hidup dalam kebohongan itu begitu menyakitkan..
ketika aku harus membohongi perasaan yang ada pada diriku..
ketika aku harus membalas budi baik dengan menutupi semua kebenaran tentang keinginan masa depan ku..
Tuhan, ingin sekali aku berteriak atas semua tekanan hati ini..
namun aku hanya sanggup untuk meneteskan aliran air mata
sungguh sakit, disaat kita memiliki mulut yang dapat bersuara tetapi tak pernah di dengar
hidup dalam kepura-puraan dan kebohongan
masadepanku telah lama menjadi masalalu
bahkan akhir dari cerita ini begitu mudah untuk di prediksi
oleh orang bodoh sekalipun
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!