Penelitian Cameron juga menunjukkan bahwa kecenderungan homoseksualitas bisa disembuhkan, antara lain, melalui pendekatan diri kepada Tuhan. Selain itu, dari sisi kesehatan, perilaku homoseksual juga berdampak sangat buruk bagi pelakunya. Lengkapnya bisa dibaca di sini: http://www.biblebelievers.com/Cameron3.html
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Manji punya dua kesalahan: kesalahan individual (dan itu, oke, biarlah Allah yang menghukumnya, seperti argumen sang doktor di atas), dan kesalahan sosial. Saya sedang bicara masalah kesalahan sosial ini. Para penggiat homoseksual itu sedang berusaha menyebarkan dogma bahwa perilaku mereka baik-baik saja, sudah dari ‘sono’-nya, dan –kalau versi Manji—tidak dilarang Allah kok!
Untuk itu, saya sepakat sekali dengan jawaban Sultan HB X menanggapi pelarangan diskusi di UGM, “Kebebasan akademis boleh saja tapi apa artinya bila membahas sesuatu yang meresahkan masyarakat.” Benar sekali. Saya, seorang ibu dengan dua anak, resah bila propaganda homoseksualitas semakin merajalela atas nama kebebasan akademis dan kebebasan bicara. Saya merasa perlu mencegah agar anak-anak saya tidak tumbuh dalam budaya yang pro-homo. Karena itu, saya mendukung pelarangan diskusi atas buku Manji, atau propaganda homoseksualitas dalam bentuk apapun, termasuk konser Lady Gaga!
*Dina Y. Sulaeman, alumnus magister Hubungan Internasional Unpad, penulis buku, ibu rumah tangga, pemilik blog www.dinasulaeman.wordpress.com,