Yeah, tak selamanya kondisi JakBook & Edu Fair 2015 buruk. Setidaknya, saya mendapatkan 2 majalah Tempo Gratisan terbitan tahun 2014 dengan hanya mengisi daftar nama, alamat, telepon, dan e-mail sebagai database mereka. Selain itu, panitia di sana sempat "mengenali" saya. "Mengenali" dalam arti bahwa dia sering melihat saya wara-wiri di pameran buku di Jakarta. Senangnya tak terkira kala saya dikenali dengan baik oleh sang panitia walaupun dia mengatakan tak tahu nama saya tapi tampaknya sering atau pernah melihat saya. Serasa selebritis... Selain dua majalah Tempo gratis tersebut, saya membeli novel Dilan Part 2 yang diskonnya hanya sebesar 10%. Tak lupa, sebelum meninggalkan Lapangan Parkit (Parkir Timur Senayan), kami membeli souvenir berupa gantungan kunci dan sempat patungan membeli gantungan kunci seharga lima ribu untuk empat buah.
Â
Jadi, di JakBook & Edu Fair 2015, barang-barang yang banyak diburu pengunjung adalah perlengkapan sekolah dibandingkan buku. Harga buku yang dijual relatif mahal jika dibandingkan dengan beberapa pameran buku yang pernah saya hadiri baik di Jakarta maupun di luar Jakarta. Tak heran, jika buku kalah pamor dibandingkan dengan perlengkapan sekolah. Adapun, buku yang banyak dibeli adalah buku pengayaan sekolah. Nampaknya, jarang pengunjung yang membeli novel seperti saya.
Â
Kapok datang ke JakBook & Edu Fair 2015? Insya Allah, tidak, karena saya berencana untuk menghadiri workshop Mas Bambang Trimansyah, salah seorang senior saya di kampus, pada Sabtu, 09.00-10.30 WIB dan Launching Dilan 2-Pidi Baiq pada Minggu, 09.00-11.00 WIB. Semoga saja bisa menghadirinya dan tidak ada pengubahan acara oleh panitia....
Â
Â
Â
(Dokumen Foto: Pribadi)
Â
Â