Mohon tunggu...
dina oktavia
dina oktavia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tiga Macam Sedekah yang Sangat Dianjurkan oleh Rasulullah dalam Harta Kepemilikan

11 September 2016   09:12 Diperbarui: 11 September 2016   09:54 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Semua yang ada dimuka bumi ini baik hewan, tumbuhan, benda mati, sumber mata air, sungai, laut, gunung, langit, bumi, dan lembah. Semua itu ciptaan Allah SWT yang dijadikan atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, oleh karena itu kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling sempurna kita harus menjaga semua itu dengan baik. dan manusia dijadikan khalifah atau pemimpin untuk mengelola dan mengatur semua yang ada di muka bumi ini untuk kepentingan bersama. Dalam menjalankan tugasnya manusia akan mendapatkan harta atau kekayaan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya, dan sebagian lagi untuk kepentingan masyarakat. Oleh karena itu kita harus lebih memahami apa itu arti kepemilikan, nah disini saya akan mengulas sedikit  tentang pengertian kepemilikan.

Kepemilikan sebenarnya berasal dari akar kata “ malaka ” yang artinya memiliki dalam bahasa Arab artinya “ milk ” berarti kepenguasaan orang terhadap sesuatu (barang atau harta) dan barang tersebut dalam genggamannya baik secara rill maupun secara hukum. Menjaga barang atau hal yang dimilikinya adalah suatu kewajiban. Jadi, seperti mempertahankan harta yang dimiliki adalah kewajiban.

Sebab-sebab kepemilikan dalam islam meliputi:

1.Belum ada pemiliknya secara sah

Contoh: ikan dilaut, burung di alam bebas, hewan buruan, sinar matahari dsb.

2.Barang atau harta yang dimiliki melalui akad

Contoh: jual beli, sewa-menyewa, hutang piutang, gadai-menggadai, hibah atau pemberian.

Ada sebuah hadis dari ahmad (matan: infirad) yang menerangkan tentang sebuah kepemilkan yaitu[1]:

  • حَدَّشَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ رَبِّهِ حَدَّشَّنَا بَقِيَّةُ بْنُ الوَلِيْدِ حَدَّشَنىِ جُبَيْرُ بْنُ عَمْرٍوَالقُرَشِيُّ حَدَّشَنِيْ أَبُوْ سَعْدٍ الأَنْصَرِيًّ  عَنْ أَبيِ يَحْيَ مَوْلىَ اَلِى الزُّبْرِ بْنِ العَوَّمِ عَنِ الزُّبيْرِ بْنِ العَوَّامِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبِلاَدُ اللَّهِ وَالعِبَادُ اللَّهِ فَحَيْشُمَا اَصَبْتَ خَيْرًا فَأَقِمْ

Yang artinya: Nabi bersabda, Negara milik allah, hamba juga milik allah, jika engkau mendapatkan kebaikan maka lakukanlah dan tegakkanlah.

Di dalam hadis tersebut dapat kita pahami bahwa kepemilikan mutlak hanya milik  allah swt. Kepemilikan manusia berarti kepemilikan terhadap harta yang didasarkan terhadap agama yaitu kepemilikan yang pada dasarnya hanya bersifat sementara, dan bukan menguasai secara  mutlak terhadap sumber-sumber produksi, tetapi ia hanya memiliki kemanfaatannya. Semua yang ada di alam semesta ini termasuk sumber daya alam bahkan harta kekayaan yang dikuasai manusia adalah milik allah swt.

Jadi mengapa kita harus sombong tidak mau berbagi terhadap sesama padahal harta kita itu milik allah dan tidak ada yang menyangka kapan harta itu akan  diambil oleh sang pemiliknya. Dan kita sebagai manusia yang dijadikan khalifah atau pemimpin oleh allah kita bertugas untuk  menjaga alam semesta  ini dan  sesungguhnya allah itu tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Jadi jagalah alam ini dengan sebaik-baiknya. Dan kita harus selalu bersyukur kepadanya atas semua yang telah diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun