Artikel Ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan dosen pengampu Dr.H.Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM
Â
Tidak bisa di ungkiri bahwa selalu ada sejarah dari tahun ketahun karna sejarah ini berkaitan erat dengan waktu dan waktu itulah yang tidak bisa diulang kembali maka Sejarah merupakan suatu peristiwa, tindakan dan pengalaman yang terjadi di masa lampau serta tidak akan terulang kembali. Sejarah ini berasal dan berlandaskan berbagai tinggalan tragedi dan keadaan, hal itulah yang disebut dengan sejarah. Sejarah dalam bahasa arab syajaratun (syajarotun) dengan makna pohon kehidupan dan bisa disebut juga dengan tarikh yang berarti waktu, sedangkan menurut terminologi merupakan "informasi dimasa lalu yang pernah ada/di era kontemporer dan ada".
Sejarah peradaban islam dapat di artikan sebagai suatu perkembangan dan kemajuan pada peradaban islam dari masa nabi muhammmad saw sampai masa sekarang. Yang menjadi tragedi yang ada dimasa lalu serta terstruktur secara ilmiah dan mempunyai urutan waktu. Maka sejarah dan waktu itu tidak dapat dipisahkan karna saling berkaitan satu samalainnya dalam memahami peristiwa peristiwa yang terjadi. Sejarah peradaban islam juga merupakan sebuah raihan muslimin pada perkembangan serta kemajuan mulai masa kemasa. Seperti ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesustaraan. Selain itu sejarah dimaknai sebagai perkembangan pesat serta peningkatan kepandaian Fikiran serta diperoleh dari masa nabi Muhammad saw hingga masa kelanjutan kepemimpinan Islam kontemporer.
Hal ini dimulai Nabi Muhammad saw. Dengan tujuan guna memperkuat masyarakat dengan masyarakat lain serta memperkokoh negara satu dengan negara lainnya. Nabi muhammd saw menetapkan dasar-dasar peradaban ini di yastrib atau sekarang adalah Kota Madinah.
Dasar dasar peradaban islam yang digunakan antaralain sebagai berikut:
1. Pembangunan masjid
Masjid ini adalah suatu persoalan yang fundamental dilakukan nabi muhammad saw. Karna masjid menjadi tempat ibadah, pusat pemerintahan, dan sebagai tempat berkumpul masyarakat dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Masjid juga menjadi sebuah sarana untuk mempersatukan umat islam dan untuk mepertalikan jiwa mereka. Masjid juga sebagai tempat pembinaan umat islam agar lebih taat beribadah dan menjadi tempat diskusi dalam permasalahan permasalahan yang di hadapi umat islam serta menjadi tempat peristirahatan para musafir.
2. Membangun ukhuwah islamiah
Ukhuwah dalam bahasa arab berasal dari kata "akha" yang berarti melahirkan, dan disebut juga sebagai "al-akh","akhu" yang berarti memberikan sebuah perhatian. Istilah ukhuwah iyalah kesiapan qolbu serta rohani antar sesama dengan tersimpul aqidah. Ukhuwah biasanya diartikan sebagai persaudaraan dikalangan umum. Ukhuwah ini juga dapat di aratikan sebagai wujud atau hubungan tali persaudaraan antar umat muslin satu dengan yang lainnya serta menjadi inti dari persatuan dan kesatuan seluruh umat islam. Dari unsur-unsur pokok tersebut ukhuah ini mengandung unsur cinta dan kasih sayang antar masyarakat dengan yang paling dasarnya yaitu berhusnudzon yang mencerminkan sucinya qolbu, pikiran oleh iri, benci, serta dengki.
3. Membangun hubungan dengan non muslim
Pada masa Nabi Muhammad SAW memimpin di Madinah, beliau tidak cuma memimpin golongan muslimin, melainkan memimpin kaum yahudi serta kaum arab yang pada saat itu menjalankan ajaran animisme. Yaitu dengan dibuat perjanjian Madinah yang di dalamnya melindungi hak kepercayaan untuk setiap masyarakat yang beragama non muslim serta dijamin keselamatan dan kesejahteraannya. Karna pada perjanjian tersebut terdapat kebebasan berpendapat dan mempunyai sejumlah hak khusus untuk beragama maupun berpolitik. Serta kebebasan bagi seluruh golongan yang terjamin pada perjanjian tersebut. Serta mewajibkan masyarakat Madinah untuk menjaga negerinya atas tekanan dan intimidatif yang berasal dari eksternal. Hal tersebut dinamakan sebagai kebebasan serta keadilan pada kepemimpinan yang berdaulat serta hakiki. Hal tersebut mampu tercapai karena hadirnya Islam menjadi keyakinan Rahmatal lil'alamin yaitu suatu agama yang mengayomi seluruh alam.
Periodisasi perkembangan kemajuan peradaban islam
Periodisasi adalah suatu penggolongan tragedi dan keadaan historikal yang nampak pada sebuah isu/kronologis kejadian yang selaras dengan runtutan masa. Periodisasi juga merupakan suatu pemotongan periode tertentu hingga terbentuk sejumlah waktu dengan mencangkup berdasarkan situasi dalam sejarah. Histori ini memiliki karakter yang berhubungan dengan pengelompokan periode ini dapat menerangkan korelasi antar keadaan satu dengan yang lainnya. Periodisasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami peristiwa sejarah, karna di dalamnya menyusun urutan waktu kejadian peristiwa-peristiwa sejarah yang dapat menemukan kaitan hubungan dari suatu peristiwa satu ke peristiwa lainnya serta dapat menemukan sebab dan akibat dari suatu peristiwa sejarah.
Periodisasi peradaban Islam yang menjadi suatu khas dalam historical science guna meneliti tentang kemajuan peradaban Islam pada keadaan serta wilayah dengan acuan/indikator yang beraneka ragam. Untuk mengenai maksud dari tolak ukur ini memiliki beberapa pendapat. Pada periodisasi ini memiliki beberapa pendapat tentang awal mula sejarah islam. Dari berbagai perbedaan pendapat disimpulkan bahwa sejarah islam dimulai pada tahun ke-13 masa kenabian nabi Muhammad saw. Yaitu pada masa nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah. Karna masyarakat muslim berdaulat pada masa nabi Muhammad saw tinggal di Madinah dan menjadi pemimpin Negara di Madinah. Berlandaskan konstitusi yang sering disebut dengan piagam Madinah. Periodisasi perkembangan peradaban islam ini terbagi jadi beberapa era di bawah ini:
1. Zaman klasik ( 650-1250 M) zaman klasik ini merupakan era puncak jaya islam terjadi saat rasullullah berdakwah hingga runtuhnya dinasti abasiyah. Kejayaan islam ini dibagi menjadi 2:
- Era berkembang (perluasan area), integrasi,(650-1000 M)
- Era penguraian perpecahan area / golongan, (1000-1250 M)
2. zaman pertengahan (1250-1800M) zaman ini ialah era penurunan kekuatan islam yang terjadi sejak runtuhnya Dinasti Abbasiyah, yang dicirikan dengan terjadinya disintegritas kekuasaan politik dimana dinasti besar dan kecil saling bermusuhan. Periode ini dibagi menjadi 2:
- Dekadensi (1250-1500 Masehi)
- Era ketiga kerajaan yang diawali pada era progres (1500-1700 Masehi) serta zaman era regressi ( 1700-1800 Masehi).
3. Zaman modern (1800M hingga saat ini) periode ini ialah waktu kebangkitan islam dimana dilihat dari adanya para mujaddid.
