Mohon tunggu...
Dina Kusumaningrum
Dina Kusumaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni UIN Syarifhidayatullah

Belajar, belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jam Kerja Kantor Kalah Dibanding Kegiatan Ibu

2 Desember 2020   14:23 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, setelah mendapat jodoh, campur suami istri. Sebelum campur aja ada kewajiban membaca doa orang tua terhadap anaknya. Karena, setelah kita berhubungan badan dikaruniai anak yang sholeh sholehah dan baik. Bisa jadi selama ini punya saat ini punya anak yang bengal, nyebelin, jangan nyalahin orang, kayak nenek lah, ibunya, bapaknya. Mungkin itu semua orang tua sebelum berhubungan belum membaca doa.

Ketiga, adzankan telinga kanan, iqamatkan telinga kiri. Biar masuk di memori anak kita mengajak kebaikan.

Keempat, memberi anak yang baik. Nama itu merupakan doa yang diberikan orang tua kepada anaknya.

Kelima, cukur rambut anak anda. Seberapa gram besaran rambut anak, kemudian sedekahkan kepada fakir miskin. Ini mengajarkan anak bersedekah, jangan pelit. 

Keenam, aqiqahkan. Laki-laki dua ekor kambing dan satu kambing untuk perempuan. 

Ketujuh, khitan. Anak laki-laki wajib dikhitan, anak perempuan hukumnya sunah muakad. 

Kedelapan, berikan lingkungan yang baik. Lingkungan sangat dominan memberikan warna terhadap anak.

Kesembilan, ajarkan anak agama. Bagaimana anak shalat, puasa, etika, akhlak dan sebagainya.

Kesepuluh, berilah makanan, minuman, pakaian terhadap anak kita halal dan baik. Ini artinya kalau ingin anak kita memiliki budi pekerti yang baik, kita sebagai orang tua harus mencontohkan yang benar. Cita-cita punya anak rajin ibadah, kita dulu harus menjalaninya, mau anak rajin bersedekah kita dulu yang melakukannya. Karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun