Mohon tunggu...
Dina Noviyanti
Dina Noviyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Sultan Agung

Be Yourself!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lunturnya Rasa Nasionalisme dalam Diri Remaja

24 November 2021   15:53 Diperbarui: 24 November 2021   16:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme merupakan suatu paham yang menganggap bahwa kesetian tertinggi atas setiap pribadi harus disertakan pada negara kebangsaan. Jadi, rasa nasionalisme merupakna rasa bangga dan cinta terhadap negara tanpa memandang rendah negara lain. Rasa nasionalisme selalu dikaitkan dengan rasa patriotisme atau sikap rela berkorban. 

Apabila rasa nasionalisme tidak diimbangi dengan rasa patriotisme, seseorang tidak bisa dikatakan memiliki rasa nasionalisme sepenuhnya didalam dirinya. Nasionalisme merupakan komponen yang harus dimiliki setiap warga negara. 

Rasa nasionalisme yang tinggi dapat menciptakan keoptimisan diantara semua kalangan masyarakat sehingga dapat menumbuhkan jiwa serta idealisme yang kuat sehingga dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Bangasa Indonesia memiliki cita-cita menjadi Negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. 

Sesuai dengan UUD 1945 alenia ke-2 berbunyi " Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur". Ir. Soekarno pernah berkata" Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. 

Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Dalam pesan tersebut sudah jelas bahwa untuk mewujudkan cita-cita bangsa tersebut dibutuhkan rasa nasionalisme yang tinggi dari para remaja atau generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa.

Sebagai gerenasi penerus bangsa, remaja dituntut untuk dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu rasa nasionalime yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Namun, saat ini rasa nasionalisme mulai memudar dalam diri masyarakat Indonesia terutama pada diri remaja. 

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu arus globalisasi yang mulai merambah luas di kalangan masyarakat. Dampak dari globalisasi yang sangat terlihat yaitu pada diri  remaja. Usia remaja merupakan usia dimana terjadi proses transisi pemikiran maupun tindakan dari yang semula anak-anak menjadi dewasa. 

Pada usia ini mereka pasti merasa ingin tau tentang dunia baru meraka. Meraka mencoba ataupun meniru apa yang meraka lihat tanpa memikirkan baik dan buruknya. Hal tersebut membuat lunturnnya rasa nasionalisme dalam diri remaja. Ada 2 faktor penyebab lunturnya rasa nasionalisme dalam diri remaja yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam bangsa atau negara. Penyebabnya yaitu sikap warga dan lingkungan yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme sehingga para remaja meniru hal tersebut. Lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi sikap atau perilaku seorang remaja. 

Biasanya mereka lebih mementingkan diri sendiri dibanding dengan orang lain. Contoh faktor penyebab internal hilangnya rasa nasioalisme dalam diri remaja yaitu demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun serta maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi dikalangan remaja. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa rasa nasionalisme para remaja yang mukai memudar. Sebagai generasi milenial harusnya seorang remaja menjaga keamanan dan kedaulatan bangsanya. Di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 144 yang berbunyi "Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun