Sudah punya rencana bukber alumni, organisasi, komunitas, rekan kerja, atau keluarga? Acara bukber yang sering dibarengi dengan acara reuni mampu loh menjebol budget Ramadhan. Alasan bukber mampu menjebol budget Ramadhan karena Emotional Spending atau kalap waktu berbuka atau suka ngabuburit. Termasuk kebanyakan bukber dengan kawan-kawan di tempat mahal. Memang jebolnya budget ramadhan bukan hanya karena acara bukber.
Yang pertama. Harga barang-barang makin naik. Tiap mau Ramadhan dan lebaran memang suka gitu. Bumbu-bumbu dapur naik otomatis harga makananpun juga naik. Dan makanan adalah hal pokok untuk berbuka. Buka puasa bisa dirumah kok bareng keluarga. Kalau nggak bisa buka puasa dirumah, beli makanan yang hanya mampu dihabiskan. Ingat jangan kalap.
Dan nggak semua undangan bukber harus diiyain. Apalagi ujung-ujungnya jadi ngegosip, flexing, lupa salat, lupa traweh dan pulang larut malam. Bukber juga nggak harus di hotel atau cafe, di salah satu rumah bisa. Malah lebih bebas. Atau bisa potluck; Masing-masing bawa makanan sendiri. Hemat namun tetap terkenang kebersamaannya.
Kedua, impulsive buying. Gara-gara diskon atau sale, apalagi flexing pas lebaran. Di survey Jakpat terungkap 61% responden akan menggunakan uang tabungan untuk kebutuhan Ramadhan. Dan 5% berencana ambil pinjaman. Gimana tuh?
Jangan berhutang kalau sekedar ingin belanja keinginan. Apalagi cuma buat flexing pas lebaran. Ingat prinsip quite luxury: wealth is what you don't see; kekayaan adalah apa yang tidak kamu lihat. Cek lagi yang masih bisa dipakai ketimbang beli yang baru.
Ketiga, tidak ada perencanaan. Nah, ini dia tips Ramadhan financial fasting.
TIPS RAMADHAN FINANCIAL FASTING
1.Siapkan budget
Hitung rencana pengeluaran dengan mengompromikan masa depan. Harus tetep nabung dan investasi, ingat dua bulan lagi Idul Adha. April bulan Ramadhan, Juni sudah Idul Adha.
2.Pisahkan budget
Bisa disamakan dengan budget bulanan sebelumnya untuk keperluan makan, masih pakai budget bulanan seperti biasanya. Ini juga untuk mengontrol pengeluaran, misalnya pengeluaran buka puasa yang seharusnya ya sama saja dengan biaya makan. Namun untuk pengeluaran khusus Ramadan pisahkan atau alokasikan. Seperti nyetok makanan, nyetok minuman, beli baju, renovasi rumah, servis kendaraan dan lain-lain.
3.Patuhi
Percuma dong jika udah bikin tapi dilanggar.
Bilang ke diri sendiri, be brutally honest about finance. Nggak usah neko-neko, jujur pada diri sendiri; semampunya aja.
Tapi ingat, don't be miserly. Memang benar semua sudah tertata, namun tetep ingat ini bulan Ramadhan. Jangan terlalu irit sampai kikir, medit, pelit. Justru harus produktif terhadap upaya meningkatkan keimanan dan ketaatan selama puasa.
Keep it simple and flexible. Sederhana kan. Rencana yang baik itu yang mampu menjawab tantangan atau perubahan tak terduga, jadi terkesan nggak kaku pada rencana, itu ya itu.
REVERENSI
https://blog.jakpat.net/welcoming-2024-ramadan-eid/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H