Mohon tunggu...
Dina RiskiArifiawan
Dina RiskiArifiawan Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

bermain basketball dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengidentifikasi Ganguan dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak

17 Januari 2025   22:59 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:28 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 Kehilangan: Kehilangan orang tua, saudara, atau orang terdekat dapat menyebabkan trauma emosional yang mendalam.

Kecelakaan atau Bencana: Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, bencana alam, atau situasi berbahaya lainnya, dapat memicu gangguan emosional.

4. Faktor Sosial

Bullying: Anak yang menjadi korban bullying di sekolah atau lingkungan sosial lainnya dapat mengalami gangguan emosional, seperti kecemasan, depresi, atau rendah diri.

Isolasi Sosial: Kurangnya interaksi sosial dan dukungan dari teman sebaya dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi.

5. Faktor Pendidikan

Tekanan Akademis: Tekanan untuk berprestasi di sekolah dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Anak-anak yang merasa tidak mampu memenuhi harapan akademis mungkin mengalami gangguan emosional.

Lingkungan Sekolah yang Negatif: Lingkungan sekolah yang tidak mendukung atau penuh konflik dapat mempengaruhi kesehatan emosional anak.

Tanda dan Gejala Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional

Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial
Anak yang mengalami gangguan dalam perkembangan sosial emosional mungkin menunjukkan kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya atau orang dewasa. Mereka mungkin tampak canggung dalam situasi sosial, menghindari interaksi, atau kesulitan memahami norma sosial.
Masalah Mengelola Emosi

Anak yang mengalami gangguan ini mungkin kesulitan dalam mengelola emosi mereka. Mereka dapat menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan, seperti kemarahan atau kecemasan, atau sebaliknya, tampak datar dan tidak menunjukkan emosi sama sekali.
Perilaku Agresif atau Menarik Diri

Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul atau berteriak, sebagai cara untuk mengekspresikan frustrasi atau ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi. Di sisi lain, anak-anak lain mungkin menarik diri dari interaksi sosial dan lebih memilih untuk bermain sendirian.
Kesulitan dalam Membentuk Hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun