Dan juga rasa Ikhlas terhadap sesuatu yang kita miliki, karena pada dasarnya segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Allah, begitupun Baskara. Dan Aqilla mengajarkan kita untuk tidak mengedepankan ego demi kebahagiaan yang kita inginkan. Dan juga jangan sampai kita mengotorkan hati Nurani kita terhadap ambisi di dalam diri kita.
Banyak kelebihan dalam film ini. Namun di sisi lain, film ini juga memiliki kekurangan seperti terlalu banyak menggunakan backsound musik sehingga ketika adegan yang menurut saya serius itu membuyarkan focus terhadap scene tersebut, dan juga terdapat dialog yang hanya jalan ditempat seperti hanya membolak-balikkan kalimat saja yang dimana dialog tersebut terdapat di scene obrolan percakapan antara Eyang dengan Aqilla.
Namun kekurangan itu tidak membuat film ini terlihat buruk ataupun membosankan, karena film “Air Mata di Ujung Sajadah” ini menyuguhkan kisah sederhana yang mengajarkan kita arti dari pengorbanan dan pentingnya cinta dalam sebuah keluarga. Lalu selalu melihat dari sudut pandang yang berbeda, karena pada akhirnya solusi dalam setiap permasalahan itu tidak ada pihak yang dirugikan ataupun tersakiti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H