Para murid dipaksa berbicara dalam bahasa Jepang saat berada di sekolah. Mereka juga harus memberi hormat kepada guru dan tentara Jepang dengan membungkukkan badan. Pelajaran bahasa dan sejarah Indonesia ditiadakan dan digantikan dengan pelajaran bahasa dan sejarah Jepang.
Di Rumah
Kondisi di rumah juga sulit. Banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan akibat pendudukan Jepang. Keluarga yang biasanya makan nasi dan lauk khas Indonesia kesulitan mendapatkan bahan makanan dan terpaksa beralih ke beras dan sayuran murah.
Banyak anak yang harus membantu orang tua mencari nafkah, seperti berjualan makanan atau barang dagangan. Ada juga yang terpaksa berhenti sekolah untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Meski demikian, ada juga orang tua yang berusaha sekuat tenaga untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya dengan harapan Indonesia bisa lepas dari cengkeraman penjajah.
PENUTUP
Jadi begitulah kisah pelajar-pelajar Indonesia di bawah pendudukan Jepang pada 1942. Mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kehidupan sekolah yang mereka kenal sudah berubah drastis. Meski sulit, mereka berusaha bertahan dan beradaptasi. Kita patut menghargai pengorbanan dan perjuangan mereka agar pendidikan tetap berjalan di tengah situasi genting. Semoga kisah ini mengingatkan kita untuk tidak menyerah menghadapi kesulitan, serta menghargai kebebasan bersekolah yang kita nikmati saat ini
Adapun referensiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H