Mohon tunggu...
Feri RD
Feri RD Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prinsip Tawasuth, Tawazun dan Tasamuh dalam Menghadapi Isu Global

11 April 2018   12:30 Diperbarui: 11 April 2018   15:29 5094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa dibayangkan apabila Indonesia menjadi negara Islam lalu bagaimana dengan saudara kita yang ada di timur yang sebagian beragama non Islam, tentu akan timbul protes dan perpecahan, karena pahlwan yang berjuang melawan penjajahan bukan hanya dari Islam saja melainkan keseluruhan rakyat Indonesia dengan berbagai macam agama dan golongan.

Oleh karena itu dalam menghadapi maraknya berbagai macam isu yang melanda saat ini yang bisa memicu pepecahan, hendaknya kita bisa menanggapi isu tersebut dengan bijaksana dan mengedepankan musyawarah, serta jangan mudah menyalahkan orang lain yang berbeda pemahamannya dengan kita. 

Sebut saja mudah menuduh orang lain "antek ini & antek itu", menuduh orang lain berbuat bid'ah musyrik serta mengkafir-kafirkan orang lain, sehingga buntutnya akan menimbulkan prilaku yang anarki, yang seolah-olah dirinya yang paling benar. Sikap yang seperti ini merupakan bibit-bibit radikalisme. Padahal perdamaian dan toleransi merupakan ajaran pokok dalam Islam.

Kehidupan yang multikultural di Indonesia merupakan daya tarik sendiri dan menjadi pembeda dengan negara lain, Indonesia bukan apa-apa bila tanpa satu-kesatuan, Indonesia bukan apa-apa tanpa keragamannya, Indonesia bukan apa-apa tanpa Islam, Kristen, Hindu, dan Budha serta Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua dan pulau yang lainnya, Indonesia adalah keseluruhan dari kita dan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun