Bisa dibayangkan apabila Indonesia menjadi negara Islam lalu bagaimana dengan saudara kita yang ada di timur yang sebagian beragama non Islam, tentu akan timbul protes dan perpecahan, karena pahlwan yang berjuang melawan penjajahan bukan hanya dari Islam saja melainkan keseluruhan rakyat Indonesia dengan berbagai macam agama dan golongan.
Oleh karena itu dalam menghadapi maraknya berbagai macam isu yang melanda saat ini yang bisa memicu pepecahan, hendaknya kita bisa menanggapi isu tersebut dengan bijaksana dan mengedepankan musyawarah, serta jangan mudah menyalahkan orang lain yang berbeda pemahamannya dengan kita.Â
Sebut saja mudah menuduh orang lain "antek ini & antek itu", menuduh orang lain berbuat bid'ah musyrik serta mengkafir-kafirkan orang lain, sehingga buntutnya akan menimbulkan prilaku yang anarki, yang seolah-olah dirinya yang paling benar. Sikap yang seperti ini merupakan bibit-bibit radikalisme. Padahal perdamaian dan toleransi merupakan ajaran pokok dalam Islam.
Kehidupan yang multikultural di Indonesia merupakan daya tarik sendiri dan menjadi pembeda dengan negara lain, Indonesia bukan apa-apa bila tanpa satu-kesatuan, Indonesia bukan apa-apa tanpa keragamannya, Indonesia bukan apa-apa tanpa Islam, Kristen, Hindu, dan Budha serta Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua dan pulau yang lainnya, Indonesia adalah keseluruhan dari kita dan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H