Mohon tunggu...
Syahdinar
Syahdinar Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Journalist, Content Writer, Fixer Journalist

Seorang pendatang baru di Dunia Jurnalistik, suka belajar hal baru dan selalu punya rasa penasaran terhadap hal-hal unik. Saya juga senang sekali travelling ke tempat baru dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Aral Sea dan Wisata di Sekitarnya

17 Agustus 2023   16:00 Diperbarui: 17 Agustus 2023   16:23 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Moynaq, Karakalpakstan. Photo Credit: Syahdinar

 Laut Aral adalah danau endorheik yang terletak antara Kazakhstan dan Uzbekistan. Danau ini mulai menyusut pada tahun 1960-an akibat proyek irigasi Soviet yang mengalihkan aliran sungai yang memasoknya. Pada tahun 2010-an, danau ini hampir kering. Penyusutan Laut Aral dianggap sebagai salah satu bencana lingkungan terburuk di planet ini, yang menyebabkan kehancuran dalam industri perikanan dan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan dan mengisi kembali Laut Aral bagian Utara, dan beberapa kemajuan telah dicapai. Hilangnya Laut Aral juga memiliki dampak signifikan pada keanekaragaman hayati di wilayah tersebut, yang menyebabkan kepunahan beberapa spesies ikan.

setelah  mengalami bencana lingkungan yang parah akibat campur tangan manusia. Laut ini menyusut lebih dari 90% dalam 50 tahun terakhir, terutama karena sungai-sungai sumbernya dialihkan untuk pertanian. Wilayah ini sebelumnya menjadi pusat industri perikanan yang berkembang pesat dan merupakan bagian penting dari Jalur Sutra sejarah. Namun, dengan peningkatan lahan pertanian dan konsumsi air, laut mulai menyusut dengan cepat. Industri perikanan runtuh, dan ekosistem hancur akibat peningkatan salinitas dan polusi. Bencana Laut Aral menjadi pelajaran berharga tentang konsekuensi menghancurkan dari tindakan manusia terhadap lingkungan alami.

Saat ini, situasi sekitar Aral Sea kurang dari 10% dari ukuran aslinya yang tersisa, dan danau ini terpecah menjadi beberapa badan air terpisah. Akibatnya, tingkat salinitas meningkat, ikan dan industri perikanan di sekitarnya pun mati. Pengecilan danau ini juga telah menyebabkan kerusakan ekologi yang berdampak jangka panjang terhadap ekonomi dan kesehatan penduduk lokal, termasuk tingginya angka kanker, tuberkulosis, dan anemia.

Pulau Virus Buatan Uni Soviet (Pulau Rebirth)

Pulau Rebirth, yang terletak di Laut Aral, dahulu merupakan sebuah pulau tetapi sekarang menjadi semenanjung yang terhubung dengan daratan. Pulau ini menjadi lokasi uji coba senjata biologi Uni Soviet yang disebut Aralsk-7, yang melakukan pengujian terhadap berbagai penyakit mematikan. Pulau ini semakin berkembang seiring dengan pengeringan Laut Aral akibat proyek-proyek bendungan Uni Soviet. Air surut, dan pulau ini menjadi bagian dari daratan ketika Laut Aral Selatan cukup mengering. Pertumbuhan dan hilangnya Pulau Vozrozhdeniya berhubungan dengan penyusutan Laut Aral. Pulau ini pernah mengalami kejadian pelepasan penyakit secara tidak sengaja, termasuk wabah cacar pada tahun 1971 yang menginfeksi dan membunuh beberapa orang. Kota utama di pulau ini, Kantubek, merupakan tempat tinggal para ilmuwan dan karyawan kompleks senjata. Pulau ini sekarang menjadi bagian dari Gurun Aralkum yang luas.

Pulau Rebirth, juga dikenal sebagai Pulau Vozrozhdeniya, terletak di Laut Aral di wilayah Asia Tengah. Pada masa lalu, pulau ini berada di tengah Aral Sea, tetapi karena penyusutan yang signifikan dari air laut, pulau ini sekarang berada di tengah Gurun Aralkum yang luas. Koordinat tepatnya adalah sekitar 45°11'LU dan 59°15'BT. Pulau ini merupakan saksi bisu dari dampak lingkungan yang parah yang terjadi di Laut Aral dan merupakan salah satu simbol dari krisis lingkungan yang terjadi di wilayah tersebut.

Pariwisata Sekitar Laut Aral, Karakalpakstan

Monumen Moynaq, Karakalpakstan. Photo Credit: Syahdinar
Monumen Moynaq, Karakalpakstan. Photo Credit: Syahdinar

Karakalpakstan, wilayah yang mengelilingi Laut Aral, terkenal dengan padang pasirnya, benteng-benteng kuno, dan Laut Aral itu sendiri. Salah satu tujuan terkenal di wilayah ini adalah kota Moynaq di Uzbekistan, yang dulunya merupakan kota nelayan yang makmur tetapi sekarang sangat terpengaruh oleh penyusutan Laut Aral. Laut telah mundur sejauh 200 km, menyebabkan jumlah penduduk Moynaq berkurang secara signifikan. Saat ini, Moynaq terkenal dengan "kuburan kapal karam," di mana terdapat 13 kapal karat di dasar laut yang kering. Situs unik ini telah menjadi daya tarik wisata populer, dengan perjalanan lapangan untuk siswa sekolah dan hostel baru yang melayani wisatawan. Selain itu, lanskap luas dan sepi wilayah ini di luar Moynaq sebagian besar adalah padang pasir, tanpa tanda-tanda peradaban seperti pompa bensin, toko, rumah, atau orang. Namun, perkemahan yurt, lambang khas Asia Tengah, masih dapat ditemukan di area tersebut.

Ship Graveyard

Salah satu bangkai kapal yang tersisa di Ship Graveyard, Moynaq, Karakalpakstan. Photo Credit: Syahdinar.
Salah satu bangkai kapal yang tersisa di Ship Graveyard, Moynaq, Karakalpakstan. Photo Credit: Syahdinar.

Lokasi yang terkenal di Moynaq, Uzbekistan, adalah "Ship Graveyard" atau kuburan kapal. Dahulu, Moynaq adalah pelabuhan penting di tepi utara Laut Aral yang besar. Namun, karena penyusutan dramatis Laut Aral, Moynaq sekarang terletak sekitar 150 kilometer dari garis pantai yang dulu.

Ketika Laut Aral mengering, kapal-kapal besar yang dulu mengarungi air kini ditinggalkan di tengah-tengah gurun pasir. Ship Graveyard adalah simbol yang mengesankan dari bencana lingkungan yang melanda Laut Aral. Rangkaian kapal yang terbengkalai mengingatkan kita akan kehancuran dan kerugian yang disebabkan oleh eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam.

Photo Credit: Syahdinar
Photo Credit: Syahdinar

Kini, Ship Graveyard di Moynaq telah menjadi daya tarik wisata yang menarik perhatian para pengunjung. Melihat kapal-kapal besar yang ditinggalkan dengan latar belakang gurun pasir yang luas memberikan gambaran yang mencengangkan tentang apa yang pernah menjadi Laut Aral.

Di sekitar Moynaq, Anda juga dapat menjelajahi lanskap yang sepi dan gurun pasir yang indah. Terdapat juga yurt camp yang menawarkan pengalaman unik menginap di tengah-tengah keheningan dan keindahan alam yang mempesona. Meskipun situasi Laut Aral yang kian menyusut, Moynaq dan sekitarnya masih menyimpan daya tarik yang menarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan lingkungan yang unik.

Museum Savitsky

Museum Savitsky, juga dikenal sebagai Museum Seni Nukus, terletak di kota kecil Nukus, Uzbekistan. Museum ini merupakan rumah bagi salah satu koleksi seni impresionis Rusia yang hilang. Koleksi ini diselamatkan oleh seorang penggemar seni bernama Igor Savitsky, yang melakukan perjalanan ke Moskow dan St. Petersburg untuk membeli seluruh koleksi atau menerima sumbangan. Museum Savitsky dibuka pada tahun 1966 dan menampilkan karya seni dari seniman Rusia serta seniman lokal Asia Tengah. Meskipun awalnya mengalami kesulitan akibat kondisi bangunan yang buruk dan masalah ekonomi daerah, museum ini semakin dikenal dan menarik pengunjung dari seluruh dunia. Koleksi seni di museum ini diputar secara berkala, dan hanya sekitar 3% dari karya seni yang ditampilkan pada satu waktu tertentu.

didirikan pada tahun 1966. Museum ini menampilkan karya seni dari seniman Rusia dan Asia Tengah, termasuk karya avant-garde. Koleksi seni avant-garde di museum ini termasuk sekitar 10.000 karya seni, dengan sejumlah besar karya oleh Alexander Volkov. Banyak seniman dalam koleksi ini mengalami penindasan atau penjara di bawah rezim Stalin, dan karya seni mereka seharusnya dihancurkan. Namun, Igor Savitsky, pendiri museum ini, menyelamatkannya. Koleksi seni avant-garde yang luar biasa ini telah mendapatkan pengakuan di seluruh dunia. Museum ini memutar koleksi seninya, hanya menampilkan sekitar 3% dari keseluruhan karya seni pada satu waktu.

"The Bull" adalah salah satu lukisan paling terkenal yang dipamerkan di Museum Savitsky. Lukisan ini dibuat oleh seniman Belarusia yang bernama Vladimir Tretchikoff pada tahun 1950-an. Karya seni ini menampilkan seekor banteng yang kuat dengan warna-warna yang mencolok dan kontras yang dramatis.

Lukisan "The Bull" menjadi ikonik karena kekuatan dan keberanian yang terpancar dari ekspresi banteng tersebut. Tretchikoff berhasil menangkap kehidupan dan kekuatan binatang tersebut melalui penggunaan warna yang cerah dan sikap yang menantang.

Karya seni ini juga telah menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan keterbatasan, mengingat latar belakang seniman yang hidup pada masa ketika Belarusia berada di bawah kendali Soviet. "The Bull" menjadi salah satu karya yang menunjukkan semangat perlawanan dan kebebasan dalam seni tersebut.

Lukisan ini telah memikat perhatian pengunjung dari seluruh dunia dan menjadi salah satu daya tarik utama di Museum Savitsky. Dengan keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya, "The Bull" oleh Vladimir Tretchikoff telah menjadi salah satu lukisan yang paling dihormati dan diakui di dunia seni.

Yurt Camp


Yurt Camp di sekitar Aral Sea. Photo Credit: Syahdinar
Yurt Camp di sekitar Aral Sea. Photo Credit: Syahdinar

Yurt Camp di sekitar Aral Sea merupakan sebuah penginapan yang menawarkan pengalaman unik dan tak terlupakan di salah satu destinasi paling luar biasa di dunia. Aral Sea, yang dulunya adalah sebuah danau besar, kini telah mengering secara signifikan, namun kawasan ini kini didukung oleh industri pariwisata yang semakin berkembang. Yurt Camp ini menawarkan yurt tradisional Karakalpak, pemandangan yang indah, dan kesempatan untuk bersantai dan menjelajahi area sekitarnya. Camp ini dapat menampung lebih dari 60 tamu sekaligus dan menyediakan tempat tidur individu untuk kenyamanan. Restriksi atau preferensi makanan harus dikomunikasikan sebelumnya. Menginap di camp ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi banyak wisatawan.

Dengan menawarkan pengalaman tinggal yang autentik dengan yurt tradisional Karakalpak. Anda dapat menikmati pemandangan indah dan eksplorasi alam sekitar. Camp ini memiliki kapasitas untuk menampung lebih dari 60 tamu dan memberikan tempat tidur individu untuk kenyamanan.

Pastikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan memeriksa ulasan dari masing-masing yurt camp sebelum membuat keputusan. Setiap camp memiliki keunikan dan pengalaman yang berbeda, jadi pilihlah yang sesuai dengan preferensi Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun