Mohon tunggu...
Dina Silviatuz Zahro
Dina Silviatuz Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Profesi Guru Pra Jabatan

Saya adalah orang yang suka tertawa dan makan. Hobi saya adalah membaca, menonton film/drama, dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diklat Wawasan Kebinekaan Global dalam Memahami Toleransi Perbedaan Global dan Nasional Mahasiswa PPG Prajabatan

6 April 2024   12:25 Diperbarui: 6 April 2024   12:41 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Melakukan Permainan Wiwi Wowo (Dok. pribadi)

Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) telah menginisiasi sebuah program yang bertujuan untuk memperkuat keberagaman global. Salah satu inisiatifnya adalah mengadakan Diklat Wawasan Kebinekaan Global (WKG) yang dilaksanakan secara luring mulai tanggal 1 hingga 5 April 2024. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023. Pada tanggal 4 April 2024, mahasiswa PGSD 004 mengikuti Diklat Wawasan Kebinekaan Global yang berlangsung dari jam 07.00 hingga 17.00 WIB. Materi yang dipelajari pada Diklat WKG ini terdiri dari 5 topik yakni Topik 1 "Kebinekaan Global", Topik 2 "Kebinekaan Indonesia". Topik 3 "Damai dengan Diri", Topik 4 "Sekolah Bineka", dan Topik 5 "Sekolah Damai". Materi diklat ini disampaikan oleh Dosen PPG Prajabatan Program Studi PGSD yaitu Bapak Dr. Anas Thohir, M.Pd  selaku pengisi materi topik 1 sampai 3 dan Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini S.Pd, M.Pd selaku pengisi materi topik 4 dan 5.

Penjelasan Materi oleh Bapak Dr. Anas Thohir, M.Pd (Dok. pribadi)
Penjelasan Materi oleh Bapak Dr. Anas Thohir, M.Pd (Dok. pribadi)

Pada topik 1 tentang “Kebinekaan global”, kami membahas genetika setiap warga Indonesia yang sudah tercampur dengan berbagai negara lain. Hal ini dikarenakan pada masa penjajahan banyak nenek moyang kita yang menikah dengan manusia dari negara lain sehingga memiliki gen yang tercampur dengan gen lain. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya kesadaran bahwa masyarakat dunia terdiri dari berbagai kelompok dengan latar belakang yang berbeda dan pentingnya menghormati, memahami, dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki pandangan dunia dan pengalaman hidup yang berbeda. Wawasan tentang kebinekaan global penting untuk membangun dunia yang lebih harmonis dan berkelanjutan yang setiap individunya dihargai dan diberdayakan tanpa memandang perbedaan.

Mahasiswa Melakukan Permainan Wiwi Wowo (Dok. pribadi)
Mahasiswa Melakukan Permainan Wiwi Wowo (Dok. pribadi)

Selanjutnya, topik 2 tentang "Kebinekaan Indonesia" menunjukkan bahwa Indonesia sendiri dikenal dengan negara yang multietnis. Keberagaman yang dimiliki Bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh perbedaan suku, budaya, agama, bahasa, ras, golongan, dan sebagainya. Dari topik ini, kami belajar bahwa setiap individu memiliki banyak identitas dan pandangan berbeda mengenai identitas yang paling penting. Selain itu, kami juga belajar bahwa mengenal diri sendiri merupakan bagian dari kecakapan hidup. Pentingnya kasih sayang terhadap diri sendiri dalam menghadapi masalah dan menghargai penderitaan, kegagalan, serta kekurangan sebagai bagian dari kehidupan. Topik ini juga mengajarkan bahwa setiap individu punya identitas yang unik dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup, setiap individu perlu mencintai diri sendiri dan memahami identitasnya.

Salah Satu Media Pembelajaran Pada Diklat Wawasan Kebinekaan Global (Dok. pribadi)
Salah Satu Media Pembelajaran Pada Diklat Wawasan Kebinekaan Global (Dok. pribadi)

Topik berikutnya yakni topik 3 membahas tentang “Damai dengan Diri”. Pada saat mempelajari topik ini, kami merasa sangat senang dan aktif serta menemukan permainan yang sangat seru. Kami menyadari bahwa setiap orang terlahir dengan bakat dan potensi yang unik, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Damai pada diri sendiri berarti mencintai diri sendiri, yang merupakan langkah awal untuk membentuk pribadi yang hebat dan kompeten. Dari topik ini, kami lebih semangat untuk dapat mencintai diri sendiri dan mengerti akan diri sendiri. Topik ini memberikan wawasan dan pengendalian terhadap diri sendiri yang akan sangat bermanfaat bagi kami saat menjadi guru profesional dan pembelajar sepanjang hayat. Kami menyadari bahwa kedamaian dalam diri memiliki kaitan erat dengan rasa mencintai, terutama mencintai diri sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, kami dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

Diskusi Mahasiswa yang Menampilkan Mini Drama Didampingi Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini S.Pd, M.Pd (Dok. pribadi)
Diskusi Mahasiswa yang Menampilkan Mini Drama Didampingi Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini S.Pd, M.Pd (Dok. pribadi)

Sekolah Bineka merupakan judul topik yang kami pelajari selanjutnya atau topik 4. Pada topik ini, kami belajar tentang contoh penerapan nilai toleransi di sekolah dalam bentuk program kebinekaan. Pada topik ini kami membuat mini drama tentang sekolah Islam yang akan dikunjungi oleh siswa beragama Kristen. Terdapat 5 pemeran, salah satunya adalah pihak orang tua yang tidak setuju karena dengan kunjungan tersebut karena pemikirannya yang konservatif. Dalam mini drama ini, kami diajarkan untuk menerima perbedaan dengan menghormati dan memahami satu sama lain. Hal ini mengajarkan kepada kami pentingnya toleransi dalam keberagaman, yang setiap individu memiliki peran penting dalam mendukung kebaikan bersama. Keberagaman di sekolah merupakan potensi yang dapat memberikan manfaat besar jika kita saling belajar dan mengenal satu sama lain. Keragaman ini dapat memperkuat jiwa nasionalisme Bangsa Indonesia.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Topik terakhir atau topik 5 yakni Sekolah Damai membahas cara menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan damai. Kami menganalisis film tentang problematika seorang pelajar SMA yang iri kepada temannya sehingga suka mengadu domba dan membully. Pada suatu hari rencana siswa tersebut terbongkar oleh teman dan gurunya sehingga dia menceritakan kronologi dan motifnya melakukan hal tersebut. Motifnya adalah kurangnya kasih sayang dari orang tua karena mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dapat disimpulkan bahwa menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan damai memerlukan pemahaman guru terhadap latar belakang dan karakteristik siswa. Hal ini penting agar guru dapat mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan yang muncul di lingkungan sekolah. Selain itu, workshop tentang bahaya bully juga perlu sering diberikan kepada siswa untuk mencegah terjadinya perilaku bully di sekolah. Dengan demikian, lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan damai dapat tercipta.

Mahasiswa PGSD 004 PPG Pra Jabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang (Dok. pribadi)
Mahasiswa PGSD 004 PPG Pra Jabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang (Dok. pribadi)

Demikian Kegiatan Diklat Wawasan Kebinekaan Global merupakan bagian yang diikuti oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang kelas PGSD 004. Wawasan kebinekaan global ini sangat penting karena merupakan bagian integral dari kegiatan PPG, yang tujuannya adalah untuk membentuk karakter guru sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini penting dilakukan untuk memperkenalkan konsep Penguatan Pendidikan Karakter dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, dengan salah satu fokusnya adalah wawasan kebinekaan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun