnya memutuskan untuk menayangkan  3 episode spesial selama tiga hari dari tanggal 24 hingga 26 Desember kemarin. 

Berdasarkan perhitungan Nielsen Korea Selatan, rating drama Snowdrop mengalami penurunan di episode 3 dan 4. Tetapi, rating Snowdrop kembali naik di episode 5 karena ceritanya semakin menegangkan. 

Kira-kira bagaimana ceritanya? Yuk simak di bawah! 

Eitss... kalau kamu belum nonton dan gamau kena spoiler, bacanya berhenti disini ya. 

Spoiler

Pada episode sebelumnya cerita berakhir saat kepala asrama ingin membuka pintu ruangan tempat persembunyian Soo-ho. Tetapi beruntungnya, Young-ro yang saat itu sedang bersama Soo-ho tidak ketahuan karena mereka keluar dari jendela. Mereka bersembunyi di tepian dinding bangunan. 

Merasa tempat itu sudah tidak aman lagi, Young-ro dan teman-temannya menyusun rencana bagaimana agar Soo-ho dapat keluar dengan aman tanpa ketahuan oleh pasukan Intel KorSel yang berjaga di setiap sudut Universitas. 

Rencananya adalah ketika Hari Gelar Griya, dimana pada hari ini mahasiswi  Universitas wanita Hosu dibebaskan membawa orang luar ke dalam asrama. Young-ro meminjamkan setelan jas milik kakak laki-laki nya kepada Soo-ho, dan menaruh baju Soo-ho di dalam tas merah. 

Meski harus tetap waspada, akhirnya Soo-ho berhasil keluar dari asrama kemudian memberikan liontin miliknya kepada Young-ro. Tetapi Gwang Tae (teman Soo-ho yang juga tertipu) melihat Soo-ho dan melaporkannya ke Intel. Intel mengejar Soo-ho, sayangnya tidak tertangkap. 

Sebelumnya ada perjanjian kerjasama yang telah dibuat oleh Nam Tae-il selaku Sekjen partai Aemin dan Direktur Badan Keamanan (ANSP) Korsel, Eun Chang Soo (ayah Young-ro) dengan Lim Ji-rok (pejabat Korut) untuk memenangkan kembali Presiden yang sekarang menjabat (dari partai Aemin) dalam pemilu selanjutnya. Dan lawannya adalah partai Oposisi, dan misi nya adalah membuat Prof. Han sebagai otak/dalang dari pasrtai opisisi pergi ke Utara dan menyebarkan berita ke pers bahwa dia sudah bergabung dengan Utara. 

Tetapi saat itu, perjanjian dibatalkan karena Lim Ji-rok mengetahui bahwa Intel KorSel sedang mengejar agennya, yaitu Soo-ho dan dua kawannya. 

Saat sudah berhasil keluar dari asrama, Boon-ok yang kesal dengan Young-ro mengikuti Young-ro menitipkan tas tersebut kepada pak Man-dong. Setelah mendapatkan bukti, akhirnya Boon-ok melaporkan kepada kepala asrama yang menyebabkan Young-ro dikeluarkan dari asrama. 

Disisi lain, Lee Kang-mo berhasil menyadap pesan yang diyakini itu pesan Soo-ho kepada Korut. Isi pesannya adalah: "Saya ada di asrama Hosu".

Saat Soo-ho sedang mengambil senjata dan sejumlah uang di gunung Ogung, karena letaknya yang bersebelahan dengan asrama, Soo-ho tidak dapat lari karena pasukan Intel sudah berada di sisi asrama. Akhirnya Soo-ho masuk ke dalam asrama melalui pintu basement. Setelah terkepung, Soo-ho menjadikan Young-ro sebagai ancaman dan kemudian menyandera seluruh penghuni asrama dan juga Lee Kang-mo. 

Saat kejadian itu, akhirnya Young-ro baru mengetahui bahwa selama ini Soo-ho adalah mata-mata dari Korea Utara. Keadaan mulai menegangkan karena tidak ada yang berani masuk untuk menyelamatkan sandera. 

Pasukan KorSel terpaksa mundur dan menjauh dari asrama karena ancaman tersebut untuk melindungi semua sandera. Karena Lee Kang-mo juga menjadi sandera, maka Ahn Kyung-he lah yang mengambil alih. Ahn Kyung-he memberikan Soo-ho kesempatan untuk bernegosiasi, tetapi saat sedang ingin bernegosiasi, Jang Hanna selaku anggota intel menembakkan peluru kepada Soo-ho. Keadaan pun menjadi chaos. 

Kemudian datanglah Eun Chang Soo yang kali ini bernegosiasi dengan Soo-ho, karena apa yang dikatakan Eun Chang Soo cukup meyakinkan, maka Soo-ho percaya dan disuruh untuk keluar dari asrama dalam 30 menit, kemudian mereka akan membiarkannya pergi ke Utara dengan selamat. 

Tetapi, ditempat kapal dari Korut menunggu dengan Prof. Han di dalamnya, kapal marinir Republik Korea sedang berpatroli. Dan kebetulan Young-u (kakak laki-laki Young-ro) sedang menggantikan shift temannya ikut berpatroli. Kapal mereka berpapasan, ketika melihat kapal marinir tersebut, Prof. Han keluar dan berteriak minta tolong. Akhirnya terjadilah baku tembak disana.

Bagaimana nasib Soo-ho dan kedua pasukannya sudah berlari menuju kapal, tetapi sedang ada baku tembak disana? Bagaimana keadaan kakak Young-ro yang ada disana? Bagaimana kelanjutannya? Kita tunggu di episode berikutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun