Suatu hari, ada telepon dari seseorang pria yang ingin mengajak mahasiswi di kamar 207 kencan buta dan Young-ro yang saat itu sedang bersama Boon-ok di tempat operator telepon langsung menyetuji ajakan tersbut.
Saat kencan buta tersebutlah, Young-ro bertemu dengan  Soo-ho. Setelah kencan buta, mereka berdua dipertemukan kembali di toko buku Evergreen.
Setelah kejadian di toko buku tersebut, tidak ada kabar dari Soo-ho. Tetapi kemudian, muncul seorang laki-laki yang berlumuran darah di kamar asrama Young-ro. Ketika dilihat, laki-laki tersebut adalah Soo-ho.Â
Namun saat itu sedang ada aksi kejar-kejaran antara Agen investigasi (Agen ANSP) dengan seseorang yang dianggap sebagai mata-mata Korea Utara.Â
Karena Young-ro berpikiran bahwa Soo-ho adalah seorang aktivis, maka dia berusaha melindunginya. Dengan bantuan teman sekamarnya, Soo-ho di sembunyikan di satu ruangan di atas gedung yang konon katanya ruangan tersebut bekas ada yang bunuh diri (Direktur asrama Ny. Song). Jadi mereka beranggapan bahwa tidak akan ada yang memasuki ruangan tersebut.Â
Saat bersembunyi itu, Young-ro harus mengurusnya dengan membawakan makanan dan barang-barang yang diperlukan kepada Soo-ho.Â
Karena letak ruangan tersebut berada tepat di atas perpustakaan, maka suara apapun akan terdengar, terlebih lagi Shin Gyeong-ja sering belajar di perpustakaan hingga larut malam dan sangat sensitif.Â
Sampai satu hari, ketika Young-ro ingin mencuci kain di atas, airnya mentes ke lantai dan merembes hingga atas perpustakaan. Hal tersebut membuat Shin Gyeong-ja berpikir bahwa ada seseorang di atas. Dia langsung memanggil kepala asrama dan mengecek ke atas langsung.Â
Apakah Soo-ho dan Young-ro akan ketahuan? Nantikan episode selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H