Mohon tunggu...
Dina Salma
Dina Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya menulis dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Angan Menjadi Kenyataan

17 Desember 2024   06:54 Diperbarui: 17 Desember 2024   08:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memiliki sahabat mereka bernama anna, adel, dely, dan dian. Pada suatu hari, kami sedang berkumpul ketika jam istirahat tiba. Kami selalu bersama-sama kemanapun walaupun kami tidak satu kelas tapi kami selalu bermain bersama-sama.

Kami bersahabat berawal dari iseng-iseng bermain arisan diwaktu istirahat karena kita kelasnya berdampingan, akhirnya kita bermain. Ditengah koridor kelas.

"eh main aris-arisan yuk" kata anna

"hayukk niii, mumpung jam istirahat masih lama" kataku

Aku dan sahabatku yang lainnya pun menyetujui main tersebut. setelah itu anna menawarkan kepada yang lainnya siapa yang memegang uang arisan tersebut,

"siapa yang mau megang uangnya nii?" tanya anna

"aku gamau lah, soalnya aku pelupaan" jawab dian

"sama aku jugaa" sautan dely dan adel

"ya udah aku aja yang pegang deh" kataku

"oke setuju niiii" jawab anna

"setujuuuu!" sautan adel, dely, dan dian

"oke, terus ini mau arisannya perminggu atau setiap hari ni?" tanya anna

"perminggu aja ngga si" kataku

"setujuu, biar tidak terasa pengeluarannya" sautan dian

"gimana yang lain, setuju tidak?" tanya anna sebagai penegas

"setujuuu" jawab kami serentak menyetujui

Setelah diskusi itu, kami pun memutuskan bahwa uang iuran arisan perminggu lima ribu rupiah. Seiring berjalannya waktu arisan pun berjalan dengan lancar. Hari demi hari kami semakin dekat dan selalu menyempatkan waktu untuk jalan-jalan disaat libur.

Pada suatu hari, kami merencanakan pergi main ke kota. Ditengah perjalanan main, ada salah satu dari kita yang nyeletuk bilang.

"eh nanti suatu saat kita bisa main pake motor sendiri yaaa, biar ngga kaya gini harus nunggu lama" kata dian dalam angkutan umum

"aamiin semoga ya suatu saat nanti bisa jalan-jalan pake motor sendiri" kataku

"aamiin"serentak menjawab

Setelah percakapan itu, kami pun melanjutkan perjalanan dan sampailah di kota.

Di kota kami berkeliling untuk melihat mall dan pantai. Kami pun merasa senang karena bisa melihat pemandangan yang jarang kami lihat sebelumnya. Setelah berkeliling kota kami sudah kelelahan dan akhirnya pulang dengan menggunakan angkutan umum kembali.

Beberapa tahun kemudian, setelah kami lulus dibangku SMP akhirnya semua bisa mengendarai sepeda motor. Setelah itu, kami bisa jalan-jalan dan main dengan menggunakan sepeda motor.

Setelah kami lulus SMP pun persahabatan masih bersama sampai sekarang yang sudah masuk dibangku SMA.Walaupun kami bertemu teman baru, tetapi rasa persahabatan ini tidak memudar bahkan tambah dekat serasa keluarga.

Pada suatu hari, kami kembali bermain dan merencanakan jalan-jalan ke wisata alam dengan menggunakan sepeda motor untuk pertama kalinya pergi bersama memakai motor. Akhirnya kami merencanakan pergi ke wisata alam pada hari minggu.

Hari minggu telah tiba. Kami sudah berkumpul dan bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi tujuan. Setelah sampai di tempat wisata kami bersyukur sudah bisa sampai dutempat dengan menggunakan motor. Ditengah kami bermain ada yang nyeletuk bilang.

"eh akhirnya bisa sampai sini ya" kata dian

"alhamdulillah ya" jawabku

"eh pada inget ngga si?" tanya deli

"inget apa?" kami pun bertanya kembali

"dulu dian pernah bilang kalo misal suatu saat nanti kita bisa main pake motor sendiri"jawab deli

"oh iya aku ingett!" jawabku dan yang lain

"dan akhirnya kita bisa sampai dititk ini ya, yang dulunya hanya sebatas angan-angan tapi kini bisa menjadi kenyataan ya!" kata dian

"iya ngga nyangka banget bisa berada di titik ini" kata anna

Setelah bercerita kami pun melanjutkan kegiatan melihat pemandangan yang indah. Setelah merasa cukup bermain dan bercerita kami pun bergegas pulang karena menjelang sore takutnya dicari orang tua. Akhirnya kami pun pulang dan selamat sampai rumah.

Beberapa tahun kemudian, kita pun masuk diperkuliahan dan lagi-lagi bertemu dengan teman baru. Tetapi kalaupun bertemu dengan teman baru persahabatan kita rasanya masih tetap sama dan tambah dekat.

Pesan dari cerita teresbut bahwa ucapan itu bisa menjadi doa. Sehingga kita harus menjaga ucapan dari hal-hal negatif karena bisa jadi akan menjadi doa disuatu hari nanti. Selain itu, sebanyak apapun angan-angan atau mimpi kita pasti akan terwujud suatu saat nanti. Entah itu terjadi atau tidak setidaknya dalam perjalanan ke mimpi kita pasti ada usaha yang tak pernah henti dan doa pastinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun