Masih banyak jenis breathwork lainnya yang masing-masing memiiki tujuan tertentu dengan metodenya masing-masing. Â Misalnya: Shamanic breathwork, Clarity breathwork, dll.
Breathwork banyak digunakan untuk mengatasi trauma, stress, nyeri berkepanjangan (chronic pain), menghilangkan kecemasan, menghilangkan pikiran negatif, mengatasi PTSD (post traumatic stress disorder), meningkatkan sistem imun, mengatasi kecanduan, meningkatkan kepercayaan diri serta memperkaya kreativitas. Mengingat breathwork merupakan merupakan proses self-healing menggunakan metode pernafasan yang cukup intensif maka pada kondisi medis tertentu breathwork tidak dapat dilakukan. Kondisi tersebut misalnya hamil, menderita penyakit jantung dan darah tinggi, setelah menjalani operasi, penderita asma parah, serta mereka yang menderita gangguan psikologi klinis.  Selain itu melakukan breathwork dapat dilakukan secara privat (one on one) ataupun dalam suatu kelompok yang difasilitasi oleh fasilitator breathwork. Tidak semua fasilitator breathwork diijinkan  memberikan pelatihan secara langsung karena pada masa pandemi banyak pelatihan dilakukan dengan cara daring dan mereka hanya diperkenankan memberikan pelatihan secara daring (online).
Breathwork sudah banyak dikenal oleh masyarakat dunia namun di Indonesia secara umum breathwork belum banyak dikenal dan diketahui masyarakat luas. Â Meskipun demikian Indonesia telah memiliki beberapa orang fasilitator breathwork yang tersertifikasi. Â Mereka itu diantaranya adalah Ineke Machdi, Dinari Kirana dan Mesti ketiganya dari BBTRS (Biodynamic Breathwork Trauma Release System) serta Indri Hapsari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H