Mohon tunggu...
Dina N. A Muaz
Dina N. A Muaz Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah candu walau terkadang terhalang typo.

Pecinta hujan namun tidak suka kehujanan Seseorang yang sedang belajar merangkai aksara dan mengabadikannya di media

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guru Honor

15 Januari 2022   17:40 Diperbarui: 15 Januari 2022   17:55 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjarbaru 14 Januari 2022

Puisi yang saya persembahkan kepada seluruh guru di Indonesia.

Jasamu sungguh luar biasa.

tetap semangat berjuang dan berkarya.

Guru Honor

Suara motor tua meriuhkan pagi

Asap kadang mengebul minta perbaiki

Perlahan tetapi pasti

Mengantarkan diri untuk berbakti


Langkah kaki berjalan dengan hati

Disambut rekahan senyum siswa dan siswi

Mengajar untuk negeri


Senyum bahagia terpatri

karena hari ini menerima gaji

cukup untuk memberi istri


Lima ratus ribu rupiah gaji kami

Walau begitu tetap kami syukuri

Mengapa kami tetap disini

Karena kami ingin mengabdi kepada Ibu Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun