Mohon tunggu...
Dina N. A Muaz
Dina N. A Muaz Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah candu walau terkadang terhalang typo.

Pecinta hujan namun tidak suka kehujanan Seseorang yang sedang belajar merangkai aksara dan mengabadikannya di media

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gila Kerja, Awas Gila!

11 Januari 2022   11:14 Diperbarui: 11 Januari 2022   11:20 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.alinea.id/

"Pada masa sekarang ini manusia seolah bertransformasi menjadi sebuah mesin yang tak kenal lelah, bekerja seolah menjadi nadi kehidupan yang susah dielak, tiap keringat dan pikiran diperas bagai jemuran."

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagian manusia memilih untuk menjadi seorang pekerja. Tidak banyak pekerja yang memperoleh upah di bawah rata-rata dengan beban pekerjaan yang luar biasa. 

Notifikasi di luar jam kerja adalah hal yang lumrah di jumpai oleh pekerja indonesia bahkan hal ini juga sering di temui pada tanggal merah yang notabennya menjadi hak istirahat para pekerja.  Dengan embel-embel loyalitas tanpa batas. 

Secara tidak sadar manusia dipaksa menjadi sebuah robot yang terus bekerja. Tenaga dan pikirannya diperas dengan dalih menjadi pekerja professional yang mencintai pekerjaan sepenuh hati. 

Kini kita seakan memamsuki masa penjajahan di era digital. Perkembangan tekhnologi dan komunikasi seolah menembus dinding  pemisah antara jam kerja dan jam istirahat. Kapanpun dimanapun deadline pekerjaan akan terus menghantui. 

Sebagai pekerja yang cinta kepada pekerjaannya tentunya mempunyai rasa loyalitas yan tinggi notifikasi di luar jam kerja tidak masalah namun secinta apapun kita tentunya para pekerja ingin hak istrihatnya tidak di renggut secara halus.

Tubuh manusia mempunyai hak untuk istrihat hal ini agar kesehatan jiwa dan raga tetap terjaga. Bila tubuh manusia kelelahan maka berbagai penyakit akan mudah sekali bersarang. Lebih-lebih karena terlalu cinta bekerja sehingga jam makan terkadang jadi amburadul. 

Selain penyakit jasmani penyakit mentalpun akan mudah menghampiri  kepada pekerja yang kurang istrihat. Pekerja dengan waktu istirahat yang kurang kesehatan jiwa/mentalnya mudah terganggu seperti terkena psikomatis, kecemasan dan lain sebagainya.

Pekerja yang memiliki keluargapun mempunyai kewajiban membagi waktunya untuk bersama keluarga. Menemani anak-anak bermain, menyaksikan perkembangan sang buang hati, piknik bersama, liburan bersama, atau hanya sekedar bercengkrama bersama tanpa harus di ganggu notifikasi kerja.

https://www.suara.com/
https://www.suara.com/

Jika kita menengok sedikit kebelakang sebelum adanya kemajuan tekhnologi komunikasi rasanya hidup ini lebih seimbang. Saat belum di temukannya Handpone bila pekerja sudah kembali kerumah maka tidak ada notifikasi kerja. Saat sudah memasuki wilayah rumah maka tubuh waktunya beristirahat dan melakukan aktifitas yang disukai seperti hobi.

Loyalitas memang harus tertanam di tubuh kita namun kita juga berhak memenuhi hak tubuh kita. Secara realistis apabila kita terkena penyakit bahkan meninggal sehingga kita tidak bisa bekerja lagi paling-paling tempat kita bekerja hanya sekedar berbela sungkawa, keesokan harinya dengan mudah merekrut pekerja baru lagi yang mungkin saja lebih kompeten. 

Saya sangat mengapresiasi kepada Negara Portugal yang menerapkan aturan "hak istrihat untuk para pekerja" dimana pelarangan notifikasi di jam luar kerja, menurut saya hal ini sangat memanusiakan manusia.

https://www.alinea.id/
https://www.alinea.id/

Notifikasi di luar jam kerja tidak masalah asalkan tidak mengacaukan work life balance demi kesehatan jiwa dan raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun