Taiwan baru-baru ini mengambil langkah signifikan menuju komitmennya untuk melawan perubahan iklim dan beralih ke masa depan yang berkelanjutan dengan menggelar pameran besar di Pusat Pameran Nangang yang prestisius. Pameran tersebut berfungsi sebagai pameran komprehensif dari strategi domestik yang ambisius dan kemajuan nyata Taiwan menuju pencapaian emisi nol bersih pada tahun 2050.Â
Saat pengunjung memasuki ruang pameran, mereka disambut dengan tampilan yang memukau secara visual yang menyoroti 12 strategi kunci yang disusun dengan cermat oleh Taiwan untuk menghadapi tantangan pencapaian emisi nol. Dari memanfaatkan energi surya hingga menerapkan kebijakan transisi yang adil, setiap strategi menegaskan tekad Taiwan yang teguh untuk memimpin perubahan dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Tidak hanya menguraikan peta jalan strategis, pameran tersebut juga memberikan pengalaman mendalam, membimbing para peserta melalui garis waktu dari tahun 2020 hingga proyeksi pencapaian pada tahun 2050. Perjalanan ini memberikan wawasan tentang target, pencapaian, dan langkah-langkah rumit yang diambil Taiwan untuk menjembatani kesenjangan antara kenyataan saat ini dan masa depan yang diinginkan dalam hal energi bersih dan penurunan emisi.Â
Selain itu, di tengah-tengah tampilan kemajuan teknologi dan kerangka kebijakan, pameran tersebut merayakan upaya organisasi dan perusahaan yang memperjuangkan keberlanjutan. Dari pendekatan inovatif dalam menghasilkan energi hingga produk revolusioner seperti es krim kolagen berbahan dasar ikan, para pionir ini menampilkan keunggulan Taiwan dalam menggabungkan teknologi mutakhir dengan praktik yang peduli lingkungan.Â
Ketika pameran mendekati akhir, penekanan pada kerjasama internasional menggema, menekankan keinginan Taiwan untuk membentuk kemitraan dan aliansi untuk mempercepat transisi menuju dunia yang netral dalam karbon. Pada intinya, pameran tersebut tidak hanya menjadi bukti komitmen lingkungan Taiwan, melainkan juga menjadi panggilan untuk solidaritas global di tengah tantangan perubahan iklim.
Inisiatif Net Zero Emission di SDN 08 Ragunan pagi, Jakarta.
Di sisi lain, Inisiatif Net Zero Emission di SDN 08 Ragunan pagi, Jakarta, juga menonjol sebagai langkah unggul dalam menanggapi perubahan iklim. Sekolah ini menjadi pelopor dalam mengintegrasikan pendidikan dan gaya hidup hijau untuk mencapai Net Zero Emission. Kepala Sekolah SDN 08 Ragunan pagi, Walan Yudiani, menegaskan, "sekolah hanya perlu membayar setengah dari biaya listrik setiap bulannya kepada PLN," menyoroti komitmen sekolah dalam menerapkan konsep net zero carbon dengan memanfaatkan panel surya dan praktik efisien energi lainnya.
Terletak di Jakarta Selatan, sekolah ini menerapkan konsep net zero carbon pada desain bangunan sekolah atau yang dikenal sebagai green building. Bangunan ini, didirikan di lahan seluas 5.660 meter persegi, didesain untuk menghasilkan emisi rendah, menghemat energi saat beroperasi, dan menggunakan energi terbarukan untuk elektrifikasi. Sistem pendidikan yang terintegrasi dengan gaya hidup hijau juga diterapkan di sekolah ini, dengan siswa-siswi didorong untuk memahami dan menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle sampah sebagai bagian dari kesadaran lingkungan yang ditanamkan.
Penerapan strategi efisien energi dan penggunaan panel surya sebagai sumber daya listrik adalah bukti konkret dari komitmen sekolah tersebut dalam melawan perubahan iklim. Selain itu, upaya sekolah dalam mengajarkan perilaku cinta lingkungan di kalangan pelajar menunjukkan bahwa perubahan menuju gaya hidup hijau tidak hanya terjadi di tingkat makro, tetapi juga di tingkat mikro di komunitas pendidikan.