Mohon tunggu...
Dinara Falif
Dinara Falif Mohon Tunggu... Lainnya - Perencanaan Wilayah dan Kota

191910501078

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 116 | Cerita dari Desa Pondokjoyo bersama KKN 116

23 Agustus 2022   20:35 Diperbarui: 23 Agustus 2022   20:40 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Kolaboratif yang bekerja  sama dengan Pemerintah Kabupaten Jember memliki program kerja utama yaitu pendataan masyarakat di Kabupaten Jember. Program ini merupakan salah satu program dari bupati Jember tentang pemutakhiran data Kabupaten Jember menjadi satu data. 

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Jember memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya dalam hal pemutakhiran data terkait masyarakat yang menerima bantuan sosial, Pemerintah Kabupaten Jember menghasilkan aplikasi DTKS yang mana ini nantinya akan menjadi aplikasi yang digunakan oleh mahasiswa KKN untuk mendata masyarakat.

Lokasi kelompok KKN Kolaboratif 116 berada di desa Pondok Joyo, Kecamatan Semboro. Desa pondok Joyo memiliki data sebanyak 1071 KK, terdiri dari 2 dusun yaitu Songon dan Pondok Rampal serta terdapat 16 RW. Untuk bisa melakukan verifikasi dan validasi data yang telah ada dari pihak pemkab dengan di lapang, kelompok dipecah menjadi beberapa tim kecil untuk bisa menjangkau rumah-rumah masyarakat yang terdata.

Pelaksanaan lapang tekait verifikasi dan validasi data DTKS yang telah ada, dimulai sejak tanggal  1 agustus 2022. Yang dimulai dari RW 16,15,14,13 dilanjut dengan RW lainnya, dengan pembagian tim menjadi 4 tim.

Tingkat kesejahteraan masyarakat di desa Pondok Joyo masih dibilang cukup rendah. Hal ini bisa dilhat dari tingkat pendidikan para warganya, setelah kelompok turun untuk melakukan verifikasi dan validasi data yang ada.

 Kendala yang ditemui oleh kelompok KKN adalah terkait penggunaan bahasa. Tidak semua masyarakat Pondokjoyo dapat berbahasa Indonesia terlebih para lansia yang hanya dapat menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa mereka berkomunikasi. Namun disamping itu pendataan DTKS Kelompok 116 di Desa Pondokjoyo terbilang lancar.

Selain itu, Desa Pondok Joyo sebagai desa dengan luas pertanian dari keseluruhan luas desa menjadikan desa pondok joyo memiliki potensi di bidang pertanian yang sangat tinggi. 

Akan tetapi, desa Pondok Joyo sering pula mengalami bencana alam banjir, sehingga kondisi tanah menjadi kurang baik. setelah berdiskusi dengan pihak desa dan pemuda di desa didapat satu inovasi untuk dijadikan program kedua kelompok KKN Kolaboratif 116 yaitu hidroponik, yang mana ini nantinya bisa menjadi lapangan pekerjaan juga sebagai salah satu jenis pertanian baru dan modern yang akan cocok bagi para pemuda serta diharap mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan di desa Pondok Joyo.

Dokpri
Dokpri

Selain melaksanakan DTKS dan merancanag proker, kelompok 116 juga turut berpatisipasi di beberapa kegiatan desa yang ada seperti lomba 17 Agustusan yang dilaksanakan di RW 11, RW 16 dan yang dilaksanakan di Balai Desa. 

Selain menjadi penonton, kami juga turut membantu dalam merancang berjalannya acara tersebut sehingga hal tersebut menjadikan kami lebih mudah untuk dekat beberapa masyarakat yang ada di Desa Pondokjoyo baik dari kalangan anak kecil sampai dengan dewasa. 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun