Mohon tunggu...
Dina Y. Sulaeman
Dina Y. Sulaeman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis, doktor Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Direktur Indonesia Center for Middle East Studies www.ic-mes.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Irshad Manji, Sekali Lagi (Tanggapan Atas Buku “Allah, Liberty, and Love”)

17 Mei 2012   04:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:11 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  • Pendidikan yang pro-homoseksual (bayangkan bila di sekolah-sekolah kita –seandainya para pendukung homoseks berhasil menggolkan agenda politik mereka—ada kurikulum tentang kesetaraan seksual, setiap orang berhak jadi apa saja, heteroseksual atau homoseksual; kurikulum seperti ini sudah diterapkan di AS karena menteri pendidikan era Obama ini adalah tokoh pro-homoseksual).

  • Toleransi sosial dan hukum terhadap perilaku homoseksual

  • Adanya figur yang secara terbuka berperilaku homoseksual

  • Penggambaran bahwa homoseksualitas dalah perilaku yang normal dan bisa diterima.

  • Penelitian Cameron juga menunjukkan bahwa kecenderungan homoseksualitas bisa disembuhkan, antara lain, melalui pendekatan diri kepada Tuhan. Selain itu, dari sisi kesehatan, perilaku homoseksual juga berdampak sangat buruk bagi pelakunya. Lengkapnya bisa dibaca di sini: http://www.biblebelievers.com/Cameron3.html


    Jadi, bisa disimpulkan bahwa Manji punya dua kesalahan: kesalahan individual (dan itu, oke, biarlah Allah yang menghukumnya, seperti argumen sang doktor di atas), dan kesalahan sosial. Saya sedang bicara masalah kesalahan sosial ini. Para penggiat homoseksual itu sedang berusaha menyebarkan dogma bahwa perilaku mereka baik-baik saja, sudah dari ‘sono’-nya, dan –kalau versi Manji—tidak dilarang Allah kok!


    Untuk itu, saya sepakat sekali dengan jawaban Sultan HB X menanggapi pelarangan diskusi di UGM, “Kebebasan akademis boleh saja tapi apa artinya bila membahas sesuatu yang meresahkan masyarakat.” Benar sekali. Saya, seorang ibu dengan dua anak, resah bila propaganda homoseksualitas semakin merajalela atas nama kebebasan akademis dan kebebasan bicara. Saya merasa perlu mencegah agar anak-anak saya tidak tumbuh dalam budaya yang pro-homo. Karena itu, saya mendukung pelarangan diskusi atas buku Manji, atau propaganda homoseksualitas dalam bentuk apapun, termasuk konser Lady Gaga!


    *Dina Y. Sulaeman, alumnus magister Hubungan Internasional Unpad, penulis buku, ibu rumah tangga, pemilik blog www.dinasulaeman.wordpress.com,

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun