Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyikapi Disruptif dengan Semangat!

10 September 2018   17:42 Diperbarui: 10 September 2018   18:03 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Discruption (disruptif) merupakan konsep yang hadir sebagai  suatu media baru akibat adanya respons kompetitif yang semakin cepat tumbuh dan kembang.

Konsep tersebut terjadi di berbagai bidang yang merupakan suatu setting baru dari lawan-lawan yang terlihat, pasar yang baru, dan nasib yang berbeda.

Dengan demikian, maka peran apakah yang akan diambil? Apakah  menyerang (disrupting) ataukah diserang (disrupted)? Jawabannya terdapat pada bagian ketiga buku "Discruption Tak Ada yang Bisa Diubah Sebelum Dihadapi Motivasi Saja Tidak Cukup" yang ditulis Rhenald Kasali dengan bahasa yang mudah dipahami.

Menarik dan aplikatif. Buku Discruption merupakan buku yang ditulis dengan ulasan teori, studi kasus yang hangat terjadi di lingkungan masyarakat, dan disertai dengan pemikiran sang penulis yang renyah sehingga menimbulkan semangat bagi saya selaku pembaca menjadi lebih semangat dalam menjalankan hari-hari. 

Membaca Discruption seperti membaca beberapa textbook english sebagai literatur yang dipergunakan sebagai salah satu referensi penulisan ilmiah.

Walaupun bahasa yang dipergunakan cenderung populer, tetap dapat dijadikan referensi ilmiah karena ada beberapa kutipan konsep dari para ahli disertai contoh dan penulis pun memberikan pendapatnya sendiri.

Oleh karenanya, tidak heran apabila beliau didatangi banyak orang berkaitan dengan pendapat, referensi, izin penelitian, atau mungkin sekadar bincang hangat.

Jika menelaah dari segi arti kata, disruptif, maka artinya adalah gangguan atau kekacauan.

Nah, pada buku "Discruption" dibahas mengenai arti, tips, dan hal tersebut merupakan hal alami yang akan dihadapi oleh individu, masyarakat, dan organisasi.

Untuk mengatasi dan menyikapunya diperlukan tips tertentu yang intinya apakah Anda mau berubah ataukah tidak.

Era Disruptif berakar dari konsep manajemen perubahan dan manajemen strategi. Konsep tersebut dijabarkan dengan lincah oleh sang penulis.

Jadi, konsep manajemen telah mati tidaklah tepat bagi dosen dan praktisi seperti Rhenald Kasali karena manajemen itu tetap akan ada dan eksis dipergunakan oleh manusia.

Dengan begitu, manajemen dipergunakan dengan menghadirkan beberapa turunan konsep dan teori serta aplikasinya yang sesuai dengan peruntukannya. 

Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang menarik dan saya garisbawahi berdasarkan pembahasan isi di dalamnya, yaitu:

1. Berkualitas tetapi harganya lebih dan semakin murah. (halaman viii)
2. Musuh discruption yang sebenarnya berada di luar, yaitu perusahaan lain atau bangsa lain. (halaman xviii)
3. Perubahan dunia dipengaruhi oleh beberapa sisi, yaitu teknologi, generasi utama pendukung gerakan tersebut, kecepatan luar biasa sehingga diperlukan kemampuan berpikir dan bergerak bagi manusia, muncul discruptive leader, cara mengeksplorasi kemenangan, dan teknologi sudah memasuki gelombang ketiga (halaman xix - xxi).
4. Make everything as simple as possible, but not simpler -Albert Einstein (halaman 196)
5. It is not in the stars to hold our destiny but in ourselves-William Shakespeare (halaman 215).

Jadi, kesimpulannya adalah buku ini layak dijadikan referensi ilmiah maupun populer. Selain itu, jangan kalah dengan disrupsi, tetap semangat!

***

Penulis: Rhenald Kasali

Judul Buku: Discruption Tak Ada yang Bisa Diubah Sebelum Dihadapi Motivasi Saja Tidak Cukup

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Cetakan: Ke-8, Juli 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun