Soal Syria, Morgan kembali berusaha menjebak, kurang lebih kalimatnya begini, “Anda ini katanya pendukung perdamaian, Anda juga mendukung hak untuk protes. Apakah Anda mengutuk Bashar Assad yang telah membantai ribuan rakyatnya? Apa Anda sudah sampaikan kepada Assad bahwa dia harus hentikan semua ini?”
Ahmadinejad tak terpancing. Dengan nada tetap tenang dia menjawab dengan cara membalikkan lagi sudut pandang bahwa sumber kisruh bukanlah Assad, tapi campur tangan asing. Bahwa yang terjadi adalah pertempuran antara dua pihak yang bersenjata lengkap, bukan antara rezim keji versus rakyat tak berdosa.
Ahmadinejad berkata, “Saya sebelumnya sudah mengungkapkan posisi saya secara jelas. Saya tidak bisa ikut campur dalam urusan internal Syria; tetapi saya bisa mengumumkan pendapat saya. Sebagian pihak telah bekerja keras menyuplai senjata kepada oposisi Syria. Pemerintah Syria juga memiliki perlengkapan untuk masuk ke dalam konflik ini. Dan sebagian pihak berusaha melakukan campur tangan secara militer dalam konflik ini; kami menolak hal ini. Kami percaya bahwa konflik ini harus diselesaikan melalui dialog tanpa campur tangan asing. Banyak pihak yang mendorong terjadinya konflik ini. Saya sebagai presiden sudah menyampaikan ke berbagai negara secara langsung, ‘Anda sudah mendorong terjadinya konflik ini.’ Pemerintahan Syria adalah pemerintahan yang independen dan pasti akan mempertahankan pemerintahan mereka. Ketika terjadi pertempuran, maka tidak ada ampun; jika satu pihak membunuh, pihak lain akan membalas, dan tidak akan berhenti.”
Morgan sempat terjebak oleh pertanyaan dan sikapnya sendiri ketika membahas Holocaust. Morgan berkata, “Apa Anda percaya bahwa Holocaust terjadi? Banyak orang Yahudi yang menilai Anda sebagai orang yang menganggap tragedi ini tidak pernah terjadi.”
Ahmadinejad malah menjawab dengan pertanyaan lagi, “Ada dua pertanyaan yang selama ini sudah saya ajukan terkait Holocaust tapi tidak ada yang memberikan jawaban kepada saya. Pertama, mengapa di Eropa ada larangan untuk melakukan penelitian terhadap Holocaust, bahkan peneliti Holocaust dipenjarakan?”
Morgan memotong kalimat Ahmadinejad. Ahmadinejad dan Morgan sempat beberapa detik bicara bersamaan, tapi Ahmadinejad kemudian memilih diam sampai Morgan selesai bicara. Morgan berkata, “Sudah sangat banyak penelitian terkait Holocaust. Ini adalah kejadian yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ada 6 juta Yahudi yang tewas dalam kejadian itu. Apa Anda meragukan fakta ini?”
Ahmadinejad balik bertanya, “Apa Anda percaya pada kebebasan berpikir dan kebebasan ide?” Morgan menjawab, “Saya percaya pada data.”
Ahmadinejad mengejar, seolah kini dialah yang jadi host, “Apa Anda percaya pada kebebasan untuk meneliti?”
Morgan menjawab lagi dan mereka berdua saling bertabrakan bicara. Ahmadinejad berusaha terus mengejar Morgan dengan pertanyaan soal kebebasan untuk melakukan penelitian, sementara Morgan berkali-kali bertanya, “Apa Anda percaya ada 6 juta Yahudi tewas akibat Holocaust?”
Morgan terus-terang berkata bahwa ia ingin jawaban “yes or no” . Tentu saja, bukan Ahmadinejad namanya kalau ia terpancing dan menjawab sesuai keinginan Morgan. Terakhir, Ahmadinejad dengan senyum dikulum malah menasehati Morgan, bahwa etika menjadi host adalah menunggu sampai orang yang diwawancarai selesai menjawab, bukannya terus-menerus menyela demi mendapatkan jawaban yes or no. Morgan terlihat malu dan meminta maaf atas ‘impertinence’ [kekurangajaran] yang dilakukannya dan mempersilahkan Ahmadinejad menjawab sesuai keinginan. Sebelum menjawab panjang lebar, Ahmadinejad melanjutkan nasehatnya sambil terus tersenyum, “Tapi Anda tidak bisa memaksa saya menjawab dengan jawaban yang Anda anggap sebagai jawaban yang tepat”
Soal homoseksualitas, lagi-lagi Morgan kena batunya. Awalnya Morgan menyindir, “Anda bicara soal kebebasan. Tapi di Iran homoseksualitas dilarang, anak gadis dilarang main ski. Kebebasan macam apa ini?”