Mohon tunggu...
Dina Sahmin
Dina Sahmin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

dreamer, beginner

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Untuk Bapak Jokowi

12 Juli 2014   07:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:35 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Pak Jokowi,

Pak, saya senang karena sampai hari ini Bapak dan pasangan Bapak unggul dalam quick count yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga survei yang menurut saya sangat kredibel. Saya tidak menutup mata untuk melihat tayangan dari media dan lembaga survei lain yang justru berkebalikan dengan apa yang saya yakini, tapi saya yakin bahwa pilpres kali ini, presiden Indonesia untuk 2014-2019 adalah Bapak. Selamat ya Pak...

Pak Jokowi, mungkin hal yang akan saya sampaikan adalah hal yang dianggap lumrah bagi sebagian orang, tapi tidak bagi saya. Saya ingat sekali Pak, saat itu (saya lupa kapan) saya akan memperpanjang KTP di kantor pemerintahan daerah tempat saya tinggal. O iya Pak, saya tinggal diprovinsi yang pelaksanaan pemilihan gubenurnya berlangsung bersamaan dengan pemilu legislatif. Saat perpanjangan KTP itu saya dikenai biaya (kalau saya tidak salah ingat) Rp.4200. Saya memberikan uang Rp.5000, namun sampai saya pulang, sisa kembalian dari uang tersebut tidak pernah saya terima. Padahal saat itu ada banyak orang yang juga melakukan hal yang sama dengan saya dan mereka juga tidak menerima pengembalian uang mereka yang Rp.800.

Pak Jokowi, kira-kira setahun yang lalu, menjelang Idul Fitri, Ibu saya yang seorang guru sekolah dasar menerima uang sertifikasi. Saat itu sore hari menjelang berbuka puasa, seorang atasan Ibu saya di Dinas Pendidikan datang kerumah saya, kebetulan anak dari Ibu tersebut menikah dengan tetangga saya. Yang saya tahu saat itu orang tua saya memberinya sejumlah uang, pada saat saya tanyakan itu uang apa, orang tua saya bilang kalau itu uang terima kasih karena Ibu saya sudah menerima uang sertifikasi, karena Ibu tersebut sudah membantu Ibu saya dalam mendapatkan uang sertifikasi, terutama menandatangani beberapa dokumen yang dibutuhkan Ibu saya. Bukannya itu memang salah tugas dia ya Pak untuk menandatangani beberapa dokumen yang memang dibutuhkan Ibu saya untuk mendapatkan uang sertifikasi?

Pak Jokowi, saya bukannya tidak mau bekerja dikampung halaman saya. Tapi Pak, sulit sekali bekerja dikampung halaman saya jika saya bukan kerabat "seseorang". Sehebat atau sepintar apapun saya, jika saya bukan kerabat dari "seseorang', rasanya percuma. Apalagi untuk pekerjaan dipemerintahan, seolah tes yang dilakukan hanya sekedar formalitas saja. Disana kurang adil, berbeda dengan di Jakarta. Disini, saya bisa bekerja dimana saja yang saya mau selama saya mempunyai kapabilitas untuk melakukan pekerjaan itu. Saya juga heran dengan komentar seorang artis/ musisi yang tetap ngotot tidak mau mengakui kemenangan Bapak versi quick count karena Bapak dianggap sebagai kucing kampung yang tidak pantas memimpin negeri ini. Mungkin mental dia perlu direvolusi ya Pak, hehehee. Doa saya agar hasil rekapitulasi KPU sesuai dengan hasil quick count yang menempatkan Bapak sebagai pemenang pilpres kali ini justru makin kencang karena ucapan seorang musisi tadi.
Pak Jokowi, melalui media saya melihat apa yang Bapak lakukan selama memimpin Jakarta. Waduk Pluit dan Ria Rio Bapak perbaiki, warga yang tinggal ditempat yang tidak seharusnya Bapak pindahkan ketempat yang lebih layak, perpanjang surat ijin atau kartu identitas kini tidak perlu memakan waktu lama, dan yang paling saya rasakan adalah moda transportasi Transjakarta maupun kendaraan umum yang terintegrasi dengan Transjakarta makin banyak, belum lagi angkutan malam harinya, pasar Tanah Abang yang kini jauh lebih rapi dari sebelumnya dan lain- lain.
Pak, perubahan yang terjadi di Jakarta selama ada dibawah kepemimpinan Bapak, pun ingin saya rasakan dikampung halaman saya. Semoga hasil rekapitulasi KPU tidak jauh berbeda dengan hasil 7 lembaga survei quick count yang memenangkan Bapak. Sehingga perubahan yang terjadi di Jakarta bisa saya rasakan juga dikampung halaman saya.
Salam
Dina

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun