Dina Tri Suryani1, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr.2
Email :Â
dnatrss@students.unnes.ac.id1
ekatitiandaryani@mail.unnes.ac.id2
Pembelajaran seni budaya di sekolah dasar (SD) memegang perang penting dalam pengembangan karakter dan keterampilan peserta didik. Menurut De Francesco (1958), Pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu, baik dari aspek mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, maupun fisik. Dana Gioia menyatakan bahwa pendidikan seni tidak hanya untuk mencetak seniman, tetapi untuk menciptakan manusia yang seutuhnya dan mampu berkontribusi dalam masyarakat yang bebas.
Apresiasi seni sendiri bukan hanya mengenai memahami karya seni, tetapi juga menghargai proses kreativitas dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks ini, guru memiliki peran kunci dalam menumbuhkan apresiasi seni pada peserta didik. Guru harus bisa menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan apresiasi seni pada peserta didik di sekolah dasar melalui pembelajaran seni budaya. Peran guru dalam pembelajaran seni budaya adalah sebagai fasilitator utama. Berikut ini merupakan peran penting yang dilakukan oleh guru:
- Mengenalkan Beragam Bentuk Seni
Variasi Seni: Guru sebaiknya mengenalkan peserta didik pada berbagai bentuk seni, seperti seni rupa, musik, tari, dan teater. Mengenal berbagai bentuk seni dapat membantu peserta didik memahami dan mengapresiasi keragaman budaya dan ekspresi artistik.
- Penggunaan Media dan Teknologi
Media Interaktif: Menggunakan media interaktif seperti video, aplikasi pembelajaran, dan permainan edukatif dapat menciptakan pembelajaran seni budaya yang menarik, menyenangkan, dan interaktif.
- Kegiatan Praktik dan Proyek
Proyek Seni: Guru dapat mengadakan proyek seni di mana peserta didik terlibat langsung dalam proses pengerjaannya yang dapat menumbuhkan kreativitas mereka, misalnya seperti membuat karya seni rupa atau menampilkan pertunjukkan teater.
Kolaborasi: Melibatkan peserta didik dalam proyek kolaboratif untuk menciptakan karya seni bersama-sama, hal ini dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi, keterampilan sosial, dan apresiasi mereka terhadap kontribusi satu sama lain.
- Kunjungan Lapangan dan Ekskursi
Kunjungan Museum dan Galeri Seni: Guru dapat mengorganisir kunjungan ke museum atau galeri seni, hal ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dalam mengapresiasi karya seni.
Mengadakan Pameran di Sekolah: Guru mengadakan pameran di sekolah di mana peserta didik dapat memamerkan karya seni mereka kepada orang tua dan teman-temannya.
- Diskusi dan Refleksi
Diskusi Kelas: Guru dapat mendorong peserta didik untuk berdiskusi mengenai karya seni yang mereka lihat atau amati atau buat, hal ini dapat membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengapresiasi karya seni dari berbagai perspektif.
Jurnal Seni: Guru dapat meminta peserta didik untuk menulis refleksi mengenai pembelajaran seni budaya mereka dalam jurnal seni pribadi.
Kesimpulan:
Peran guru dalam menumbuhkan apresiasi seni pada peserta didik SD sangat penting. Melalui berbagai strategi seperti mengenalkan beragam bentuk seni, penggunaan media interaktif, kegiatan praktik, kunjungan lapangan, dan diskusi reflektif, guru dapat membantu peserta didik mengembangkan apresiasi seni yang mendalam terhadap seni dan budaya yang ada. Dengan demikian, pembelajaran seni buaya tidak hanya meningkatkan keterampilan artistik peserta didik, tetapi juga membantu peserta didik untuk menjadi individu yang lebih baik secara mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, maupun kecintaan terhadap seni dan budaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI