Mohon tunggu...
Syahdinar
Syahdinar Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Journalist, Content Writer, Fixer Journalist

Seorang pendatang baru di Dunia Jurnalistik, suka belajar hal baru dan selalu punya rasa penasaran terhadap hal-hal unik. Saya juga senang sekali travelling ke tempat baru dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Aral Sea dan Wisata di Sekitarnya

17 Agustus 2023   16:00 Diperbarui: 17 Agustus 2023   16:23 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Suasana sunrise dari dalam yurt camp. photo credit: Syahdinar

Lokasi yang terkenal di Moynaq, Uzbekistan, adalah "Ship Graveyard" atau kuburan kapal. Dahulu, Moynaq adalah pelabuhan penting di tepi utara Laut Aral yang besar. Namun, karena penyusutan dramatis Laut Aral, Moynaq sekarang terletak sekitar 150 kilometer dari garis pantai yang dulu.

Ketika Laut Aral mengering, kapal-kapal besar yang dulu mengarungi air kini ditinggalkan di tengah-tengah gurun pasir. Ship Graveyard adalah simbol yang mengesankan dari bencana lingkungan yang melanda Laut Aral. Rangkaian kapal yang terbengkalai mengingatkan kita akan kehancuran dan kerugian yang disebabkan oleh eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam.

Photo Credit: Syahdinar
Photo Credit: Syahdinar

Kini, Ship Graveyard di Moynaq telah menjadi daya tarik wisata yang menarik perhatian para pengunjung. Melihat kapal-kapal besar yang ditinggalkan dengan latar belakang gurun pasir yang luas memberikan gambaran yang mencengangkan tentang apa yang pernah menjadi Laut Aral.

Di sekitar Moynaq, Anda juga dapat menjelajahi lanskap yang sepi dan gurun pasir yang indah. Terdapat juga yurt camp yang menawarkan pengalaman unik menginap di tengah-tengah keheningan dan keindahan alam yang mempesona. Meskipun situasi Laut Aral yang kian menyusut, Moynaq dan sekitarnya masih menyimpan daya tarik yang menarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan lingkungan yang unik.

Museum Savitsky

Museum Savitsky, juga dikenal sebagai Museum Seni Nukus, terletak di kota kecil Nukus, Uzbekistan. Museum ini merupakan rumah bagi salah satu koleksi seni impresionis Rusia yang hilang. Koleksi ini diselamatkan oleh seorang penggemar seni bernama Igor Savitsky, yang melakukan perjalanan ke Moskow dan St. Petersburg untuk membeli seluruh koleksi atau menerima sumbangan. Museum Savitsky dibuka pada tahun 1966 dan menampilkan karya seni dari seniman Rusia serta seniman lokal Asia Tengah. Meskipun awalnya mengalami kesulitan akibat kondisi bangunan yang buruk dan masalah ekonomi daerah, museum ini semakin dikenal dan menarik pengunjung dari seluruh dunia. Koleksi seni di museum ini diputar secara berkala, dan hanya sekitar 3% dari karya seni yang ditampilkan pada satu waktu tertentu.

didirikan pada tahun 1966. Museum ini menampilkan karya seni dari seniman Rusia dan Asia Tengah, termasuk karya avant-garde. Koleksi seni avant-garde di museum ini termasuk sekitar 10.000 karya seni, dengan sejumlah besar karya oleh Alexander Volkov. Banyak seniman dalam koleksi ini mengalami penindasan atau penjara di bawah rezim Stalin, dan karya seni mereka seharusnya dihancurkan. Namun, Igor Savitsky, pendiri museum ini, menyelamatkannya. Koleksi seni avant-garde yang luar biasa ini telah mendapatkan pengakuan di seluruh dunia. Museum ini memutar koleksi seninya, hanya menampilkan sekitar 3% dari keseluruhan karya seni pada satu waktu.

"The Bull" adalah salah satu lukisan paling terkenal yang dipamerkan di Museum Savitsky. Lukisan ini dibuat oleh seniman Belarusia yang bernama Vladimir Tretchikoff pada tahun 1950-an. Karya seni ini menampilkan seekor banteng yang kuat dengan warna-warna yang mencolok dan kontras yang dramatis.

Lukisan "The Bull" menjadi ikonik karena kekuatan dan keberanian yang terpancar dari ekspresi banteng tersebut. Tretchikoff berhasil menangkap kehidupan dan kekuatan binatang tersebut melalui penggunaan warna yang cerah dan sikap yang menantang.

Karya seni ini juga telah menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan keterbatasan, mengingat latar belakang seniman yang hidup pada masa ketika Belarusia berada di bawah kendali Soviet. "The Bull" menjadi salah satu karya yang menunjukkan semangat perlawanan dan kebebasan dalam seni tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun